Mahasiswa Dan Kejernihan Berpikir
Label paling tinggi dalam status pendidikan adalah mahasiswa. Dikatakan sebagai label paling tinggi karena mahasiswa merupakan status terakhir dalam jenjang pendidikan formal. Sebagai label paling tinggi dalam jenjang pendidikan mahasiswa memiliki tingkat kapasitas ilmu pengetahuan yang luas.
Memiliki kapasitas ilmu pengetahuan yang luas, mahasiswa dituntut agar ilmu tersebut kelak dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Proses pengaplikasian ilmu hanya bisa terealisasi dengan baik apabila mahasiswa sungguh-sungguh menguasai bidang ilmu yang dipelajarinya.
Dalam proses penguasaan bidang ilmu, mahasiswa dituntut untuk memiliki soft skill (Kemampuan yang tak terlihat yang harus dimiliki, seperti integritas). Soft skill membantu mahasiswa untuk menemukan potensinya dan mengukur intensitas intelektualnya.
Ketika mahasiswa memiliki soft skill maka ia mampu untuk berpikir jernih. Apa artinya berpikir jernih? Berpikir jernih berarti berpikir apa adanya, berpikir sesuai konteks. Berpikir jernih berarti berani berpikir tentang pemberdayaan sekaligus perubahan yang disertai dengan tindakan konkrit.
Berpikir jernih adalah pedoman yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Ia berfungsi sebagai lampu yang menerangi perjalanan mahasiswa menuju jalan perubahan yang direncanakan dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.
Tujuan Mahasiswa Kkn-Ppm Unwira
Dengan tema “Pemberdayaan SDM Dan Ekonomi NTT” Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (Unwira) melaksanakan program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Program Pemberdayaan Masyarakat). Kkn-Ppm merupakan mata kuliah wajib yang patut dilaksanakan oleh semua mahasiswa jenjang semester tujuh.
Kkn-Ppm Mahasiswa Unwira mulai dilaksanakan dari 24 Januari hingga 24 Februari 2022. Para mahasiswa dibagi perkelompok dengan spesifikasi jurusan yang didampingi oleh satu orang Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Setiap kelompok dibagi di desa-desa dan di wilayah Kabupaten yang ada di NTT.
Dengan pembagian yang cukup spesifik yakni di desa-desa tertentu dan kabupaten-kabupaten tertentu, lantas apa tujuan dari Kkn-Ppm? Tidak lain adalah sebagai proses pengaplikasian ilmu yang sudah dimiliki oleh mahasiswa. Di lokasi Kkn-Ppm mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara komprehensif sesuai dengan soft skill yang dimiliki.
Selain itu, juga sebagai upaya peningkatan sikap kerjasama, kolaborasi, kerja tim, dan sikap adaptasi dengan lingkungan yang baru. Mahasiswa juga dituntut untuk keluar dari zona nyaman, dan berani untuk hidup di tengah masyarakat dengan keragaman budaya yang mungkin berbeda.
Dalam konteks seperti ini, mungkinkah pengaplikasian ilmu yang dimiliki mahasiswa di lokasi Kkn-Ppm guna meningkatkan SDM dan Ekonomi NTT bisa terealisasi secara maksimal dan sungguh memberdayakan masyarakat?
Proses perealisasian hanya bisa tercapai secara maksimal bila mahasiswa memiliki soft skill, kemampuan berpikir jernih dan memiliki kesadaran untuk membangun masyarakat keluar dari keterpurukan situasi-ekonomi yang lemah.
Untuk sampai pada proses ini, mahasiswa tidak bisa bekerja sendiri, ia membutuhkan “yang lain”. “Yang lain” di sini adalah teman, aparat desa, dan tentu semua masyarakat. Dengan itu, kkn-ppm mahasiswa Unwira bukan hanya sebagai pelarian dari kuliah tatap muka, melainkan sungguh menjadi kuliah kerja nyata yang membawa perubahan dalam meningkatkan SDM dan daya sosial-ekonomi masyarakat NTT.
Proyek Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Baumata Timur
Baumata Timur adalah salah satu desa yang menjadi lokasi Kkn-Ppm Unwira. Ada beragam proyek yang dilakukan oleh mahasiswa kkn guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan pemberdayaan SDM. Proyek yang dilakukan adalah buah dari rencana dan kejernihan berpikir mahasiswa, yang senantiasa disesuaikan dengan kondisi riil masyarakat. Adapun proyek-proyek itu sebagai berikut.
Pertama, pencatatan potensi lokal Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan sosialisasi stunting. Dua proyek ini merupakan agenda wajib kkn-ppm yang dikeluarkan oleh pihak kampus. Sebagai agenda wajib, dua kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan aparat desa dan seluruh elemen masyarakat.
Pencatatan potensi lokal Badan Usaha Milik Desa dimaksudkan supaya masyarakat memiliki kreatifitas untuk mengelola potensi lokal yang dimiliki. Dengan itu, masyarakat dibimbing untuk memiliki jiwa kewirausahaan. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dari apa yang dikerjakan secara individu maupun berkelompok.
Sedangkan stunting adalah adalah masalah gizi kronis yang terjadi pada balita. Karena itu, sosialisasi stunting dimaksudkan sebagai upaya untuk memberi edukasi kepada masyarakat, terutama kepada ibu hamil agar bisa menjaga kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan lingkungan.
Kedua, pengisian SDGs (Sustainable Development Goals) masyarakat Desa Baumata Timur. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari selama masa Kkn-Ppm. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga pembangunan yang inklusif, dan menjaga peningkatan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat.
Ketiga, Debat Bahasa Indonesia antar Dusun bagi Siswa-siswi SMA. Kegiatan ini menjadi agenda khas yang dilakukan di Desa Baumata Timur. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan public speaking siswa SMA dalam hal menyampaikan argumentasi yang rasional dan solutif, meningkatkan potensi berpikir siswa.
Selain itu, untuk menggali kreativitas siswa terhadap sebuah konsep dan memecahkannya dengan daya intelektual yang valid, Menumbuhkan kolaborasi (kerja tim) yang utuh dalam bingkai persaudaraan, dan memperluas horison pengetahuan siswa.
Keempat, mengajar Siswa-siswi SDN 2 Baumata Timur bahasa Inggris, literasi, musik, dan komputer. Fokus dari kegiatan ini adalah membimbing siswa-siswi sejak dini untuk mencintai bahasa asing, membaca dan menulis, mencintai seni, dan komputer. Sehingga anak-anak bertumbuh dalam khasanah ilmu pengetahuan yang memadai. Darinya anak-anak dibekali keberanian untuk mampu menemukan dan memiliki soft skill yang tepat di usia dewasa.
Kelima, pembuatan gapura desa dan struktur organisasi desa. Wilayah batas desa dan struktur organisasi desa adalah ikon yang mencerminkan ciri khas sebuah desa. Karena itu, dua kegiatan ini menjadi agenda yang lakukan dengan tujuan supaya sebuah desa memiliki batas batas wilayah yang jelas dan juga sistem kerja yang senantiasa berjalan sesuai dengan struktur organisasi yang utuh dan merata.
Keenam, opus manuale (kerja tangan) di lingkungan Gereja dan masyarakat. Agenda ini dilakukan pada setiap akhir pekan maupun pada setiap harinya. Tujuan dari agenda ini adalah meningkatkan keakraban dalam kasih persaudaraan bersama masyarakat, mencintai kerja tangan, dan sebagai upaya melatih keseriusan dan kreatifitas mahasiswa dalam bekerja.
Dengan keenam agenda ini, dan beberapa agenda lainya, mahasiswa Kkn-Ppm Unwira di Desa Baumata Timur senantiasa berproses bersama masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu, dan yang lebih penting adalah mahasiswa bisa belajar bersama masyarakat dalam situasi-situasi konkret yang dihadapi.
Dengan itu, mahasiswa kkn-ppm dibimbing untuk berpikir jernih, untuk belajar membentuk karakter yang elegan yang berpedoman pada nilai-nilai religius dan kultural, dan untuk membentuk sikap yang tangguh sebagai pedoman sekaligus pondasi yang bisa menguatkan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja di masa-masa mendatang.