“Jika kamu depresi kamu hidup di masa lalu. Jika kamu cemas kamu hidup di masa depan. Jika kamu damai kamu hidup di masa sekarang”_Lao Tzu
Sisi paling gelap yang menutupi segala jalan untuk maju adalah terperangkap pada kesedihan yang mendalam. Kesedihan lahir karena kamu kehilangan apa dan siapa yang paling kamu cintai.
Bila kamu tak memiliki kendali maka kesedihan akan menyubur dalam pori-pori tubuhmu. Ia tumbuh sebagai pohon yang menghambat pertumbuhan masa depanmu.
Kamu dapat membaca di berbagai media elektronik berapa banyak orang yang meninggal akibat tidak mampu mengatasi rasa sedih yang mendalam. Ketika tidak mampu mengatasi rasa sedih maka banyak orang memilih jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya sendiri.
Mereka seolah menjadi Tuhan atas diri mereka sendiri. Sebab kesedihan yang mendalam melahirkan frustasi dan depresi yang berkepanjangan. Semua itu dapat mematikan tata nilai yang ada dalam hidup mereka.
Mereka yang mengakhiri hidupnya sendiri karena rasa sedih yang mendalam barangkali karena mereka tidak mempunyai filosofi hidup. Socrates (399 SM) seorang filsuf Yunani mendeskripsikan suatu filosofi hidup bahwa kehidupan yang tidak dipertanyakan tidak pantas untuk dijalani.
Dalam waktu orang harus mampu bertanya ke dalam diri untuk apakah kehidupan ini? Tampaknya biasa-biasanya saja, namun sesungguhnya jawabannya akan menentukan jati diri dan perjalanan hidupmu.
Filosofi Hidup
Filosofi hidup adalah pandangan sekaligus nilai yang menentukan siapa dirimu yang sejati? Mau ke mana jalan hidupmu? Dan bagaimana kamu menentukan kehidupan yang memberi kebahagiaan bagi banyak orang. Ia tertanam di dalam lubuk hatimu, dan berfungsi sebagai role model yang mengikat dirimu dan memberi kekhasan bagi dirimu sendiri.
Filosofi hidup dengan kata lain adalah prinsip hidup. Setiap orang memiliki prinsip hidup yang dominan. Mungkin sulit untuk menariknya dari ‘alam bawah sadar’ yang remang-remang ke dalam kesadaran terang, tetapi prinsip itu sungguh ada.
Prinsip hidup itu melintasi semua pilihan kita seperti sebuah tema dominan suatu karya musik; ia terus berulang-ulang dan terdengar dalam situasi yang berbeda-beda.
Nah, apa prinsip hidupmu atau apa filosofi hidupmu? Tentu saja hanya kamu yang dapat menjawabnya sebagaimana saya sendiri yang bisa menjawab apa prinsip atau filosofi hidup saya?
Dalam era post truth, prinsip atau filosofi hidup ini menjadi akar yang menguatkan jati dirimu. Ketika kamu memiliki filosofi hidup maka kamu memiliki tujuan hidup yang terarah.
Ketika dilanda problem yang membawamu terperangkap ke dalam kesedihan yang mendalam, kamu tetap kokoh berdiri pada prinsipmu. Kamu tidak goyah seperti bangunan yang dibangun di atas pasir. Kamu adalah batu karang yang tidak akan pernah runtuh diterjang ombak dan badai.
Alah Bisa Oleh Biasa
Mempunyai filosofi hidup atau prinsip hidup berarti kamu mempunyai pandangan yang membentuk arah jalan hidupmu. Ia juga menghemat tenaga psikismu sebab, ia membantumu untuk tidak selalu memikirkan setiap keputusan mana yang sebaiknya diambil. Ia sebagai lampu yang menerangi perjalanan hidupmu.
Semisal prinsip atau filosofi hidupmu adalah hidup yang bahagia. Maka ketika dihadapkan pada kesedihan-kesedihan, kamu tinggal menerapkan prinsipmu dengan mencari solusi yang tepat. Kamu dapat bertanya pada diri sendiri, apakah kesedihan memiliki solusi yang membawa saya pada kebahagiaan?
Penting untuk disadari bahwa orang suka akan kebiasaan dan dibentuk olehnya. Setiap kali kamu memikirkan sesuatu secara tertentu, mencari kebaikan tertentu, atau menggunakan motif tertentu, maka suatu kebiasaan sedang dibentuk dan diperkuat dalam dirimu. Sama seperti sebuah alur yang sedang diperdalam, setiap pengulangan memperdalam kebiasaan itu.
Demikian juga halnya dengan prinsip hidup atau filosofi hidup. Saat kamu memiliki prinsip atau filosofi hidup dan kamu menerapkannya maka prinsip itu menjadi suatu kebiasaan yang semakin berakar dan permanen. Semakin kamu menerapkannya maka kebiasaan-kebiasaan dari prinsip itu akan menguasaimu.
Prinsip atau filosofi hidup pada akhirnya membawamu untuk semakin menjadi apa yang sedang kamu putuskan dan kamu usahakan saat ini. Maka setiap pilihan yang kamu putuskan adalah buah matang dari yang dihasilkan oleh prinsip hidupmu. Karena dengan itulah kamu sungguh menjadi pribadi yang sejati dalam hidupmu.
Membangun Hidup Yang Berkualitas
Filosofi hidup atau prinsip hidup berimplikasi pada bagaimana kamu membangun hidup yang berkualitas. Hidup yang berkualitas merupakan hidup yang memiliki prioritas dan arah yang pasti. Hidup yang memiliki visi untuk terus bergerak keimpian yang kamu kita cita-citakan.
Ketika hidupmu sungguh berkualitas maka kamu akan menjadi terbuka pada segala kenyataan yang ada. Kamu akan juga terbuka pada segala kemungkinan yang ada. Kamu tidak terjebak pada kepastian-kepastian palsu.
Kamu juga tidak terjebak pada segala bentuk problem yang berasal dari dirimu dan dari orang lain. Dengan kata lain kamu mampu memiliki solusi atas setiap persoalan yang kamu hadapi.
Bagaimana membangun hidup yang berkualitas? Hidup yang berkualitas adalah hidup yang dibangun di atas dasar filosofi atau prinsipmu. Apa pun filosofi atau prinsip hidupmu itu akan membentuk kualitas hidupmu.
Terapkan dalam setiap pola hidupmu apa yang menjadi filosofi atau prinsipmu. Saat itu sungguh diterapkan maka kamu hidup bukan untuk dirimu sendiri tetapi untuk semua orang.
Milikilah filosofi hidup, maka kamu tidak selalu terperangkap pada kesedihan-kesedihan yang mendalam. Kamu terus maju untuk membentuk hidup yang berkualitas dengan segala potensi yang ada dalam dirimu.
Belumlah terlambat, jika masih tertidur, bangunlah, susunlah filosofi hidupmu demi meraih masa depan yang sedang menantimu.