Di era milenial seperti sekarang ini, perkembangan bisnis khususnya di bidang pangan sangat pesat. Baik di restoran maupun warung tenda tepi jalan berlomba-lomba membuat inovasi di dunia perkulineran ini. Inovasi pada dunia perkulineran ini tidak jauh dari tren-tren kekinian yang sedang berlangsung di negara kita ini.
Tren kekinian sekarang ini cenderung mengikuti negara sekitar seperti Korea, menjadikan inovasi perkembangan dunia perkulineran semakin inovatif. Oleh karena itu, tak mengherankan banyak jajanan yang unik dan menarik sekarang ini. Salah satu contoh tren saat ini adalah makanan pedas.
Makanan dengan cita rasa pedas dan memiliki tingkatan level yang bisa disesuaikan menjadi tren yang booming di kalangan anak muda saat ini. Sekarang kita bisa lihat bahwa hampir semua anak muda dan makanan pedas adalah satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Hal ini dikarenakan banyak makanan di Indonesia yang mengikuti tren makanan pedas tersebut.
Para penjual menyajikan makanan dengan cita rasa pedas seperti halnya seblak, mie, bakso mercon, berbagai sambal, dan masih banyak lainnya. Tak hanya itu, di Indonesia terdapat banyak makanan daerah yang memiliki cita rasa pedas, sehingga menyebabkan lidah mereka sudah terbiasa dengan cita rasa pedas tersebut. Dengan kata lain, makanan pedas seperti sudah mendarah daging dengan mereka.
Saat ini bahkan banyak kita dengar ungkapan bahwa “kalau tak pedas bukan makan namanya”. Mungkin ungkapan itu yang dirasakan oleh penikmat pedas khususnya anak muda sekarang ini. Bagi sebagian anak muda, makan makanan pedas menjadi suatu kenikmatan tersendiri. Perut panas, bibir terasa terbakar, bahkan sampai lidah kesemutan seakan terkalahkan oleh nikmatnya makan pedas.
Sensasi-sensasi itulah menjadi candu bagi anak muda saat ini. Ngomong-ngomong soal rasa pedas, apakah kalian tau dari mana asal rasa pedas? Pedas yang saat ini akan kita bahas tentunya merupakan kandungan yang ada pada cabai, si komponen rasa pemikat para kaum muda. Kandungan terbesar pada cabai adalah capsaicin.
Apa itu capsaicin? Capsaicin adalah zat aktif pada cabai yang menimbulkan rasa pedas dan panas. Capsaicin akan menyebabkan iritasi atau sensasi terbakar apabila dikonsumsi oleh manusia. Sensasi dari capsaicin inilah yang digemari dan menjadi candu bagi penikmat pedas.
Lantas apa hubungannya makanan pedas dengan tren kekinian?
Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa tren perkulineran atau makanan pada saat ini cenderung ke cita rasa pedas. Sifat anak muda yang suka mencoba hal baru itulah yang menyebabkan tren makanan pedas ini semakin melejit peminatnya. Berawal dari coba-coba, kemudian lama-lama menjadi candu.
Rasa puas dan lega setelah makan makanan pedas menjadi obat pelepas penat bagi anak muda sekarang ini. Ditambah lagi kuliner sekarang ini harganya sangat terjangkau bagi anak muda. Akan tetapi, dibalik nikmat setelah mengonsumsi makanan pedas, ada bahaya yang terselubung di dalamnya jika sering mengonsumsinya. Lalu apa saja bahayanya?
Menurut Ira Purnamasari, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya ada 3 bahaya yang timbul ketika seseorang sering mengonsumsi makanan pedas, yaitu diare, iritasi usus, dan maag. Seperti yang kita ketahui, bahaya yang paling sering muncul dari makanan pedas adalah diare.
Banyak anak muda makan makanan pedas berlebihan yang kemudian mereka mengeluh karena mengalami diare. Diare ini juga sering dianggap remeh oleh mereka, padahal diare ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius bahkan hingga kematian. Selain diare, bahaya yang mengintai penikmat pedas yaitu maag atau naiknya asam lambung.
Makanan pedas dapat mengakibatkan naiknya asam lambung secara cepat sebagai respon adanya iritasi pada dinding lambung akibat makanan pedas. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus dapat menyebabkan rapuhnya permukaan lambung hingga terjadi peradangan pada lapisan lambung sehingga memicu penyakit lainnya.
Bahaya lainnya yang muncul dari seringnya mengonsumsi makanan pedas ialah iritasi usus. Tidak hanya itu saja bahaya yang sering kita temui apabila berlebihan makan makanan pedas. Sering kita lihat dan dengar ketika seseorang makan makanan yang terlalu pedas menyebabkan timbulnya sakit kepala bahkan hingga pingsan.
Kalian pasti pernah dengar “influencer A pingsan akibat makan mie terpedas di dunia” atau “influencer B pingsan dan masuk rumah sakit karena makan keripik paling pedas di dunia”, benar tidak?. Eits, jangan khawatir berlebihan tentang bahaya dari makanan pedas tadi. Bahkan makanan pedas juga mempunyai banyak manfaat lho.
Manfaat yang diperoleh dari makanan pedas yaitu dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan jantung, bahkan hingga menurunkan berat badan. Tidak hanya itu, dalam cabai yang digunakan untuk makanan pedas terkandung vitamin yang banyak sehingga, ketika dikonsumsi dengan benar akan memberikan manfaat bagi tubuh.
Intinya, seperti yang pepatah bilang “sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”. Kita boleh-boleh saja menikmati makanan pedas asalkan tidak berlebihan. Kita juga harus bisa tahu seberapa kuat toleransi pedas kita. Selain itu, kita harus mengontrol seberapa sering kita makan makanan pedas sehingga, makanan pedas dapat menjadi sumber kebahagiaan bukan sumber kesengsaraan. Okee….?