Menyimak arti memerdekakan dan kemerdekaan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berikut artinya:

memerdekakan/me·mer·de·ka·kan/ v menjadikan merdeka; membebaskan (diri); melepaskan dari penjajahan dan sebagainya; memberikan kebebasan: Inggris telah - tanah-tanah jajahannya;

kemerdekaan/ke·mer·de·ka·an/ n keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan: - adalah hak segala bangsa;

(Sumber : http://kbbi.web.id/merdeka)

Memerdekakan kemerdekaan artinya menjadikan keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi dan sebagainya); kebebasan: adalah hak segala bangsa. Bicara bangsa tentunya berkaitan dengan masyarakat. Sekelompok masyarakat yang menyelenggarakan pemerintahan tersendiri.

Artinya, sekelompok masyarakat yang merdeka tidak lagi terikat (terjajah). Sekelompok masyarakat yang terdiri atas individu-individu yang tidak terjajah atau sudah berdaulat. Beginilah gambaran kelompok masyarakat yang merdeka. Kegalauan, ketakutan kecemasan hidup tidak lagi diekspresikan. Kebebasan tolok ukur kemerdekaan. Kebahagiaan nilai kebebasan.

Di dalam kondisi kemerdekaan, jikalau terdapat kegalauan, ketakutan kecemasan hidup, rasa tidak terpercaya, semua itu bukan kebebasan yang menghasilkan kebahagiaan. Kebebasan yang demikian bukanlah kebebasan yang mendatangkan kebahagiaan. Mereka bebas tetapi “terbelenggu”. 

Mereka tampak bebas dan merdeka secara fisik, namun terpenjara karena diri mereka sendiri. Mereka terpenjara karena hati nuraninya. Itulah kemerdekaan yang tidak memerdekakan. Kemerdekaan yang demikian bukanlah kemerdekaan yang mendatangkan kebahagiaan, baik bagi diri kita maupun orang di sekitar kita.

Kebahagiaan bersumber dari rasa. Rasa bertempat pada hati. Hati yang merdeka yang melahirkan kebahagiaan. Maka dari itu kuncinya adalah memerdekakan setiap hati atau individu.

Kunci kemerdekaan adalah kebebasan. Kunci Kebebasan adalah kebahagiaan; baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Empati menjadi dasar dari kebebasan tersebut. Konsepnya: Freedom – free dan wisdom, bebas sebebas-bebasnya tetapi taat pada aturan yang berlaku. Sehingga tercipta kemerdekaan yang memerdekakan.

Turunan konsep tersebut, orang sekitar menjadi “juri” terhadap tindakan yang dilakukan dalam kondisi kemerdekaan. Jika kebebasan tersebut menghadirkan dampak positif, saat itulah individu merdeka hadir. Maka, individu menjadi objek dari ukuran kemerdekaan.

Apabila dalam kebebasan tersebut tidak menghasilkan dampak positif, perlu adanya upaya untuk menyelenggarakan kemerdekaan yang memerdekakan. Perlu adanya gerakan memerdekaan kemerdekaan.

Upaya menyelenggarakan kemerdekaan bisa dilakukan ketika, pertama, ada kesungguhan untuk mengembangkan sikap simpati dan empati kepada segala sesuatu di sekitar kita. Dengan simpati dan empati yang sungguh dan tulus, kita akan memperlakukan segala sesuatu sebagaimana kita sendiri menghendaki diperlakukan oleh mereka yang ada di sekitar kita. 

Itulah semangat for others yang akan menolong diri kita dan sesama, ataupun makhluk lain untuk mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya. Simpati dan empati yang tulus adalah kesediaan kita untuk menempatkan diri sendiri pada diri orang lain.

Kedua, kemerdekaan yang memerdekakan akan dapat dialami dan dirasakan ketika kita bersedia dengan sungguh dan tulus menundukkan diri demi kemerdekaan itu sendiri. 

Menundukkan diri demi untuk kemerdekaan adalah menundukkan diri tanpa keterpaksaan, tetapi dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Menundukkan diri demi untuk kemerdekaan adalah menundukkan diri bukan dalam semangat demi untuk mendapatkan sesuatu, tetapi sebaliknya semangat demi memberikan sesuatu dari diri kita bagi sebanyak mungkin orang.

Ketiga, kemerdekaan yang memerdekakan hanya dapat dialami dan dirasakan dengan sungguh ketika kita bersedia melepaskan, lebih daripada berusaha untuk mendapatkan. Kerelaan untuk melepaskan akan membuat kita tenang dan sejahtera, karena tidak dibebani keharusan-keharusan yang tidak perlu. 

Semangat untuk mendapatkan hanya akan membuat kita terus-menerus gelisah, ketika apa yang ingin diraih dan dinikmati belum dapat diwujudkan. Kita ngoyo dan ngotot untuk semua itu, hingga akhirnya menjadi lunglai dan lelah tanpa alasan yang seimbang. Yang tidak boleh dilupakan adalah jauh lebih berbahagia saat memberi daripada menerima.

emerdekaan kemerdekaan adalah sebuah semangat membangun kedaulatan individu-individu untuk membangun kelompok yang memiliki rasa simpati-empati pada dirinya. Sehingga terbangung budaya gotong royong. Budaya saling menghormati. Budaya bermusyawarah. Akhirnya tercipta keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Wajah” kemerdekaan suatau bangsa tercermin dari masyarakatnya. Masyarakat yang merdeka, adalah masyarakat yang memiliki kedaulatan. Kedaulatan yang dimiliki memberi dampak sosial bagi sekitarnya.

Bicara kemerdekaan, seperti ulasan di atas. Parameternya adalah individu yang berada didalam pemerintahan yang mengatasnamakan merdeka. Bila dalam suatu bangsa bergelar merdeka terdapat individu yang belum sesuai parameter seperti ulasan di atas. Saya kira ada pekerjaan rumah (bangsa) tersebut membenahi kondisi kemerdekaannya.

Pekerjaan rumah (bangsa) mengangkat masyarakatnya ke dalam kondisi merdeka. Merdeka fisik maupun merdeka batin. Masyarakat yang tidak lagi terbelenggu oleh jeratan penjajah yang tampak maupun yang tidak tampak. Masyarakat yang menikmati tanah bukan bekerjanya di tanahnya sendiri untuk orang lain.

Akhir kata, individu-individu yang merdeka akan menghasilkann kebudayaan yang merdeka. Sehingga akan melahirkan peradaban yang merdeka pula.