Kucing merupakan hewan yang menggemaskan, sehingga banyak orang menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Tak hanya bentuknya yang lucu, tingkah laku manja kucing juga menjadi daya tarik tersendiri. Umumnya, kucing dipelihara karena perawatannya cukup terjangkau dan tidak susah.

Kucing memiliki banyak ras. Setiap ras juga punya ciri khas masing-masing seperti dari bulunya yang panjang, kaki yang pendek, hidung yang pesek, dan sebagainya. Dari sekian banyak ras kucing yang paling sering dijadikan sebagai hewan peliharaan adalah kucing yang berparas cantik. 

Saat ini jarang kita jumpai kucing cantik yang liar hidup bebas di kampung dan jalanan. Sebaliknya, sering kita jumpai ras kucing domestik atau yang lebih kita kenal sebagai kucing kampung. Kucing kampung berkeliaran secara bebas di komplek perumahan sampai tempat-tempat yang terbilang kumuh.

Kucing kampung rata-rata menghabiskan waktunya untuk bertahan hidup seperti berburu untuk mencari makan, tidur, dan berkembang biak. Kucing memiliki siklus perkembangbiakan yang cukup cepat. Bahkan diumur yang belum genap satu tahun mereka sudah dapat melahirkan.

Induk kucing juga masih bisa melahirkan anak-anak kucing lagi dengan ditandai masa birahi induk kucing itu. Kucing dapat melahirkan dua sampai tiga kali dalam setahun, setiap masa kelahiran itu mereka dapat melahirkan bahkan lebih dari lima anak kucing.

Angka yang tergolong banyak sehingga tidak heran populasi kucing saat ini masih bertahan dan jauh dari angka kepunahan. Tingkat reproduksi kucing terbilang tidak terkontrol. Kucing akan memiliki insting untuk berkembangbiak ketika sudah waktunya.

Indukan kucing yang sedang mengandung masih bisa menjaga dirinya sendiri tanpa memerlukan koloni atau bantuan dari kucing yang lain. Bahkan indukan kucing masih mampu untuk melahirkan anakan kucing tanpa bantuan atau campur tangan kucing lain.

Hal tersebut menyebabkan populasi kucing ini sangat membludak. Overpopulasi kucing ini akan berkaitan langsung dengan permasalahan lingkungan dan kesehatan hewan dan makhluk yang hidup di kawasan itu. Kesejahteraannya akan terancam sehingga merugikan masyarakat.

Perkembangbiakan yang tidak terkontrol ini akan menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari kucing membuang kotoran di sembarang tempat, walaupun masih banyak kucing yang memiliki sopan santun dengan menutupi kotorannya menggunakan pasir tetapi sekarang ini malah sebaliknya.

Kucing banyak membuang kotoran di tempat yang tidak tertuga seperti di kursi, pot tanaman, teras rumah, pagar, dan sebagainya. Ada juga yang menandai wilayahnya dengan mengencingi tempat-tempat tertentu. Sehingga aroma tak sedap akan muncul dikawasan tersebut.

Masalah lain yang timbul adalah beberapa kucing yang merusak tanaman masyarakat, mencuri hewan kecil lain seperti ikan dan ayam, kucing yang kawin dan berkelahi sehingga suaranya sangat mengganggu, kucing yang melahirkan di sembarang tempat dan tidak mengurus anaknya sehingga mati.

Kucing yang menggigit kabel mobil atau lainnya, kucing yang menyebrang jalan tanpa diduga sehingga membahayakan keselamatan pengendara, dan sebagainya. Tentu saja hal ini membuat jengkel seluruh masyarakat yang tinggal di kawasan yang penuh dengan kucing itu.

Di sisi lain banyak juga gerombolan kucing yang mengobrak-abrik tempat sampah. Sehingga menyebabkan tempat sampah berantakan, berhamburan, dan berserakan. Selain tidak enak dipandang dan menimbulkan bau yang tidak sedap, hal ini bisa saja menjadi sarang penyakit.

Ancaman penyakit itu juga bisa menular kepada kucing lain bahkan bisa menulari manusia itu sendiri. Misal penyakit yang menular dari hewan paling banyak adalah toksoplamosis dan rabies. Tentu saja jika berkaitan dengan penyakit seharusnya masalah seperti ini harus sesegera mungkin ditangani.

Overpopulasi kucing ini seharusnya menjadi perhatian. Melihat banyaknya masalah yang terjadi akibat membludaknya populasi kucing ini, ada baiknya untuk mencari solusi agar perkembangbiakan kucing terkontrol. Salah satu solusi terbaik untuk menangani masalah ini adalah dengan sterilisasi pada kucing.

Sterilisasi merupakan tindakan atau prosedur untuk mencegah hewan bereproduksi. Meskipun terdengar tidak berperikemanusiaan tetapi sterilisasi ini juga memberikan banyak manfaat. Seperti mengurangi agresivitas pada saat musim kawin.

Hormonal menjadi stabil karena pusat produksi hormone yang berkaitan dengan reporduksi diangkat, dan masih banyak lagi keuntungan atau manfaat yang diterima kucing itu.

Dari segi lingkungan pun juga akan memberikan pengaruh yang baik. Sterilisasi sangat berguna untuk mengontrol populasi kucing sehingga overpopulasi yang disebabkan karena perkembangbiakan kucing yang tidak terkontrol dapat dicegah.

Ketika overpopulasi itu dapat dicegah maka penularan penyakit antara hewan ikut tercegah juga. Masalah lain yang ditimbulkan karena populasi kucing membludak akan terselesaikan juga. Sehingga walaupun masih ada kucing yang berkeliaran dengan bebas tetapi lingkungan sehat tetap tercapai.

Tidak hanya petugas khusus atau dokter yang dapat menangani masalah overpopulasi kucing. Kita sebagai masyarakat yang peduli dengan sesama makhluk pun dapat menangani masalah ini.

Tentu saja kita tidak ingin bumi ini dikuasai oleh kucing. Di sisi lain kita juga perlu memperlakukan kucing dengan baik dan memberikan hak yang pantas didapat karena kucing juga makhluk hidup.

Seperti sebuah ungkapan terkenal dari Mahatma Gandhi bahwa “Kebesaran moral sebuah bangsa dapat dilihat dari bagaimana cara perlakuan terhadap hewannya”.