Bagaimana alam semesta yang tak terbatas dan menjadi tempat tinggal kita terbentuk? Bagaimana bumi menjadi tempat tinggal yang tepat dan berlindung bagi kita? Pertanyaan menarik semacam ini menarik perhatian sejak kehidupan manusia bermula. 

Pada awalnya, pelajari juga para filsuf metafisika beranggapan bahwa jagat raya dapat mengumpulkan materi dan tidak memiliki awal. Yang artinya tidak ada momen adalah saat kompilasi alam semesta dan seisinya muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, Penciptaan Maha agung yang menguasai seluruh jagad raya,

Semua tentang alam semesta. Teori ini dibuat oleh seorang biarawan Roma Belgia yaitu Georges Lemaitre, yang kemudian dikenal dengan Teori Big Bang (Teori Dentuman Besar). Teori Big Bang merupakan teori yang menyatakan tentang alam semesta. 

Teori ini menjelaskan tentang awalnya, alam semesta membahas panas. Ikuti langkah-langkah saat ini. Secara umum, Teori Big Bang membahas teori yang menjelaskan tentang tentang penghamburan materi ke seluruh ruang semesta yang kosong, membahas tentang perluasan ruang dan waktu, serta meningkatkan jarak fisik di antara dua titik yang bergerak.

Teori ini tak terbantahkan oleh teori apapun. Teori Ledakan Big Bang menunjukkkan bahwa ada alam yang menciptakan Allah SWT. Menurut kosmologi awal dan agama Yahudi / Kristen / Islam, alam semesta bermula pada suatu saat tertentu. Argumen yang mendukung awal mula alam semesta adalah keharusan yang diperlukannya sebab pertama (Sebab Pertama) untuk menjelaskan sesuai alam semesta. 

Dipihak yang lain Aristoteles dan sebagian besar filsuf Yunani lainnya Mereka percaya bahwa manusia dan dunia sekitar sudah selalu ada dan akan terus ada selama-lamanya. Orang lain yang setuju dengan argumen itu memberikan jawaban yang telah terjadi banjir besar atau bencana lain yang berkali-kali lipat manusia ke depan. 

Mungkin seperti kisah Nabi Nuh dengan perahunya yang melegenda. Agustinus kompilasi untuk menjawab “apa yang Tuhan lakukan sebelum Dia menciptakan alam semesta?” Agustinus menjawab “Dia mempersiapkan untuk orang-orang yang meminta seperti itu”. Ia menambahkan bahwa waktu adalah bagian dari alam semesta yang diciptakan Tuhan, dan waktu tidak ada sebelum permulaan alam semesta.

Beberapa orang setuju bahwa sains hanya membahas bagian permulaan. Mereka menganggap persialan adalah awal mula metafisika atau agama yang memungkiri Tuhan Yang Mahakuasa dapat memulai alam semesta dengan cara apa pun yang Dia mau. Jadi, tapi kalau begitu Dia bisa membuat alam semesta mengembangkan semau Dia. Namun, ia memilih alam semesta yang dikembangkan secara teratur mengikuti hukum-hukum tertentu. Berarti masuk akal juga dapat pindah ketika ada hukum-hukum yang ditetapkan awal.

Tapi pada 1992, Edwin Hubble mendapat pengamatan penting galaksi-galaksi yang lain bergerak menjauhuhi kita. Dengan kata lain alam semesta ini mengembang. Berharap pada masa lalu semua benda kiranya lebih dekat satu sama lain. 

Malah memberikan beberapa waktu sekitar dua puluh miliar tahun bisa jadi keadaan kerapatan tak terhingga dan memberi kesan "Ledakan Besar". Namun demikian, dapat dibayangkan juga bahwa Tuhan menciptakan alam semesta pada saat ledakan besar atauh malah menjauhnya dari perubahan rupa sehingga terkesan seperti ada ledakan besar.

Untuk menjabarkan semuanya, manusia membuat teori yang sesuai dengan model studi kita. Teori hanya ada dalam akal budi kita dan tak punya realitas lain. Teori-teori yang bagus, Teori-teori yang harus dibuat, Teori-teori yang perlu, Tentukan, Teori-teori, Tuntutan, Teori, Tesis, Teori, Tesis, Teori, Tesis, Teori, Teori, Taktik, Teori, Tesis, dan Teori Semua teori sementara, dalam arti hanya hipotesis yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. 

Hari ini para ilmuwan menjabarkan alam semesta berdasarkan dua teori dasar. Pertama, Teori Relativitas yang memuat struktur skala besar alam semesta hingga skala satu juta (dua puluh empat nol berakhirnya) mil yang mampu dilihat. Kedua, Mekanika Kuantum yang membahas fenomena di skala luar biasa kecil hingga satu per sejuta juta inci.

Selain menjelaskan model alam semesta, Teori Dentuman Besar memiliki implikasi penting yang lain. Anthony Flew, ilmu alam telah membuktikan pandangan yang selama ini hanya didukung oleh sumber - sumber agama. Hal ini telah disetujui dalam kitab - kitab suci yang dijadikan petunjuk jalan bagi manusia selama dikumpulkan tahun. Dalam semua kitab suci seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al-Qur'an yang ditentukan alam semesta dan segala isinya dibuat dari ketiadaan oleh Allah SWT.

Al-Qur'an merupakan satu - satunya kitab yang diturunkan Allah SWT yang telah lengkap berhasil kemurniannya. Didalamnya tentang persetujuan tentang alam semesta dari ketiadaan.

Penciptaan alam semesta dari dalam Al-Qur'an sebagai berikut:

Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia punya anak padahal Dia tidak punya istri. Dia menemukan segalanya dan Dia tahu segalanya. (QS. Al An'am 6: 101).

Aspek penting lainnya yang dibahas dalam Al-Qur'an empat belas abad sebelum penemuan Teori Dentuman Besar dan temuan - temuan terkait kompilasi diciptakan, alam semesta mengumpulkan volume yang sangat kecil.