Sobat, tentunya tidak asing lagi dengan kata public speaking. Mungkin hanya sekian persen dari kita yang belum atau kurang mengenalnya . Kali ini saya akan memaparkan suatu informasi mengenai apa sajaesensi public speaking khususnya di kalangan mahasiswa milenial.
Saya mengangkat pembahasan ini karena sebagai mahasiswa, proses pengembangan potensi diri sangat dibutuhkan. Baik itu pengembangan potensi diri dari segi hardskill maupun softskill.
Eitss.. sebelum lebih lanjut lagi, apa pengertian public speaking itu sendiri? Public speaking diambil dari dua kata dalam bahasa inggris yaitu “public” yang berarti tempat umum dan “speaking” yang berarti berbicara. Sehingga dapat diartikan bahwa public speaking adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang dalam berbicara di depan umum.
Contoh dari public speaking yang sering kita jumpai di sekitar kita yaitu berpidato dan presentasi. Secara umum, public speaking biasa digunakan sebagai sarana berkomunikasi untuk menyampaikan atau memaparkan suatu informasi dari pembicara ke pendengarnya.
Kita sebagai mahasiswa milenial generasi penerus bangsa yang berperan dalam penggerak perubahan bagi bangsa Indonesia, dituntut untuk dapat mengembangkan potensi dirinya, salah satunya public speaking.
Bagi beberapa mahasiswa yang tidak terbiasa berbicara di depan umum, hal ini sangatlah sulit dilakukan. Wajar , jika rasa gugup menimpa pada kita. Namun jika diimbangi dengan usaha terus berlatih dan kemauan untuk bisa melakukannya, public speaking terasa sangatlah mudah dan bukanlah suatu beban lagi.
Lantas, apa saja hal – hal yang dilakukan untuk memunculkan dan mengembangkan potensi public speaking pada seorang diri mahasiswa milenial?
Yang pertama yaitu mengikuti organisasi atau UKM yang telah difasilitasi. Di organisasi rapat sudah menjadi makanan sehari – hari. Dalam suatu rapat organisasi, biasanya anggotanya yang terlibat dituntut untuk aktif mengutarakan pendapat dan juga memberikan tanggapan akan suatu hal.
Organisasi bisa dikatakan sebagai wadah untuk mahasiswa yang ingin memunculkan atau mengembangkan potensi diri public speaking. Tuntutan untuk mengajukan pendapat membuat seorang mahasiswa yang awalnya gugup atau merasa takut menjadi terbiasa dan senang untuk saling bertukar pendapat dengan anggota lainnya. Alhasil keberanian untuk berbicara di depan umum pun dikit demi sedikit dapat timbul dari diri seorang mahasiswa.
Yang kedua yakni melatih percaya diri dan berpikir positif. Banyak di antara kita sebelum melakukan public speaking sering berpikir akan kesalahan yang mungkin akan terjadi pada diri kita. Seperti takut salah dalam berbicara, takut penampilan kita tidak sesuai dengan ekspektasi pendengar, maupun takut akan dicemooh.
Pikiran ini harus dibuang jauh – jauh untuk memaksimalkan penampilan kita di depan umum. Karena pikiran negatif pada diri kita hanya akan membuat kita gugup dan menghilangkan rasa percaya diri yang ada. Lebih baik tanamkan pikiran positif agar kita dapat merasa tenang dan fokus dengan isi public speaking yang akan disampaikan kepada pendengar.
Keyakinan dalam diri juga dapat mendorong kita untuk meningkatkan kepercayaan diri. Kita harus yakin bahwa kita bisa melakukannya dengan maksimal. Dengan percaya diri dapat memperlihatkan kewibawaan dalam menyampaikan dan isi yang kita sampaikan mudah diterima oleh para pendengar.
Yang selanjutnya yaitu dengan cara berlatih. Mengapa perlu berlatih? Pemahaman saja tidak cukup bila tidak diimbangi dengan berlatih terus menerus. Ulangi latihan public speaking mu untuk memaksimalkan penampilan yang akan datang.
Misalnya dengan cara berlatih berbicara di depan cermin. Anggap saja cermin adalah para pendengar yang jumlahnya sangat banyak. Kita juga dapat berlatih bagaimana raut wajah yang tepat untuk setiap kata yang dilontarkan.
Tidak hanya berlatih di depan cermin, kita juga dapat melakukan latihan dengan merekam video saat kita latihan. Hasil rekaman tersebut diputar ulang untuk melihat apa saja kekurangan yang masih terlihat pada diri kita pada saat melakukan public speaking.
Selain cara untuk membangun dan mengembangkan public speaking, lalu adakah esensi dari public speaking bagi kalangan mahasiswa milenial? Yap! tentunya ada.
Esensi yang didapat dari pengembangan potensi diri softskill pada public speaking tidak hanya dirasa bagi diri sendiri, namun juga berguna untuk masa depan.
Pertama, tentunya berguna untuk keberlangsungan pembelajaran baik itu secara luring ataupun daring. Di kurikulum terbaru ini, pemerintah menuntut para peserta didik untuk aktif bertanya dan mengutarakan pendapat.
Contohnya yaitu saat proses pembelajaran dengan media presentasi. Melalui presentasi, mahasiswa dituntut agar bisa menjelaskan mengenai materi yang dibahas dengan berbicara di depan umum, yaitu di hadapan teman dan dosen yang mengajar.
Kedua, berguna saat keberlangsungan sidang skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir. Bedanya, pendengar pada public speaking kali ini hanyalah dosen yang menguji. Jika sedari awal sudah dibekali oleh keahlian public speaking, maka ini merupakan suatu hal mudah yang dapat membantu mahasiswa dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan dengan tenang dan tepat.
Ketiga, berguna saat wawancara kerja. Public speaking membawa kewibawaan di hadapan penguji untuk memperlihatkan bagaimana kesiapan dan jati diri oleh seseorang tersebut. Dengan keahlian public speaking, kita dapat menguasai pembawaan kepada penguji sehingga terlihat mulus.
Sekian yang dapat saya sampaikan. Semoga dengan ini, dapat membantu para mahasiswa milenial dan bagi siapapun yang ingin belajar menumbuhkan dan mengembangkan keahlian public speaking. Mari kita kembangkan potensi diri yang ada, khususnya di kalangan mahasiswa. Karena kita sebagai mahasiswa membawa pengaruh besar pada kemajuan bangsa kita.