Di era digital seperti saat ini, penggunaan internet semakin meluas ke berbagai bidang termasuk dalam membuat sebuah portofolio. Dengan berkembangnya teknologi digital saat ini sangat memudahkan Sobat untuk memanfaatkan internet khususnya dalam membuat portofolio secara online yang dapat diakses dengan mudah oleh banyak orang. 

Sebenarnya belum cukup jika Sobat hanya mengandalkan CV (Curriculum Vitae) saja. Karena Sobat harus bisa menunjukan keahlian yang dimiliki supaya CV dan portofolio kamu dapat dilirik banyak perusahaan, khususnya untuk kamu yang ingin berkarir di bidang Industri Kreatif. Selain itu portofolio juga dapat membedakan kamu dengan para pesaing lainnya lho. 

Setelah Sobat memahami akan pentingnya portofolio untuk melamar pekerjaan ke sebuah perusahaan. So, apa sih Portofolio itu ? Portofolio adalah kumpulan hasil karya atau pencapaian yang mempresentasikan pengembangan diri. Karya atau pencapaian tersebut bisa berupa hasil kerja individu, kelompok, maupun pencapaian perusahaan. 

Dengan memiliki portofolio Sobat bisa bercerita lewat biodata, menarik perhatian HRD dan juga meningkatkan kredibilitas diri kamu. Selain itu tentu bisa membuat citra diri ataupun personal branding kamu semakin terlihat professional. So, kira-kira gimana sih tipsnya untuk membuat portofolio online yang menarik dan terlihat professional? Yuk disimak baik-baik ya penjelasannya. 


1. Pilih Platform Yang Cocok 

Tips pertama Sobat harus memastikan bahwa website portofolio yang Sobat pilih sudah cocok dan sesuai serta pastikan juga website tersebut tidak sering mengalami down karena apabila hal itu terjadi client atau pihak HRD perusahaan akan lari ke website kompetitor lain yang memiliki website portofolio paling lebih siap untuk dijangkau ataupun diakses. 

Untuk pilihan platform website portofolio ada banyak yang bisa Sobat pilih mulai dari yang gratis hingga yang berbayar, seperti website pribadi, behance, bahkan sampai powerpoint yang bisa kamu save jadi PDF. Tetapi untuk kamu yang memiliki keahlian di bidang visual tentu media sosial bisa jadi pilihan yang tepat, seperti Instagram, Dribbble, hingga Pinterest. Namun jika keahlianmu di bidang Writing Sobat bisa memanfaatkan Google Docs yang sangat mudah diakses oleh banyak orang. 


2. Bercerita Dengan Biodata Diri 

Banyak sebagian pelamar yang menulis biodata diri dengan sangat membosankan seperti hanya menulis nama, skill, dan riwayat pendidikan. Maka daripada Sobat menulis halaman about me yang membosankan, Sobat bisa banget lho mengkreasikan biodata diri kamu dalam sebuah cerita yang lebih menarik. Karena dengan bercerita bisa menumbuhkan koneksi, menunjukkan kepribadian dan membuat Sobat lebih terkesan ramah di mata client ataupun HRD perusahaan. 

Selain menuliskan hal-hal wajib seperti nama dan skill, Sobat juga bisa menceritakan alasan bagaimana Sobat bisa mendapatkan skill tersebut. Dan juga jangan lupa untuk menceritakan pencapaian terbesar dalam hidup kamu serta goals kamu dimasa depan. Maka dari itu ceritakanlah dengan semenarik dan sejelas mungkin karya, pencapaian serta kemampuan yang kamu miliki, dan tentunya portofolio yang kamu buat akan menjadi semakin menarik di mata orang banyak. 


3. Perhatikan Gambar Yang Kamu Pilih 

Dalam membuat portofolio, gambar bisa jadi cara yang terbaik untuk membuat client ataupun HRD agar tertarik untuk melirik portofolio kamu melalui gambar visual lho. Meski perusahaan industri yang kamu lamar tidak berfokus pada gambar, akan tetapi gambar yang Sobat pilih tetap tidak boleh sembarangan ataupun asal mencomot yah. 

Maka pilihlah gambar yang harus bisa mewakili diri kamu, memiliki kualitas gambar yang tinggi dan sesuai dengan cerita yang Sobat buat dalam portofolio. Jangan lupa juga untuk tetap memperhatikan tone dari gambar agar visualnya tetap terlihat konsisten dan menarik. Jadi, Tone adalah istilah dari warna yang juga dapat diartikan sebagai nilai pencahayaan atau warna dalam suatu foto. 

Tujuannya untuk melihat kepribadian kamu melalui gambar visual dari biodata dan cerita yang kamu paparkan dalam portofolio. Dan bagi kamu yang merupakan seorang graphic designer tentu memiliki hasil akhir gambar yang sangat bisa dipamerkan dalam portofolio. Selain itu kamu bisa menggunakan stock image di website atau situs penyedia stok gambar seperti Freepik, Unsplash, Pixabay, dan Pexels


4. Tampilkan Proyek Terbaikmu 

“Kualitas mengalahkan Kuantitas”. Mungkin Sobat sudah memiliki banyak hasil karya yang telah dibuat. Akan tetapi cukup tampilkan saja proyek yang menurutmu terbaik, membanggakan dan relevan saja dalam portofolio kamu meski hanya tiga atau empat saja yang menurutmu terbaik. 

Terdapat dua alasan penting mengapa tidak harus menampilkan semua hasil proyek atau karya yang telah kamu buat. Pertama, hal ini akan memudahkan client atau HRD dalam melihat hasil proyek atau karya dengan cepat. Kedua, sangat dapat memungkinkan client atau HRD untuk memilih kamu, karena melihat hasil proyek yang terbaik. 


5. Akhiri Dengan Ajakan Kerjasama 

Tips terakhir adalah dengan mengakhiri isi portofolio kamu dengan CTA atau Call To Action yang merupakan instruksi untuk mengarahkan client atau HRD supaya menghubungi kamu. CTA bisa kamu tuliskan di akhir halaman-halaman penting. Misalnya di homepage, halaman about me, dan di halaman-halaman yang menampilkan proyek terbaik kamu. 

Karena sangat disayangkan apabila kamu tidak menuliskan atau menampilkan CTA di portofolio kamu, cerita sudah menarik, desain sudah bagus, hasil proyek banyak tapi kalo tidak ada action-nya, alhasil portofolio yang telah kamu buat hanya numpang lewat doang. Maka dari itu gunakanlah ajakan di akhir portofolio kamu seperti “Hubungi Saya” atau “Let’s Work Together” 

Nah, itu dia tips paling ampuh untuk membuat portofolio online supaya auto dilirik HRD. So, mengingat pentingnya portofolio untuk melamar pekerjaan, maka ada baiknya Sobat mulai dari sekarang dalam membuat portofolio secara online. Sobat bisa memulainya dengan mencari ide atau inspirasi agar portofolio kamu terlihat menarik di mata client ataupun HRD perusahaan.