Pernahkah kamu merasa cemas dan panik saat hendak tampil di depan umum? Seperti saat hendak memberikan sambutan, berpidato, bermain peran, berpresentasi saat kelas, ataupun saat diminta menjadi MC di sebuah acara?

Lantas, bagaimana cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi cemas dan panik saat tampil di depan umum tersebut? Yuk simak pembahasan di bawah ini!

Rasa cemas dan panik, atau biasa dikenal dengan sebutan demam panggung, sering terjadi saat hendak tampil di depan umum. Demam panggung sendiri biasa diklaim kepada orang-orang yang memiliki rasa kepanikan, kekhawatiran, ketakutan, maupun kegugupan berlebih saat akan atau sedang tampil di depan umum. 

Dalam dunia kesehatan, istilah demam panggung ini diartikan sebagai kecemasan sosial (Social Anxiety) atau sering juga dikenal dengan fobia sosial, di mana rasa kecemasan itu muncul saat hendak bersosialisasi dan berinteraksi dengan banyak orang, mulai dengan orang-orang yang sudah dikenal maupun orang-orang baru yang belum dikenal. 

Jika hal tersebut terus terjadi dan tidak segera belajar dan berlatih untuk mengatasinya, bisa saja akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan mental seseorang sehingga mampu menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang di lingkup sosialnya.

Adapun gejala-gejala demam panggung atau kecemasan sosial tersebut yang biasa kita temui, antara lain gejala fisik, seperti tremor (gemetaran yang tidak terkendali), munculnya keringat dingin, detak jantung yang berdegup dua kali lebih cepat, sakit perut, merasa mual dan pusing, dan masih banyak lagi. 

Sedangkan gejala secara psikisnya, sering kita temui seperti muncul perasaan bersalah pada diri sendiri, keinginan menghindar saat menjadi pusat perhatian di sekeliling kita, menghindari keramaian karena rasa takut berlebih, selalu menghindari kontak mata dengan orang lain, dan masih banyak lagi. 

Selain gejala-gejala di atas, demam panggung atau kecemasan sosial juga dapat terjadi karena beberapa faktor, baik faktor internal dari dalam diri maupun faktor eksternal dari lingkungan sekitar. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Rasa tidak percaya diri;

Timbulnya ras ini biasanya terjadi karena seseorang yang merasa minder atau insecure dengan orang-orang yang ia temui saat di depan umum. Ia akan merasa orang lain lebih dari dirinya, dan menganggap dirinya tidak ada apa-apanya dengan orang lain yang ia temui tersebut.

2. Ingin memenuhi ekspektasi semua orang;

Saat hendak tampil di depan umum, akan banyak orang yang menaruh harapan lebih pada dirinya, sehingga menjadikan seseorang tersebut memikul beban ekspektasi lebih oleh audiens yang justru akan menjadikan bumerang tersendiri baginya.

3. Tidak menguasai konteks pembahasan yang akan disampaikan;

Seseorang yang sering mengalami demam panggung juga cenderung tidak menguasai konteks pembahasan yang akan dibawakan saat tampil, seperti tidak menguasai materi, pengarahan saat briefing, maupun tampil karena terpaksa.

4. Adanya pengaruh negatif dalam dirinya sendiri;

Kebiasaan seseorang mengatakan hal-hal buruk saat dirinya gagal, secara tidak langsung akan terekam pada alam bawah sadarnya, sehingga perkataan-perkataan tersebut akan mempengaruhi kita. Sebaliknya, jika kita mengatakan hal-hal positif pada diri kita, tentu hal-hal positif juga akan melingkupi kita.

5. Keadaan tubuh yang lemah.

Keadaan yang lemah ini biasanya dialami oleh seseorang yang kurang istirahat, jam tidur yang berantakan yang mengganggu keseimbangan tubuhnya, tidak sarapan sebelum memulai aktivitas, terlalu memforsir diri, dan lain sebagainya.

Dari berbagai gejala dan faktor penyebab di atas, lalu bagaimana sikap kita dalam menyikapi demam panggung tersebut? Apakah langkah yang harus kita ambil untuk melawan demam panggung saat tampil di depan umum?

Berikut ini merupakan tips yang dapat kita terapkan untuk melawan demam panggung atau kecemasan sosial yang berlebih saat tampil di depan umum, yang patut dicoba untuk melawan rasa gugup saat berbicara di depan umum.

1. Cobalah Keluar Dari Zona Nyamanmu

Rata-rata orang yang sulit untuk berani tampil di depan umum adalah orang-orang yang sudah nyaman dengan dunianya, sehingga terasa berat untuk keluar dari zona tersebut. 

Padahal jika terus berada di zona tersebut, bagaimana cara mengembangkan kemampuan kita dan mencoba hal-hal baru di luar sana? 

Sebagai langkah awal, cobalah untuk keluar dari zona nyamanmu dengan meninggalkan kesenangan-kesenangan yang tidak membawamu lebih maju, dan mulailah untuk mengeksplor zona baru.

2. Mulai untuk Percaya pada Kemampuan Dirimu

Setiap orang diciptakan dengan wujud dan kemampuan yang tak sama satu sama lain. Setiap orang diberkati dengan kemampuan dan keistimewaan yang berbeda. Cobalah untuk menanamkan dua kalimat tersebut pada mindset kita untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri kita. 

Lawan perasaan takut dan malu kita untuk tampil, mulailah melakukan kontak mata dengan audiens, dan jangan hiraukan anggapan buruk orang tentang kita. Percayalah pada kemampuan yang akan kita bawakan dan terus berbicaralah dengan gaya dirimu. 

3. Persiapkan Semuanya dengan Detail

Sebelum tampil di depan umum, cobalah untuk mengecek kembali hal-hal yang dibutuhkan saat tampil, terutama pada penguasaan materi atau naskah yang hendak kita bawakan, karena materi adalah bahan utama dari sebuah penampilan. 

Selain materi, perhatikan juga cakupan audiens, medan panggung acara, serta penampilan diri kita. Karena dengan memperhatikan detail saat persiapan akan meminimalisir seseorang melakukan kesalahan saat tampil.

4. Kontrol Tubuh dan Pikiran

Berusahalah bersikap tenang dalam menghadapi semua keadaan saat itu, maupun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. 

Teruslah untuk berproses pada tujuanmu saat itu, dan tetaplah berpikir positif dengan mengatakan hal-hal baik maupun kata-kata motivasi yang dapat membuat diri kita tenang dan yakin kembali. 

Jika dirasa masih merasa gugup dan cemas, mulailah untuk mengambil napas panjang dan minum air putih sebelum tampil di depan umum.

5. Perhatikan Saat Ada Arahan

Sebelum berlangsungnya acara atau kegiatan, tentu dilakukan pengarahan terlebih dahulu dari penyelenggara acara tersebut. 

Usahakan untuk memperhatikan hal-hal penting yang disampaikan, mencakup hal-hal yang akan terjadi dan dilakukan saat acara berlangsung, sehingga kita mempunyai gambaran mengenai susunan-susunan saat acara berlangsung sehingga membantu kita memposisikan diri saat tampil.

6. Sering Berlatih

Berlatih sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan bicara dan penyampaian seseorang sebelum tampil di depan umum. Berlatih sendiri dapat dimulai dari berlatih kejelasan artikulasi, ketepatan berintonasi, cara berekspresi, serta berlatih gestur tubuh saat hendak tampil. 

Karena dengan sering berlatih, kita menjadi tahu sampai mana kemampuan kita sebelum tampil, dan apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan sering berlatih juga akan meningkatkan daya ingat seseorang karena kata-kata yang sering kita ucapkan akan terekam pada otak sehingga menurunkan risiko lupa materi atau naskah.

7. Belajar Improvisasi

Belajar improvisasi sangat penting untuk pegangan seseorang saat terjadi mis-komunikasi atau hal-hal yang terjadi di luar dugaan. 

Umumnya, improvisasi dilakukan saat lupa bagian pada naskah yang ia bawakan saat tampil. Lupa naskah ini biasa ditemui pada pemain teater, maupun pemeran drama, yang melibatkan kemampuan untuk menghafal banyak percakapan. 

Dengan belajar teknik improvisasi ini akan menjaga profesionalitas seseorang dalam menjalankan tugasnya, serta meningkatkan branding seseorang saat mampu pengatasi permasalahan dalam keberlangsungan acara.

8. Perhatikan Penampilan 

Saat tampil di depan umum, tentu semua mata akan tertuju pada kita. Setiap orang tentu memiliki gaya penampilannya masing-masing. 

Bukan masalah kostum atau pakaian yang mahal, mewah, bermerk, namun mencakup kostum atau pakaian yang sesuai dengan acara yang hendak dibawakan, kostum atau pakaian yang nyaman pada tubuh kita, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri kita untuk tampil di depan umum.