Pernah mempunyai pengalaman harus membawa anak ke Rumah Sakit di tengah wabah virus corona yang sedang meningkat? Atau sampai saat ini masih parno jika harus membawa anak ke Rumah Sakit dan lebih baik menjalani perawatan di rumah saja?
Saat ini, Indonesia sedang darurat covid, dan hampir setiap Rumah Sakit dibanjiri oleh pasien covid, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menjalani pengobatan di rumah ketika anak batitanya sedang sakit.
Lalu, bagaimana jika terpaksa harus ke Rumah Sakit membawa anak batita, misalnya untuk imunisasi rutin, atau untuk penanganan langsung oleh dokter anak karena mengidap sakit tertentu.
Sementara, anak batita rata - rata belum bisa atau bahkan tidak mau memakai masker. Apakah dapat berisiko tinggi terpapar virus corona dari lingkungan Rumah Sakit, jika harus berkunjung ke dokter spesialis anak?
Saya mengalami hal seperti di atas. Anak bayi saya yang masih berusia 1 tahun 6 bulan demam tinggi karena sedang proses tumbuh gigi. Saya harus membawa ke dokter spesialis anak karena sebelumnya ada riwayat kejang.
Saat saya menanyakan pada dokter spesilis anak, dr. Ami Diana, Sp.A, di Rumah Sakit kawasan Bogor, perihal pemakaian masker pada anak saya, yang belum bisa memakai masker apakah aman jika berkunjung ke Rumah Sakit.
Beliau memberi penjelasan bahwa “tidak masalah, jika anak usia di bawah 2 tahun tidak memakai masker, karena ada beberapa kasus anak dipaksakan memakai masker justru meninggal dunia akibat kekurangan oksigen.”
Hal yang perlu diperhatikan adalah dari kedua orang tua anak yang posisinya paling dekat dengan anak, untuk selalu menjalankan protokol kesehatan dan sebisa menungkin menjauhkan anak dari kerumunan saat berada di Rumah Sakit.
Adapun pemaparan dari dr. Alogo Octavianus, Sp.A, bahwa “bayi usia di bawah dua tahun masih sangat rentan dan membutuhkan banyak oksigen. Jika oksigen terhambat, jiwa bayi justru akan terancam.”
Beliau juga menjelaskan alasan “bayi tidak disarankan menggunakan masker, karena saluran pernapasan bayi lebih kecil. Apabila terhambat masker, bayi bisa kekurangan oksigen dan meninggal”.
Pemakaian masker pada bayi, akan mempersulit bayi untuk bebas bernapas sehingga bayi cenderung rewel dan berontak.
Bagi para orang tua yang saat ini masih mempunyai anak batita, sebaiknya tidak perlu khawatir yang berlebihan anaknya akan terpalar virus corona jika tidak memakai masker di tempat umum, khususnya saat berkunjung ke Rumah Sakit.
Berdasarkan pemaparan dokter anak di atas, selama orang tua tetap memperhatikan suasana lingkungan Rumah Sakit dan menjauhi kerumunan , maka masih dikatakan aman.
Saya sendiri ketika terpaksa harus membawa anak ke rumah sakit, tentunya harus selektif untuk memilih rumah sakit yang tidak menerima pasien rujukan covid. Selain itu, pilih rumah sakit yang ada pemisahan ruangan khusus untuk pasien bayi dan orang tua. Sehingga tidak terlalu khawatir sekalipun anak tidak memakai masker.
Dalam keadaan situasi seperti akhir - akhir ini, yang sedang darurat covid, jika tidak dalam keadaan mendesak, maka sebaiknya memilih untuk di rumah saja sampai kondisi kasus corona menurun.
Namun, jika dalam keadaan mendesak, maka bisa menghubungi dokter spesialis anak (jika ada) , dan menanyakan langsung apakah membuka praktik di rumah. Jika tidak, tanyakan apakah dokter bisa datang ke rumah untuk konsultasi, karena di rumah akan lebih aman dan risiko terkena paparan covid kecil, walaupun anak tidak memakai masker.
Ada kalanya masyarakat tidak bisa melakukan solusi seperti yang saya sebutkan di atas, karena berbagai macam alasan, seperti jarak rumah ke Rumah Sakit terlalu jauh, dan hal lainnya. Maka, alternatif lain bisa dilakukan dengan cara konsultasi melalui aplikasi Halodoc atau Aladokter.
Para orang tua bisa men-download aplikasi di atas melalui play store pada gadget untuk bisa menghubungi atau memulai chatting dengan dokter sesuai dengan kebutuhan.
Dari sana, biasanya dokter akan memberi penjelasan mengenai hal apa yang harus dilakukan untuk penyembuhan si kecil. Cara ini akan lebih aman mengingat tidak melakukan kontak langsung dengan dokter yang mungkin telah memeriksa beberapa pasien sebelumnya dengan keluhan yang berbeda.
Namun, tidak semuanya masyarakat bisa menggunakan aplikasi tersebut, maka hal yang perlu diperhatikan adalah mengontrol kondisi anak secara berkala. Apakah perlu segera ditangani oleh dokter atau masih bisa diobati di rumah dengan obat seadanya.
Alternatif selanjutnya, jika terpaksa harus membawa anak ke dokter, maka bisa memilih konsultasi dengan dokter umum di klinik dokter terdekat dengan tetap menjaga jarak. Para orang tua tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pilih jam kunjungan yang kiranya tidak terlalu banyak pasien yang berkunjung. Sehingga masih tetap aman membawa anak yang belum bisa memakai masker.
Hal ini juga berlaku ketika berada di lingkungan yang mungkin ada beberapa atau banyak orang yang berkerumun, sementara kita harus melewati kawasan tersebut dengan membawa batita.
Beberapa tips di atas bisa dijadikan pertimbangan bagi para orang tua yang masih mempunyai anak batita, yang sewaktu – waktu harus melakukan kunjungan ke Rumah Sakit.