Beberapa hari lagi dia akan tiba. Banyak orang yang sangat antusias menyambutnya. Menurut mereka ini adalah moment yang begitu berarti karena hanya datang setahun sekali. Mereka orang-orang beriman menjadikan bulan Ramadhan sebagai event yang pas untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. 

Di telinga kita mungkin sudah tidak asing kata "Ramadhan tiba, itu artinya Allah membukakan pintu syurga selebar-lebarnya" . Dalam arti di bulan ramadhan amal kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan ganjarannya. 

Mereka orang-orang beriman menjadikan bulan suci nan penuh berkah ini sebagai ajang untuk فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ

Tidak salah memang  kata ' Ramadhan bulan penuh berkah' . Misalnya saja dalam kehidupan sehari-hari, pada bulan ramadhan banyak orang yang memulai usaha kecil-kecilan dengan berdagang. Yang sebelumnya tidak memiliki kegiatan sebagai pedagang, pada bulan saum ini justru mencoba mencari penghasilan dengan berjualan. 

Entah itu berupa makanan, pakaian, atau bahkan kebutuhan pangan lainnya. Semua itu mereka lakukan hanya demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Faktanya tidak sedikit yang bilang bahwa bulan ramadhan kebutuhan pun meningkat.

Mungkin berbeda lagi makna bulan ramadhan bagi anak-anak, mereka pun sangat gembira kala mendengar ramadhan sebentar lagi akan tiba. Pasalnya banyak kegiatan, permainan, atau acara spesial yang memang hanya ada di bulan ramadhan. 

Seperti halnya tugas dari guru sekolah untuk meminta tanda tangan dari ustadz/ guru madrasahnya masing-masing, bermain petasan demi menghilangkan rasa lapar dan haus disiang hari, menjajal semua pedagang takjil sambil berjalan-jalan di sore hari atau kita kenal dengan istilah " ngabuburit", serta moment bukber ( buka bersama) dengan keluarga, kerabat atau teman sebaya. 

Malam harinya selepas shalat tarawih bermain petak umpet menjadi salah satu andalan sembari menunggu giliran tadarus bersama di masjid. Belum lagi saat tiba di penghujung ramadhan mereka ribut untuk segera menyerbu toko baju dan swalayan untuk berbelanja baju lebaran.

Ibu-ibu pun tak kalah dengan anak-anak mereka. Mereka siap berlomba untuk berburu baju raya dan kebutuhan lainnya menjelang lebaran.

Lain halnya dengan para santri di pondok pesantren. Ramadhan adalah bulan yang sudah ditunggu sejak lama oleh mereka, karena sebentar lagi mereka akan pulang mudik ke kampung halamannya untuk bertemu dengan keluarga dan sanak saudara.

Selama ramadhan pun kegiatan di pondok akan lebih banyak dari hari-hari biasanya. Jika pada hari-hari biasa pukul 22.00 WIB para santri sudah memasuki kamarnya masing-masing, pada bulan ramadhan mereka bisa mengaji hingga tengah malam atau bahkan sampai menjelang waktu sahur hanya untuk mengaji. 

Selain mengkaji kitab yang memang hanya dikaji selama bulan ramadhan saja, kegiatan tadarus/ baca qur'an bersama semakin ditingkatkan. Demi mencari keberkahan al-qur'an di bulan ramadhan, karena pada bulan ramadhan lah al-qur'an di turunkan. 

Tapi apakah mereka lelah dan kantuk? Tentu, karena itu hal yang wajar. Tetapi mereka membungkus rasa lelah dan ngantuknya dengan rasa gembira. Selain merasa bahagia karena bulan ini adalah bulan yang sangat ditunggu, pada bulan ramadhan juga moment agar bisa lebih dekat dengan sang murobbi.

Banyak juga yang menyambut kedatangan bulan ramadhan dengan biasa-biasa saja. Beribadah seperti biasanya dan berpuasa ala kadarnya. Namun ada yang lebih memprihatinkan, di KTP nya mungkin tertuliskan beragama islam tapi pada kenyataannya mereka makan, minum, dan merokok secara terang-terangan. 

Bulan ramadhan memiliki makna tersendiri bagi masing-masing orang. Mereka yang benar-benar menanti kedatangannya akan menyambut dan memperlakukannya dengan istimewa. Meningkatkan kualitas diri di hadapan yang maha kuasa. Memperbanyak amal kebaikannya dan memaknai kata 'shaum' sebagaimana mestinya.

Tidak sedikit juga yang hanya menjadikan ramadhan sebagai bulan yang bagi mereka tidak ada istimewa-istimewanya. Bahkan yang seharusnya mereka menahan lapar dan dahaga di siang hari, itu tak sama sekali mereka lakukan.

Di sosial media banyak video beredar yang mengatakan bahwa pada tahun 2024 merupakan 100 tahunnya revolusi bagi agama islam. Dikatakan juga bahwa pada 100 tahun nya agama islam Allah akan menurunkan seorang mujaddid yang akan memimpin umat pada masa itu. Banyak yang beranggapan dan meyakini bahwa mujaddid yang dimaksud adalah imam mahdi. 

Benar tidaknya berita itu hanya Allah yang tahu. Mungkin itu merupakan peringatan dari-Nya bahwa umur alam semesta ini tidak akan lama lagi. Mengingat banyak juga tanda-tanda hari akhir di zaman sekarang ini yang bermunculan. 

Tugas kita semakin hari adalah memperbaiki diri. Bukan hanya memperbaiki diri untuk bertemu dengan seseorang yang kita sebut 'jodoh'. Tapi bagaimana persiapan kita untuk bertemu dengan-Nya di hari perhitungan kelak.

Maknailah kedatangan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya jika kamu memang orang beriman. Sebab yakinkah ramadhan berikutnya kita masih diizinkan Allah untuk menyambutnya?

الَلهمَ بلَغنا رمضان