Indonesia kembali berduka. Jum’at ( 28/9/2018 ) terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah yakni di Palu, Sigi, dan Donggala . Gempa dengan kekuatan 7,4 SR tersebut menyebabkan bencana tsunami yang terjadi pada pukul 18.08 WITA. Akibat dari bencana gempa bumi dan tsunami tersebut tercatat sebanyak 1763 korban tewas dan sekitar 800 korban luka – luka.
Selain banyaknya korban, kerugian materi yang diakibatkan bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulwasesi Tengah sangat besar. Ribuan rumah warga rusak parah dan ambruk akibat bencana tersebut. Hal sama juga terjadi pada bangunan instansi – instansi yang ada. Tercatat beberapa instansi seperti : kantor pemerintahan, rumah sakit, bandara, dan pelabuhan mengalami kerusakan parah.
Banyaknya kerusakan dimana – mana dan hilangnya rumah tinggal akibat dari bencana gempa dan tsunami membuat warga yang terkena dampak untuk mengungsi. Sekitar 70.000 warga memilih mengungsi di posko – posko yang sudah disediakan BPBD, TNI dan Kepolisian. Para warga yang mengungsi di posko untuk sementara waktu tinggal di tenda – tenda darurat yang disediakan.
Tinggal di tenda – tenda darurat membuat para korban harus hidup dalam keterbatasan. Para korban harus saling berbagi keperluan hidup mereka dengan korban lain. Jumlah keperluan hidup yang terbatas dan harus dibagi dengan para korban yang lain membuat para korban membutuhkan uluran tangan.
Agar banyak uluran tangan untuk membantu para korban maka banyak orang yang harus mengetahui tentang bencana yang terjadi. Untuk memberi informasi mengenai bencana yang terjadi maka bencana yang terjadi harus diberitakan
Berita tentang terjadinya gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala tersebar dengan cepat. Cepatnya berita yang tersebar merupakan hasil dari perkembangan teknologi informasi saat ini. Perkembangan teknologi informasi memicu perkembangan media informasi. Saat ini banyak bermunculan media untuk menyebarkan informasi yang memiliki berbagai keunggulan.
Media televisi dan sosial media merupakan media yang sedang mengalami perkembangan pesat. Siaran televisi yang dahulu jarang sekali dapat melakukan siaran secara langsung karena keterbatasan teknologi sekarang sudah bisa melakukan siaran langsung bila ada suatu peristiwa penting. Bukan hanya itu saja, sekarang siaran televisi suatu negara bisa disiarkan ke seluruh dunia dengan satelit.
Disamping itu, media yang sedang berkembang pesat adalah sosial media. Saat banyak sekali bermunculan sosial media yang bisa diakses baik lewat smart phone ataupun komputer. Para pembuat sosial media saat ini berlomba untuk memperbanyak fitur pada sosial media mereka agar dapat menarik masyarakat untuk menggunakannya.
Dengan adanya perkembangan media informasi, berita tentang bencana gempa dan tsunami bisa tersebar dengan cepat. Ada beberapa orang yang selamat dan sempat mengambil gambar saat bencana tersebut kemudian mereka menyebarluaskan berita tersebut melalui sosial media kemudian disiarkan melalui siaran televisi sehingga berita tersebut diketahui oleh masyarakat dunia.
Berita bencana dan tsunami yang tersebar dengan cepat menyebabkan rasa simpati baik dari warga Indonesia maupun warga dunia.Mereka berbondong – bondong ingin membantu para korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala dengan cara dan kemampuan mereka masing – masing.
Banyak warga Indonesia maupun warga dunia yang terjun langsung menjadi seorang relawan kemanusiaan. Mereka saling bekerja sama untuk membantu para korban di lokasi. Banyak masalah yang harus para relawan hadapi. Walaupun masalah yang mereka hadapi banyak dan berat para relawan tetap gigih mengemban tugas mereka untuk menolong sesama.
Melihat kegigihan dan banyaknya masalah yang harus dihadapi para relawan dalam menolong para korban gempa dan tsunami membuat banyak dari media informasi yang mendokumentasikannya lalu menyebarkannya secara luas hingga bisa dilihat oleh seluruh warga dunia.
Akses ke tempat para korban, Persediaan makanan dan obat – obatan untuk para korban yang semakin menipis, sulitnya akses air bersih, serta terbatasnya jumlah sarana dan prasarana merupakan beberapa contoh masalah yang harus dihadapi mereka untuk membantu para korban bencana gempa bumi dan tsunami.
Tersebarnya berita tentang masalah yang dihadapi para relawan dalam menjalankan tugas mereka membuat banyak orang terketuk hatinya ketika melihat berita tersebut dan membuat banyak orang ingin membantu para relawan menghadapi masalah yang mereka hadapi.
Setiap orang yang ingin membantu para korban dan relawan di lapangan mempunyai cara tersendiri untuk membantu. Memberi bantuan berbentuk barang atau sarana dan prasarana yang diperlukan serta menggalang dana untuk disumbangkan agar bisa dikelola untuk membeli sesuatu yang diperlukan para korban merupakan contoh cara yang dipakai untuk membantu para korban dan relawan.
Semakin cepat dan banyak bantuan yang diberikan membuat para korban cepat bangkit dari keadaan serta meringankan tugas para relawan yang ada di lapangan. Dengan cepatnya pemberian bantuan yang dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi para relawan serta menunjang pekerjaan mereka maka para relawan dapat bekerja dengan cepat karena masalah yang dihadapi bisa teratasi.
Perkembangan media informasi memang membawa dampak baik. Ketika terjadi suatu bencana contohnya seperti saat ini ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala. Perkembangan kecepatan media informasi dalam menyampaikan informasi dapat membantu para korban dan relawan yang ada di lapangan.
Peran media dalam membantu relawan dapat dilakukan dengan menyiarkan informasi tentang permasalahan yang dihadapi para relawan dalam menanggulangi bencana serta hal yang belum cukup di lapangan seperti peralatan yang dibutuhkan oleh para relawan membuat banyak pihak baik dari dalam negeri maupun luar negeri menyalurkan bantuan untuk memudahkan pekerjaan para relawan.
Bisa dikatakan bahwa peran media informasi dalam membantu penyelesaian masalah yang dihadapi para relawan yang sedang membantu penanggulangan bencana sangatlah penting. Peran yang sangat penting itu dikarenakan bahwa informasi memberitahukan tentang banyak hal terutama hal yang dibutuhkan para relawan dalam menjalan tugas dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Bila segala hal yang dibutuhkan para relawan yang bertugas di lapangan sudah tersedia dan tercukupi pasti segala permasalahan yang dihadapi para relawan dapat teratasi sehingga pekerjaan para relawan bisa terselesaikan dengan lancar. Lancarnya pekerjaan para relawan membuat para korban dapat menerima bantuan dan pertolongan secara cepat serta tanpa adanya suatu hambatan.
Bukan hanya bencana yang terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala beberapa waktu ini. Semoga penggunaan media informasi yang terus berkembang untuk membantu para relawan dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi ketika melaksanaan tugas kemanusiaannya bisa diterapkan dengan baik di seluruh dunia.
Apabila bisa diterapkan dengan baik penggunaan informasi dalam membantu tugas relawan maka para relawan akan bisa bekerja dengan cepat dan efektif dalam menyelesaikan tugasnya sehingga para korban yang membutuhkan pertolongan dapat memperoleh bantuan secepatnya sehingga cepat bangkit dari keterpurukan yang dialami.