Kertas merupakan suatau kompunen yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Selalu saja kita dapat menjumpai. Apalagi, kertas ini sudah menjadi media setiap manusia untuk mencatat atau menyimpan tulisan yang dibuat. Rupanya, kertas kini menjadi primadona untuk menyimpan catatan. Tidak heran kertas kini mulai di modernkan dengan bentuk, warna dan keindahan yang dimiliki masing-masing pabrik pencetaknya. Namun, sadarkah kita darimana kertas itu berasal? Nah kertas brasal dari pohon. Untuk mencipatakan satu rim kertas dibuthkan 1 pohon dengan usia 5 tahun. Artinya, jika indonesia menciptakan ribuan rim dalam sebulan untuk membuat kertas, bukankah ini artinya hutan indonesia harus direlakan.

Dalam kenyataanya, pabrik-pabrik kertas lebih banyak melakukan aktivitas penebangan pohon di hutan. Sedangkan, hutan indonesia kian hari semakin menipis karena kehidupan manusia yang mulai cepat untuk memenuhi kehidupannya. Perluasan lahan terjadi dimana-mana. Belum lagi, pabrik kertas yang akan semakin muncul di permukaan. Tulisan hari ini saya akan menggambarkan mengenai kehidupan kertas versus hutan negara.

Setiap bulan saya menghabiskan 1 rim kertas untuk penyelesaian tugas-tugas dan bahan catatan. tiap dua bulan sekali saya membeli buku untuk bacaan. Dan tiap enam bulan sekali, saya membeli kertas berukuran A5 untuk perkuliahaan. Untuk membahas kertas satu rim saja sudah menebang 1 pohon berusia 5 tahun. Untuk selanjutnya saya sudah tidak sanggup untuk menyebutnya.

padahal, kita belum tahu kemana usaha kita dengan kertas akan berakhir. Berdasarkan fakta, bahwa dosen lebih banyak menyimpan tugas mahasiswa bahkan membuangnya. Belum lagi tugas-tugas ini selalu di ciptakan per 1 individu mahasiswa. Artinya, tugas-tugas yang berhubungan dengan kertas selalu terbengkalai di tangan dosen. Rasanya, penggunaan kertas menjadi hal yang biasa saja. Belum lagi  tugas-tugas mahasiswa yang harus di ulang. Bahkan untuk memperhitungkan saja kita tidak lakukan. Cobalah sedikit merenung akan keadaan alam indonesia saat ini. Padahal, untuk 1 pohon menghidupi 3 orang.

Sudah menjadi hal biasa ketika kita menggunakan kertas. Selalu saja ada alasan mengapa kita boros terhadap kertas. Padahal, hampir semua manusia yang berpendidikan memahami kertas berasal dari mana. Namun, saat ini seeolah-olah penduduk indonesia tak tahu soal itu. Dunia sedang meilirik indonesia karena kerusakan alam yang terus meningkat per tahunnya. Akhirnya, pertumbuhan industri pulp dan kertas terus meningkat. Hal ini dikarenakan penggunaan kertas di indonesia juga terus meningkat. Tidak heran kini indonesia menjadi lahan basah untuk industri kertas. Padahal kertas-kertas ini selalu menjadi berkas sampah. Dari keseluruhan sampah yang terdapat di bantaran akhir pembuangan, 30-40% sampah yang di hasilkan merupakan sampah yang berasal dari kertas.

Dari gambaran tersebut, apakah perlu kita mengelak bahwa seluruh aktivitas kita yang selalu kita tuangkan dalam kertas akan berakhir menjadi sampah pula. Padahal kertas merupakan sampah yang dapat di daur ulang. Tetapi, mengapa sampah kertas tetap menjadi paling dominan. Saat ini, perubahan dari penduduklah yang di butuhkan. Membatasi diri dari penggunaan kertas itu lebih baik. Kini kertas bukan semata mata menjadi incaran pebisnis industri. Tapi kini kertas, menjadi musuh untuk para pecinta lingkungan.

Banyak kampanye yang telah di lakukan oleh aktivis lingkungan. Salah satu gerakannya yaitu meminimalisir penggunan bahan kertas yang berasal dari pohon. Karena seluruh aktivitasnya berasal dari hutan. Banyak alasan mengapa para aktivis lingkungan selalu menjaga lingkunan alam, utamanya hutan. Kita pasti pernah mendengar perihal indonesia  paru-paru dunia. Akan tetapi melihat kondisi hutan saat ini, kita sudah semakin susah untuk menyebut indonesia sebagai paru-paru dunia. Karena tiap tahunnya tingkat kerusakan alam terhadap hutan kian meningkat di indonesia.

Belum lagi ketika pabrik pulp dan kertas mulai berkembang dan mulai menampakan diri. Bukankah ini menjadi ancaman untuk seluruh hutan kita. Kekhawatiran yang muncul di benak saya adalah saat indonesia mulai krisis air karena krisis hutan yang melanda indonesia. Banyak hal yang dapat kita lakukan.

  • Mulai irit kertas. Dengan mengirit kertas, kita juga menghambat penebangan pohon untuk pembuatan kertas. Artinya kita melindungi satu batang pohon untuk satu rim kertas. Berbagai cara dapat kita lakukan untuk menghemat kertas. Menggunakan dua sisi kertas. Dengan dua sisi yang kita gunakan ini akan memperlambat kita menghabiskan kertas. Bukan Cuma itu, menggunakan kertas bekas merupakan hal yang bijak. Untuk tulisan yang tidak penting-penting gunakan kertas bekas. Gunakan sisi yang masih kosong untuk menulis. Di sekolahan ataupun di perkuliahaan. Minimalisir penggunaan kertas dengan tidak memberikan tugas via kertas. Semoga saja melalui tindakan ini, sedikit demi sedikit kita sadar untuk kepentingan kertas itu sendiri.
  • Pergunakan email. Di zaman modern dimana teknologi telah berkembang dengan pesatnya. Sudah saatnya kita mnggunakan teknologi untuk meminimalisir penggunaan kertas. Serta sedikit tindakan yang dapat menyelamatkan hutan indonesia. Dengan memaksimalkan penggunaan email, manusia sudah tidak mengguanakn kertas untuk menyimpan catatan. misalnya, pengiriman berkas surat bisa digunakan dengan email. Kertas hanya digunakan untuk mengarsipkan jika perusahan perlu untuk mengarsipkan dalam bentuk hard file. Pengiriman tugas-tugas sekolah juga lebih baik menggunakan email. Selain irit kertas, peserta didik juga mulai mengenal dunia teknologi yang sangat penting.
  • Seminar tanpa buku notes. Kita sudah sering mendapatkan seminar dimana pesertanya mendapatkan buku catatan. salah satu alasan mengapa hal ini dilakukan karena untuk menghargai para tamu yang datang. Serta sebagai tanda bahwa seminar tersebut benar dilaksanakan. Namun, sadarkah kita. Peserta seminar mana yang tidak membawa buku. Pembawa materi mana yang tidak membawa buku. Bukannya para peserta telah mempersiapkan itu semua. Tidak perlu ada alasan untuk menciptakan sebuah hal yang sangat miris dilakukan. Lebih baik, tidak usah menggunakan buku notes saar seminar.
  • Menggunakan kertas daur ulang. Kita pernah mendengar kertas daur ulang. Kertas ini tidak bersal dari pohon lagi. Awalnya memang, kertas ini berasal dari kertas juga. Tapi bukan berarti harus menebang pohon lagi. Ini menggambarkan pengurangan penebangan pohon. Dengan menggunakan kertas daur ulang kita dapat menghambat penebangan hutan di indonesia.

Dari keempat langkah tersebut, kita dapat menggunakannya sebagai acuan dan motivasi diri untuk tidak dengan boros menggunakan kertas. Banyak permasalahan yang telah saya ceritakan sebelumnya. Dari hutan yang mulai menipis dan limbah sampah kertas yang banyak di jumpai di bantaran akhir pembuangan sampah. Bukan karena ketidak sengajaan, tapi ini karena benar-benar kertas menjadi hal yang biasa saja bagi sebagian orang. Padahal dengan tidak menggunakan 1 rim kertas dalam sebulan kita bisa menyelamatkan 1 pohon di hutan bahkan menyelamtkan 3 nyawa manusia. Bayangkan kalau kita mulai mengirit dengan mulai memperhatikan apa saja yang kita butuhkan melalui kertas. Pasti hutan kita banyak terselematkan dari segala tindakan eksploitasi baik legal maupun ilegal.