Menuju akhir musim, LaLiga semakin memanas. Empat tim besar, Atletico Madrid, Real Madrid, Barcelona, dan Sevilla, saling beradu kekuatan dan peruntungan di akhir musim. Jika ada yang terpeleset, gelar lepas dari genggaman tangan.

Liga-liga besar Eropa, seperti Seri A Italia, Premier League Inggris, Bundesliga Jerman sudah hampir pasti menentukan kampiun liga di musim 2020/2021.

Di Serie A Italia, ada nama Inter Milan. Hingga Giornata yang ke 33, posisi Inter Milan terbilang sangat aman. Tim pimpinan allenatore Antonio Conte itu unggul 11 poin dari Atalanta yang duduk di posisi dua klasemen sementara dengan 68 poin. Hitung-hitungan juara pun bisa tersaji dalam giornata ke 34. Jika Inter Milan mengalahkan Crotone pada 1 Mei 2021 dan Atalanta gagal mendulang tiga poin atas Sassuolo pada 2 Mei 2021, Inter Milan dipastikan menjadi Scudetto musim 2021/2021.

Situasi di Premier League juga sama. Hingga pekan ke 33, pos pertama klasemen sementara dipegang oleh Manchester City dengan 77 poin. Tim asal Manchester itu unggul 10 poin atas rival sekotanya Manchester United di posisi dua dengan 67 poin. Hitung-hitungan dapat disaksikan akhir pekan ini pada matchday ke 34. Manchester City akan bertandang ke tim peringkat 13, Crystal Palace. Tim Manchester Biru dipastikan memenangkan dengan mudah pertandingan ini dan memastikan diri sebagai penguasa Inggris musim ini, sebab tim rival mereka, Manchester United akan kedatangan tamu berat, yakni Liverpool.

Situasi yang lebih kurang sama juga terjadi pada Bundesliga Jerman. Kendati setiap tim rata-rata baru melakoni 31 partai, penerawangan soal siapa yang menjadi jawara pada kasta tertinggi sepak bola Jerman ini sudah bisa terlihat. Siapa lagi kalo bukan Bayern München. Tim berjuluk Die Roten itu sudah mengantongi 71 poin. FC Hollywood unggul 7 poin atas RB Leipzig yang sudah memperoleh 64 poin. Kendati situasi tim sedang pincang, Bayern München tetap menjadi kandidat kuat juara musim ini.

Jadi, secara umum, atmosfer juara sudah menaungi tim-tim peringkat atas Serie A, Premier League, dan Bundesliga. Dengan hanya memenangi satu atau dua partai, tim-tim peringkat atas liga-liga itu sudah bisa mengangkat trofi liga dalam waktu dekat.

Puncak LaLiga Memanas!

Namun, tidak demikian dengan LaLiga Spanyol. Semua tim telah memainkan 33 pertandingan, toh,  penentuan juara belum bisa dipastikan dalam waktu dekat ini seperti liga-liga lainnya. Terdapat beberapa situasi yang membuat posisi puncak klasemen sementara LaLiga Spanyol terasa amat panas untuk dinikmati sekaligus sulit memprediksi jawara akhir musim LaLiga.

Pertama, tim-tim empat besar pengisi posisi puncak, Atletico Madrid, Real Madrid, Barcelona, dan Sevilla. Poin-poin empat tim itu sangat berdekatan. Atletico Madrid mengantongi 73 poin, diikuti posisi kedua dan ketiga secara berurutan oleh Real Madrid dan Barcelona dengan poin sama, yakni 71 poin (Real Madrid unggul head to head atas Barcelona), dan di posisi keempat ada Sevilla dengan 70 poin. Posisi tersebut bisa berubah dengan lima pertandingan pamungkas.

Kedua, lima pertandingan pamungkas adalah jawaban atas pertanyaan siapa yang menjadi juara sepak bola kasta teratas Spanyol itu. Jika ditilik dari sisi lawan, sulit untuk bagi penikmat sepak bola untuk menentukan siapa yang lebih favorit. Sebab, keempat tim tersebut akan saling bertarung.

Pada Jornada ke 35, Sabtu (8/5) nanti, akan ada El Grande Partido yang mempertemukan Atletico Madrid dan Barcelona. Sedangkan pada keesokan harinya Minggu (9/5), Real Madrid akan menjamu tamunya Sevilla. Bisa dibilang, jornada 35 menjadi partai hidup mati yang paling menentukan dari lima partai pamungkas yang ada.

Mengapa demikian? Itu karena pertandingan-pertandingan besar, selain kemenangan bisa menambah pundi-pundi poin, bisa pula menjadi pelecut semangat dalam menghadapi partai berikutnya.

Sevilla Menguntit!

Ketiga, situasi yang dihadapi tim-tim papan atas sekiranya sama. Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona mengalami pekan-pekan yang sulit. Pada pertandingan terkahir di jornada 33, tiga tim teratas mendapat hasil yang tidak memuaskan. Atletico Madrid dan Barcelona sepakat untuk mengalami kekalahan, sedangkan Real Madrid rela puas berbagi angka dengan Real Betis.

Situasi berbeda justru dialami Sevilla. Perlahan-lahan, mereka tampak serius dalam kompetisi perebutan trofi LaLiga. Di luar dugaan dan prediksi bahwa trofi Laliga tidak keluar dari tim tiga besar (Atletico Madrid, Real Madrid, Barcelona), Sevilla bak sedang mengadakan misi senyap dalam perebutan trofi itu. Dengan memanfaatkan hasil buruk yang dialami tim-tim papan atas LaLiga saat ini, Sevilla menguntit Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona dengan 70 poin pada jornada 33. Sevilla siap memanaskan lintasan lari dalam sprint perebutan gelar juara di waktu tersisa ini.

Sevilla memang tidak sedang main-main sekarang ini. Sejak menderita kekalahan di kandang Elche pada 6 Maret lalu, Sevilla secara perlahan bangkit. Kendati gol yang diceploskan ke gawang lawan terbilang sedikit, namun itu sudah cukup untuk membawa pulang poin, untuk dijadikan bekal dalam memanaskan pertarungan memperebutkan trofi LaLiga.

Jika di pertengahan musim kita hampir pasti menahbiskan Atletico Madrid sebagai jawara LaLiga, namun, di akhir musim ini, sulit rasanya untuk memprediksi siapa yang akan menjadi jawara LaLiga. Atletico Madrid? Real Madrid? Barcelona? Sevilla?

Lima pertandingan pamungkas, termasuk pertarungan antara keempat tim itu sendiri yang akan menjadi jawabannya. Mari kita nikmati kejutan-kejutan dari tim-tim ini.