Beberapa tahun terakhir ini banyak orang yang membicarakan tentang tarot di media sosial. Dari tiktok, youtube bahkan merambah ke instagram. Ada juga di twitter tetapi tidak seramai yang sudah disebutkan sebelumnya. Jika memutar ingatan akan sampai pada sosok Madame Lauren yang biasa mengisi layar televisi dan akan memprediksi kejadian atau nasib orang di masa yang akan datang.
Stigma Tarot yang selama ini melekat adalah ilmu ramal meramal, mistis, bualan, daya khayal, imajinasi, story telling yang hanya serba cocoklogi dan merupakan salah satu ilmu pseudosains.
Pseudosains atau biasa disebut ilmu semu adalah sebuah metodologi, keyakinan atau praktik yang diklaim sebagai ilmiah tetapi tidak memiliki metode ilmiah. Tidak dapat memenuhi persyaratan metode ilmiah melalui uji coba dan berbenturan dengan kesepakatan umum. Sedangkan untuk pembaca tarot sering mendapat julukan sebagai dukun yang menggunakan praktik klenik, magis dan ilmu guna-guna. Padahal tarot bekerja tidak seperti itu.
Padahal menurut saya tarot tidak seperti yang dituduhkan seperti di atas. Tidak ada magis, klenik atau identik dengan membuat perjanjian dengan dunia alam ghaib. Bagaimana bisa jika dari kartu tarot bisa menggambarkan apa yang sedang dialami seseorang. Bahkan apa yang akan terjadi ke depannya di masa mendatang.
Pernah salah satu klien saya bertanya apakah ibunya yang selama ini terbaring sakit akan sembuh? Ketika membuka tarot, kartunya terbalik. Yang bisa diartikan bahwa ibunya akan melakukan perjalanan jauh. Dan ternyata benar saja beberapa hari setelahnya ibunya meninggal.
Atau bagaimana dari kartu tarot bisa membaca jika sang anak sedang mengalami kebingungan memilih tetap kuliah di dekat rumah atau mengambil beasiswa ke luar negeri? Semua terlihat jelas di kartu tarot seperti kita membaca google map.
Jadi cara kerja tarot adalah bekerja secara energi. Para pembaca tarot bisa merasakan energi dari si klien. Dan mengunduhnya dari perpustakaan besar yang disebut sebagai semesta. Iya, semesta ini ibarat sebuah perpustakaan besar yang kita bisa mengunduh segala informasi yang kita butuhkan dan perlukan. Kita juga paham kan? Bagaimana Einstein berkata bahwa energi tidak dapat dimusnahkan, energi hanya akan berubah bentuk.
Untuk bisa merasakan energi sudah seharusnya kita menyatu dengan semesta. Bagaimana? Ya dengan cara menyetel agar bisa satu frekuensi. Ibarat mendengarkan radio kita harus bisa memastikan saluran radio mana yang akan kita dengarkan. Pas tidak kurang dan lebih.
Jika dilihat dari keilmuan kita bisa melihatnya dari teori psikologi yang diutarakan oleh Carl Gustav Jung. Seorang psikiater ternama dari Swiss, membuktikan bahwa arketip terdapat dalam 78 kartu mempresentasikan apa yang terdapat dalam diri manusia, karakteristik. Ada polanya dan bisa mempelajari jika ingin.
Sejarah tarot lahir bahkan sebelum masa renaissance. Tarot tertua pada pertengahan abad ke lima belas bahkan hanya bangsawan saja yang boleh memainkan. Asal muasal kartu tarot berasal dari Italia hanya berupa permainan disebut Carde da Trionfi atau Kartu Kejayaan.
Lalu ketika mendapat pengaruh Perancis berubah nama menjadi Tarocchi. Tarot yang terkenal adalah Rider White Smith yang banyak beredar. Arthur Edward Waite yang memberikan interpretasi sedangkan Pamela Colman Smith yang menggambar.
Carl Gustav Jung adalah salah seorang pendiri Sekolah Psikologi Analitis. Psikologis analitis adalah sebuah teori yang menggali pengalaman masa lampau untuk lebih memahami masa sekarang dan masa akan datang. Jung dengan pemikirannya dapat mempersatukan pikiran yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan yang erat.
Dimana ajarannya dapat mengandung dua aspek, yang dapat menghubungkan ilmu eksakta dan ilmu kemanusiaan. Yang menggabungkan teologi dan kausalitas.
Lalu apa hubungannya antara Tarot dengan Psikologi Manusia?
Bagi Jung jiwa seorang manusia terpisah menjadi tiga bagian, sadar, ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif. Pada keadaan sadar, jiwa manusia mampu menghasilkan persepsi, ingatan dan pikiran sadar. Semua manusia menampilkan dan memiliki kemampuan afektif dan kognitif dari tingkah laku pada umumnya.
Manusia melakukan banyak hal sehari-hari yang merupakan pengaruh dari ketidaksadaran pribadi. Pengalaman yang dialami tapi kemudian melupakan dan mengabaikannya. Sehingga dalam secara tidak sadar terbentuklah piki`21qwran, gagasan yang secara tidak sadar menjadi terstruktur.
Terakhir yaitu ketidaksadaran kolektif inilah warisan nenek moyang yang berupa ingatan nenek moyang yang mewarisi dari masa lalu leluhur secara akumulatif. Bisa juga sisa psikis perkembangan evolusi manusia yang menumpuk akibat pengalaman yang berulang dari generasi ke generasi. Termasuk ke dalamnya adalah arketip, anima/animus, shadow dan self. Untuk ketidaksadaran kolektif biasa disebut sebagai simpati dari segala sesuatu.
Rincian dari arketip oleh Jung adalah dengan melihat 78 kartu tarot yang terdiri dari 22 major arkana dan 56 minor arkana pada kartu tarot yang merupakan penggambaran arketip.
Arketip adalah kecenderungan yang tidak dapat dipelajari untuk mengalami hal-hal tertentu. Arketip merupakan sebuah bentuk pikiran yang universal untuk menciptakan gambaran dalam kehidupan normal. Misal saja matahari.
Orang ketika melihat matahari maka dapat menyimpulkan bahwa matahari identik dengan karakter kuat, pemberi kehidupan dan disiplin. Lahirlah Dewa Matahari. Atau mau mengambil sosok ibu yang memiliki gambaran adalah seorang manusia yang baik dan merawat dengan baik yang ada di sekitarnya. Sosok ayah yang memiliki arketip pelindung dan penguasa.
Bahkan di dalam kartu tarot sudah tergambar jelas apa saja yang menjadi simbol. Sebut saja gunung, tanah lapang, kain merah, topi, gambaran yang mengambil dari ingatan kolektif yang terakumulasi. Ibaratnya dunia ini seperti sebuah perpustakaan besar yang kita bisa saja untuk mengambil ilmu yang terkandung di dalam. Arketip secara laten akan menghasilkan simbolis dari situasi historis.
Cara membaca tarot.
Para pembaca tarot pemula biasanya akan melakukan jurnaling untuk membuka pesan apa yang akan terbuka dan intrepretasinya dalam seharian ini. Dengan cara mengambil sebuah kartu dan memperhatikan apa saja yang sudah terjadi di seharian tadi. Dari penggambaran, tafsir dan juga berdasarkan kejadian apa yang terjadi maka dapat menyimpulkan bacaan dari kartu tarot tersebut.
Jadi tarot sendiri sebenarnya bukan hanya ilmu ramal meramal, mistis apalagi klenik. Tapi coba saja bayangkan bahwa tarot ini adalah merupakan sebuah atlas, peta atau google map menuju suatu tempat dan tujuan hidup. Rute, arah, koordinat bahkan tempat dapat tertera jelas dan gamblang.