Selamat yaa!!

Perjuangan yang kamu lakukan selama berbulan-bulan atau bahkan hampir setahun lebih berbuah manis. Sekali lagi congratulation! kini sudah menjadi seorang mahasiswa. Gimana perasaannya? Pasti senang dan bangga banget sama diri sendiri. Good job for you!

Eits, tidak cukup sampai disitu. Kamu harus mengikuti serangkaian proses untuk menjadi mahasiswa baru. Yak! Ospek atau orientasi mahasiswa. Di Setiap universitas penyebutan ospek berbeda-beda. Misalnya saja UI ada OKK UI, UGM ada PPSMB Palapa, UB ada Raja Brawijaya, dan masih banyak lainnya.

Euforia saat diterima pada kampus impian tidak akan berlangsung lama, apalagi untuk mahasiswa rantau. Sebab, mahasiswa ini akan mulai memikirkan dimana dia akan tinggal, berapa biaya hidup disana, jauh dari orang tua dan masih banyak hal lainnya yang membuat mahasiswa rantau mulai risau.  Bukan tidak bersyukur bisa diterima di kampus impian, melainkan mulai sekarang harus bisa belajar hidup mandiri.

Persoalan menjadi seorang mahasiswa baru memang tidak ada habisnya jika dibahas. Entah itu mengenai ospek lah, tempat tinggal lah, biaya hidup lah, homesick lah, lingkungan pertemanan lah dan masih banyak hal yang akan dialami seorang mahasiswa baru kedepannya. Ngomong-ngomong ospek, apa sih ospek?

Ospek adalah salah satu serangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru. Ospek memperkenalkan seorang mahasiswa baru mengenai kampusnya, kehidupan kampus dan mahasiswa baru bisa mulai mendapatkan teman baru lewat ospek ini. Kegiatan ospek sangatlah seru dan banyak hal yang nantinya seorang mahasiswa baru dapatkan. Namun, ospek juga ada tugasnya loh agar mahasiswa baru dapat  berkreativitas.

Salah satu katingku bilang "Tugas ospek itu ibarat simulasi tugas-tugas yang akan didapatkan selama kuliah nanti". Poin yang dapat diambil itu antara lain, agar mahasiswa baru tidak syok atau kaget akan banyaknya tugas di kuliah nantinya dan deadline tugas yang hampir barengan dalam satu waktu. Nah, dari kegiatan ospek ini nantinya kita diharapkan bisa memanage waktu dengan baik.

Disamping banyak tugas ospek yang perlu dikerjakan, seorang mahasiswa khususnya anak rantau pasti memikirkan tentang lingkungan baru yang mereka tinggali. 

Jauh dari keluarga, merasakan sepi, atau bahkan mengalami culture shock misalnya tentang makanan dan minumannya serta orang-orang di daerah tersebut. Apalagi sebagai anak kos yang mana harus beradaptasi dengan para tetangga kos supaya dapat diterima dengan baik.

Jauh dari keluarga atau rumah juga memberikan efek kesehatan bagi mahasiswa. Apalagi sebagai anak rantau pasti akan merasakan yang namanya homesick.  

Homesick digambarkan sebagai kondisi atau keadaan sedih yang dialami seseorang akibat meninggalkan keluarga sehingga merindukan suasana di dalam rumah. Biasanya lama homesick tergantung masing-masing orang, ada yang 3-4 bulan atau bahkan ada yang lebih cepat dan lebih lama.

Perasaan ingin untuk pulang sangatlah tinggi, namun harus menerima sebuah kenyataan jika nantinya pulang pasti akan memakan biaya yang tidak sedikit. Apalagi yang pulang kampungnya sangat jauh, ibarat kata biaya pulang bisa dibuat makan 2 bulan, ini sih anak rantau can related

Biasanya anak perantauan pulang hanya saat libur semester. Solusi terbaik agar tidak homesick berkepanjangan adalah mengikuti kegiatan bermanfaat untuk mengisi waktu luang atau bahkan bisa mengexplore tentang kota perantauan. 

Untuk mengurangi rasa kesepian biasanya butuh seorang teman. Dari mulai ospek hingga masuk kuliah tentunya sudah mendapatkan banyak teman. Akan tetapi, haruslah pandai memilih teman dan pergaulan agar tidak salah pergaulan. Nah, dari sinilah mulai mendapat teman yang akrab dan saling menghibur diri dengan pergi jalan-jalan keliling kota bersama-sama. 

Beberapa bulan pertama semua akan baik-baik saja, namun lambat laun setiap orang pasti akan memperlihatkan sisi asli dirinya. Disinilah pertemanan kita diuji, dapatkah kita beradaptasi dan menerima semua perbedaan tersebut? Semua jawaban itu kembali lagi ke pribadi masing-masing, tapi yang pasti kita harus dapat menyesuaikan dan beradaptasi dengan lingkungan baru yang kita tinggali. 

Saat sendiri menghampiri terkadang akan terlintas pikiran tentang masa-masa putih abu-abu dulu. Dimana semua hal terasa sangat menyenangkan dan saat ini hanya kenangan dan rindu akan masa itu. Mulailah pikiran negatif menyerang dan mulai membandingan lingkup pertemanan saat kuliah dan sekolah. Tentunya dua hal tersebut sangatlah berbeda.

Di kuliah setiap orang punya kesibukan dan urusan masing-masing serta tujuan tertentu yang harus dicapai. tentu berbeda saat di sekolah, di sekolah masih banyak mainnya dan pertemanannya tergolong awet. Di kuliah teman yang benar-benar teman akan teruji dengan sendirinya. Bahkan tak sedikit orang yang sulit mendapatkan teman saat kuliah. 

Banyak orang bilang pertemanan kuliah banyak sekali dramanya. Lebih baik bisa masuk sana dan sini dan tidak memiliki musuh dimana-mana, agar nantinya bisa mendapatkan jaringan relasi yang luas. Namun tidak menutup kemungkinan kedepannya akan mendapatkan teman yang sangat berharga dan berarti yang akan menemani perjuangan selama masa perkuliahan.

Semoga kamu dan aku bisa mendapatkannya ya!

Jadi, bagaimana? Apakah related? Sebagian besar hal diatas memang dialami oleh mahasiswa baru. Namun, jangan khawatir itu semua akan berlalu dan kamu akan mendapatkan pelajaran/hikmah setelahnya kamu akan menyadari hikmahnya di kemudian hari, mungkin tidak sekarang tapi nanti.

Have a nice day all!!