Apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar kata sampah? Sesuatu yang kotor? Menjijikan? Atau yang lainnya. Sampah merupakan barang yang sudah tidak asing bagi semua orang. Setiap hari kita sering melihat sampah. Dijalan, di tempat keramaian, di sungai, bahkan di dalam ruangan kita sering menjumpai sampah.

Sampah adalah sisa dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi. Apakah kalian sudah membuang sampah pada tempatnya? Kenyataanya sering kita jumpai sampah-sampah tidak dibuang pada tempatnya. Mengapa ini bisa terjadi? Apakah berat sekali untuk membuang sampah pada tempatnya?

Indonesia terkenal akan kebiasaan masyarakatnya yang suka membuang sampah sembarangan. Mengapa dikatakan kebiasaan?  Karena  sering terlihat warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Terkadang tempat sampah sudah disediakan, namun masyarakat seolah olah tidak melihatnya dan malah membuang sampah tersebut di mana-mana.

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu alasannya. Padahal kita sudah tahu bahwa sampah merupakan ancaman yang serius bagi lingkungan, karena dengan membuang sampah sembarangan lingkungan kita akan tercemar dan kotor. Jika lingkungan kita kotor tentu saja kita tidak bisa hidup dengan nyaman.

Mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa masih banyak yang tidak perduli akan betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Padahal pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk mengurangi hal tersebut, namun  sepertinya tidak berfungsi. Lalu bagaimana cara kita menjaga kelestarian lingkungan?

Menanamkan rasa kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta menumbuhkan sikap dan perilaku membuang sampah pada tempatnya  sampah harus ditumbuhkan dalam diri manusia sejak dini tanpa ada paksaan. Karena apabila dengan paksaan, perilaku tersebut tidak akan bertahan lama.

Salah satu upaya dalam menanamkan nilai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan melakukan sosialisasi dan edukasi pemilahan sampah kepada anak sejak dini serta memberikan arahan untuk selalu mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai. Yuk simak ulasan ini sampai akhir untuk mengetahui bagaimana cara melestarikan lingkungan.

Memilah Sampah

Perlu kita ketahui bahwa berdasarkan sifatnya sampah sendiri terdiri dari 3 jenis yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Dengan memilah sampah kita dapat mengetahui sampah mana saja yang bisa diolah kembali. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai pemilahan sampah berdasarkan jenisnya.

Sampah Organik

Sampah organik sendiri adalah sampah yang dapat terurai dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Biasanya, sampah organik berasal dari sisa makanan, buah-buahan yang sudah tidak layak makan, sayuran kering, kotoran hewan, dan banyak lagi.

Sampah organik juga sering disebut sampah ramah lingkungan karena sampah jenis ini dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan  pembuatan pupuk organik tanaman jika dikelola dengan prosedur yang benar. Umumnya tempat sampah untuk jenis sampah organik adalah berwarna biru.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai dengan sendirinya. Contoh sampah jenis ini adalah plastik, botol kaca, besi berkarat, dan lainnya. Jika sampah jenis ini tertimbun di dalam tanah dengan waktu yang lama, maka akan berpotensi merusak unsur-unsur yang ada di tanah.

Lalu bagai mana cara kita menanggulanginya? Karena sampah ini tidak dapat terurai dengan sendirinya, maka perlu adanya campur tangan manusia untuk dapat meminimalisir dampak negatifnya. Umumnya tempat sampah untuk sampah anorganik berwarna kuning.

Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Sampah B3 memiliki kepanjangan sampah Bahan Berbahaya dan Beracun. Sampah B3 adalah sampah yang mengandung bahan kimia dan jika dibuang sembarang maka dapat meracuni ekosistem lingkungan. Sampah jenis ini biasanya berasal dari pabrik dan rumah sakit. Umumnya tempat sampah untuk sampah jenis ini adalah berwarna merah.

Daur Ulang

Selain kita dapat memilah sampah berdasarkan sifatnya, kita juga harus selalu mendaur ulang sampah yang bisa digunakan kembali. Dalam Jaringan (KBBI Daring) menyatakan bahwa daur ulang adalah pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai, misalnya serat, kertas, dan air untuk mendapatkan produk baru.

Sebagai contoh adalah dengan mendaur ulang sampah anorganik. Sudah kita ketahui bahwa sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai dengan sendirinya, oleh karena itu perlu campur tangan manusia untuk meminimalisir dampak negatifnya. Salah satu upaya campur tangan manusia adalah dengan melakukan daur ulang.

Kita bisa memanfaatkan sampah –sampah tersebut menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual. Kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan dengan memproduksi barang kerajinan dari barang bekas. Dengan begitu kita dapat memperoleh keuntungan dan juga meminimalisir tertimbunnya sampah.

Berkontribusi terhadap lingkungan dapat dimulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Belajar mengolah sampah tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga bisa mengasah kreativitas kita dan meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan. Yuk sama-sama berubah dan kejar mimpi untuk bumi yang lebih hijau dan bersih.