Memilih Jurusan kuliah atau Program Studi (Prodi) di Perguruan Tinggi ternyata gampang-gampang susah. Gampang, karena siapa saja boleh memilih jurusan apa saja di Perguruan Tinggi. Sedangkan susah, karena tidak semua jurusan yang diambil sesuai dengan minat dan kemampuan si mahasiswa.

Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan deteksi tingkat tinggi ketika calon mahasiswa hendak memilih jurusan atau Program Studi di Perguruan Tinggi. Dan bulan Mei-Agustus, biasanya banyak calon mahasiswa yang sudah memutuskan memilih jurusan atau Program Studi, entah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau pun di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Bagi Anda yang sudah memilih jurusan atau Program Studi, sebaiknya tanyakan kembali pada diri Anda masing-masing, apakah jurusan yang dipilih sudah sesuai dengan minat dan keinginan?

Jika jawabannya “Iya”, berarti jurusan yang telah Anda pilih itu benar. Dalam artian, Anda memilih Jurusan atau Program Studi tersebut bukan karena paksaan orang tua, bukan karena diajak teman, dan bukan karena pelarian agar bisa masuk kuliah tanpa tes atau apapun.

Dan jika jawabannya “Tidak”, berarti Anda telah salah memilih jurusan. Dalam artian, Anda masuk Jurusan atau Program Studi tersebut karena takut sama orang tua, agar sama jurusannya dengan orang tua, karena ikut teman-teman, atau karena pelarian saja, dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang masih bingung memilih jurusan atau Program Studi, setidaknya ada tiga hal yang harus dipikirkan dan dipersiapkan secara matang.

Kemampuan Diri

Sebelum memilih jurusan atau Program Studi, sebaiknya Anda tanyakan pada diri Anda sendiri, sebenarnya di bidang apakah kemampuan yang Anda miliki?

Jika kemampuan Anda di bidang IPS, maka Anda bisa memilih Jurusan atau Program Studi seperti Akuntansi, Manajemen, Ilmu keguruan, Ilmu Politik, Ilmu Keuangan, Antropologi, Filsafat, dan lain sebagainya.

Jika kemampuan Anda di bidang IPA, maka Anda bisa memilih jurusan seperti Biologi, Kimia, Teknik Mesin, Ilmu Gizi, Kedokteran, Farmasi, dan lain sebagainya.

Jika kemampuan Anda di bidang Bahasa, Anda bisa mengambil Jurusan atau Program Studi seperti Sastra, Linguistik, Pendidikan Bahasa, dan lain sebagainya.

Dan Jika kemampuan Anda di bidang Ilmu Agama, Anda bisa memilih Jurusan seperti Tafsir Hadis, Filsafat, Dirasah Islamiyah, Perbandingan Agama, Hukum Islam, dan lain sebagainya.

Cita-Cita 

Cita-cita dan impian di masa depan, sangatlah penting dan berhubungan erat dalam memilih Jurusan atau Program Studi di Perguruan Tinggi. Karena salah memilih jurusan, bersiap-siaplah kehilangan cita-cita di masa depan.

Jangan sampai ingin jadi pengacara, tapi malah Anda memilih masuk di Pertanian. Ingin jadi ahli tafsir Al-Qur’an, malah masuk di Jurusan Hukum Islam. Ingin Jadi Dokter, malah masuk di Jurusan Manajemen. Tentu, cita-cita Anda tak akan bisa tercapai.

Maka dari itu, sebelum memilih jurusan kuliah, tanyakan apa cita-cita Anda di masa depan. Lalu, samakan cita-cita tersebut dengan jurusan yang akan dipilih.

Misalnya, cita-cita Anda ingin menjadi dokter, maka jurusan yang pas buat Anda ialah masuk di Jurusan kedokteran. Ingin jadi Akuntan Publik, maka jurusan yang harus dipilih ialah Akuntansi. Ingin jadi Pengacara, maka Anda harus masuk Jurusan Ilmu Hukum.

Keuangan 

Sesuaikan dengan keuangan yang Anda miliki. Jangan sampai Anda memaksakan diri dengan masuk sebuah jurusan tertentu, namun keuangan yang dimiliki tak mencukupi. Dalam artian, kemampuan dan cita-cita yang kita miliki harus realistis dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang kita miliki.

Contoh, keuangan yang kita miliki Rp 10 juta. Sedangkan cita-cita yang kita inginkan ialah jadi dokter. Maka, uang Rp 10 juta untuk masuk Jurusan atau Program Studi Kedokteran tak akan bisa. Karena untuk masuk jurusan kedokteran mahal biayanya.

Sedangkan jurusan yang tepat untuk uang yang kita miliki sebesar Rp 10 juta ialah masuk Jurusan seperti Akuntansi, Manajemen, Keuangan, Tafsir Hadist, dan lain sebagainya.

Hal yang perlu diketahui ialah keuangan yang kita miliki akan menentukan keberlangsungan kita mengikuti perkuliahan hingga lulus. Karena, masa kuliah minimal 4 tahun dan maksimal 7 tahun. Bayangkan saja, jika kita memaksakan diri untuk masuk jurusan tanpa mempertimbangkan keuangan yang dimiliki, tentu kuliah kita akan putus di tengah jalan.

Itulah tiga hal yang harus dipertimbangkan bagi Anda yang ingin memilih Jurusan di Perguruan Tinggi. Semoga bermanfaat dan bisa diamalkan, Amien.