Kabut asap di Indonesia, pada 2015, merugikan berbagai pihak. Kejadian ini bahkan mendapat teguran keras dari negara-negara luar.
Ada yang berpendapat, kabut asap itu adalah unsur kesengajaan pihak instansi tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan besar dengan cara membakar hutan secara bebas, khususnya di daerah Sumatra, termasuk wilayah Jambi. Bahkan beberapa perusahaan besar pun ikut terseret dalam permasalahan kebakaran hutan secara bebas, salah satunya Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas.
Saat kunjungan ke Fire Operational Management PT Wirakarya Sakti di Sei Tapa Jambi (11/2), Eldi Ramadanis selaku Kepala FOM mengatakan, "Ada dua penyebab kebakaran hutan, yaitu penyebab alami yang dipengaruhi cuaca panas dan ulah tangan manusia untuk membuka lahan baru."
Belajar pada kejadian kebakaran hutan tahun 2015 lalu, penyebab terbesarnya adalah minimnya peralatan penunjang pemadam kebakaran dan sedikitnya sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di lapangan.
Agus Sibarani selaku anggota divisi preparation information technology mengatakan, "Antisipasi PT Wirakarya Sakti agar tidak terjadi kebakaran hutan besar-besaran seperti tahun 2015 lalu, maka APP Sinar Mas membentuk Fire Operation Management yang diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kebakaran hutan."
Fire Operational Management APP Sinar Mas telah merengkrut SDM dengan masa training serta melengkapi berbagai fasilitas pendukung yang dibutuhkan, seperti transportasi dan peralatan teknologi yang lebih modern. Fasilitas lainnya adalah sistem manajemen penanggulangan kebakaran terintegerasi (integrated fire management system) yang terdiri dari empat pilar, yaitu persiapan, deteksi dini, respons cepat, dan pencengahan.
Pada tahap persiapan, terdapat Incident Command System (ICS) yang berfungsi untuk mengatur garis komando, perencanaan, operasi, logistik, dan administrasi dalam situasi darurat. APP Sinar Mas telah menggandeng ahli manajemen kebakaran internasional, yaitu trek wildland service dan working on fire untuk memberikan pelatihan kepada tim kebakaran yang menitikberatkan pada koordinasi dalam memadamkan api.
APP Sinar Mas memiliki Situation Control Room (SCR) yang berfungsi memberi informasi titik api secara real time pada tim pemadam di area Hutan Tanaman Industri APP Sinar Mas. Pada SCR, mengombinasikan data eksternal dari berbagai sumber, baik nasional maupun internasional, yang meliputi data persebaran titik api setiap area lahan APP Sinar Mas, arah mata angin, dan cuaca.
APP Sinar Mas telah mempersiapkan sekitar 2.000 personel khusus Regu Pemadam Kebakaran (RPK) yang telah tersertifikasi oleh Manggala Agni. RPK bertugas memadamkan perluasan titik api saat terjadinya kebakaran.
Selain itu, APP Sinar Mas juga telah membangun pos pantau yang berfungsi sebagai patroli pendeteksian dini titik api pada area rawan kebakaran.
Regu Pemadam Kebakaran (RPK)
Di beberapa titik area Hutan Tanaman Industri APP Sinar Mas telah dipasang menara pantau setinggi 30 meter untuk mendeteksi dini kebakaran hutan. Tak hanya itu, di menara pantau juga telah dipasang sensor thermal untuk menangkap perbedaan suhu dan titik api. Informasi yang dibaca oleh sensor thermal akan termonitor ke SCR.
Jika terjadi kebakaran hutan, maka data titik api akan langsung terdeteksi secara detail pada layar monitor SCR di pos kantor. Untuk mengetahui kebenaran data titik api tersebut, petugas pemadam kebakaran akan memverifikasi langsung ke pos pantau.
Situation Control Room (SCR)
Informasi mengenai titik api kebakaran yang didapat memerlukan respons cepat, RPK yang selalu siap setiap waktu dengan dilengkapi peralatan pemadam akan bergerak cepat ke lokasi untuk mencegah bertambah luasnya area kebakaran—sebelum RPK tiba di lokasi, dilakukan water boming menggunakan helikopter yang berkapasitas angkut kurang lebih dari 4.000 liter air.
Manajemen penanggulangan kebakaran terintegerasi dilakukan tidak hanya pada saat kebakaran; ada kalanya berupaya memperkecil potensi terjadinya kebakaran. Untuk itulah pilar pencegahan menjadi bagian penting.
Salah satu program pencengahan APP Sinar Mas, yaitu Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai gerakan terintegrasi dalam pencegahan kebakaran hutan, serta memperdayaan masyarakat sekitar HTI APP Sinar Mas melalui pengembangan mata pencarian yang berbasis agroforestri.
Dalam proses pencegahan, APP Sinar Mas telah membangun lebih dari 5.000 kanal blocking untuk menjaga kelembapan dan mencegah terjadi kebakaran di lahan gambut, serta memberikan insentif kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) dengan tujuan mengikutsertakan masyarakat sekitar untuk melakukan patroli pencegahan kebakaran dan pengawasan terhadap warga yang hendak membakar hutan secara bebas.
Menghentikan kebiasaan warga untuk membuka lahan dengan cara membakar hutan tanpa memberikan solusi adalah pekerjaan sia-sia. Itulah sebabnya APP Sinar Mas membangun DMPA sebagai media sosialisasi tentang pembukaan lahan yang benar tanpa membakar lahan dan menjadikan desa tersebut sigap dan tanggap terhadap munculnya titik-titik api.
Belajar dari kejadian tahun 2015 lalu, di mana fenomena alam El Nino menyebabkan kebakaran hutan yang begitu besar di Indonesia, kini APP Sinar Mas jauh lebih siap dan sigap dalam pencegahan hingga pemadaman titik api yang terjadi. Meski Fire Operational Management baru dibentuk dua tahun yang lalu, terbukti dengan tidak adanya kebakaran hutan dalam rentang tiga tahun terakhir.
"Di sini kita siap kerja lembur dan pantang pulang sebelum padam," ucap Agus Sibarani.
Pernyataan tersebut dapat membuktikan APP Sinar Mas telah bekerja keras semaksimal mungkin agar tidak terjadi kebakaran hutan dan telah mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk menerapkan empat pilar sistem penanggulangan kebakaran tererintegrasi di Fire Operational Management.
Segala upaya yang dilakukan APP Sinar Mas merupakan wujud nyata dari keseriusannya, serta komitmen untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan.
Bencana kebakaran hutan tidak hanya memberikan dampak negatif berhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, tetapi juga kepada sosial dan lingkungan. Untuk itu, pencegahan kebakaran hutan jauh lebih baik daripada upaya pemadaman api yang dilakukan melalui program DMPA.