Pelajaran kimia di sekolah pada tingkat SMA sering dianggap sebagai salah satu pelajaran yang sulit dipelajari. Hal ini didorong oleh beberapa hal. Misalnya pelajaran kimia tidak pernah secara lengkap diajarkan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Ketika Peserta didik baru pertama kali dihadapkan pada materi kimia, Pelajaran kimia dianggap sebagai suatu pelajaran yang sulit.

Selain faktor tersebut, faktor lain adalah pelajaran kimia merupakan gabungan antara teori (konsep) dan perhitungan. Artinya konsentrasi belajar Peserta didik terbagi antara fokus ke konsep atau perhitungan kimia.

Jadi teori (konsep) dan perhitungan yang dimaksudkan seperti ini. Misalnya di pelajaran biologi, Peserta didik cenderung belajar teori hampir tanpa ada perhitungan sama sekali (mungkin hanya pada materi Hereditas). Berbeda dengan kimia, kurikulum pelajaran kimia didesain dimana teori dan perhitungan harus dipelajari bersamaan.

Dilihat dari kurikulum pelajaran kimia di SMA, kelas 10 dan 12 didominasi oleh isi materi yang bersifat teori sedangkan untuk kelas 11 hampir semua didominasi isi materi yang penuh dengan perhitungan.

Menariknya dalam perhitungan kimia ini, banyak Peserta didik yang mengalami kesulitan. Padahal dibandingkan dengan pelajaran fisika atau matematika, perhitungan kimia adalah materi yang paling mudah.

Mengapa perhitungan kimia dianggap paling mudah dibandingkan dengan pelajaran sains lain seperti fisika?

Hal ini karena karena dalam perhitungan kimia menggunakan hanya satu konsep yang menjembatani setiap perhitungan kimia tersebut. Konsep tersebut adalah konsep mol.

Konsep mol adalah salah satu konsep yang paling banyak (bahkan semua) dalam perhitungan kimia. Ini artinya dengan memahami konsep mol dengan sangat baik maka perhitungan kimia bukanlah suatu hal yang sulit dipelajari.

Contoh penerapan konsep mol dalam perhitungan adalah pada materi laju reaksi. Laju reaksi didefinisikan sebagai besarnya perubahan konsentrasi dalam suatu selang waktu. Perlu diketahui bahwa untuk mencari konsentrasi suatu zat diperlukan konsep mol.

Konsentrasi dalam satuan Molaritas merupakan banyaknya mol zat terlarut dalam suatu volume larutan dalam satuan Liter (L). Ini artinya sebelum menentukan konsentrasi suatu zat, tentukan dahulu mol dari zat tersebut.

Contoh penerapan konsep mol selanjutnya adalah pada materi kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia ini terbagi lagi menjadi kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dan tekanan parsial.

Pada kesetimbangan berdasarkan konsentrasi lagi-lagi digunakan konsep mol. Dalam hal ini konsep mol digunakan untuk menentukan konsentrasi dari zat-zat pada kesetimbangan reaksi.

Materi selanjutnya yang menggunakan konsep mol adalah dalam materi asam, basa dan garam. Ketiga materi ini yang menggunakan konsep mol adalah pada bagian menentukan pH asam, basa dan garam. pH merupakan derajat keasaman atau kebasaan suatu senyawa.

Dalam menentukan pH digunakan konsentrasi zat tersebut. Lagi-lagi sebelum menentukan konsentrasi, ditentukan dahulu mol dari senyawa tersebut.

Selain konsep mol digunakan untuk menentukan pH, konsep mol digunakan untuk membuat larutan beserta konsentrasinya. Ingat bahwa konsentrasi terdiri dari beberapa satuan. Di tingkat SMA, konsentrasi yang sering dibelajarkan adalah Molaritas, Molalitas, Normalitas, Fraksi mol serta Konsentrasi berdasarkan persen. Kalian dapat membaca lebih lengkap satuan konsentrasi ini dalam artikel yang berjudul Cara Menghitung Konsentrasi Larutan.

Dalam pembuatan larutan digunakan konsep mol. Mula-mula ditentukan dahulu larutan apa yang akan dibuat beserta konsentrasinya. Setelah itu ditentukan jumlah mol zat terlarut dan volume larutan yang digunakan. Setelah penentuan ini maka dengan konsep massa atom relatif dan mol dapat ditentukan massa zat yang akan ditimbang.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa konsep mol sebagai jantung dari perhitungan kimia. Konsep mol seperti jantung yang memompa setiap perhitungan-perhitungan kimia. Artinya dengan konsep mol, perhitungan-perhitungan kimia selanjutnya dapat dilakukan. Tanpa mengetahui konsep mol maka perhitungan kimia tidak akan dilakukan lebih lanjut.

Jembatan Mol

Dalam pembelajaran kimia, Pendidik sering menggunakan jembatan mol untuk menerangkan konsep mol. Hal ini tidak salah atau keliru dilakukan. Hal ini mengingat pentingnya mengetahui konsep mol dalam perhitungan kimia.

Berikut ini adalah gambar Jembatan mol yang lazim digunakan dalam pembelajaran kimia.

Sumber foto: Generasibelajar.com

Memberikan jembatan mol kepada Peserta didik tanpa ada pemahaman hanya menghasilkan pembelajaran yang pragmatis. Artinya Peserta didik didorong memahami konsep mol untuk hal-hal yang sifatnya temporal. Hal-hal temporal itu misalnya Peserta didik menghafal jembatan mol untuk menghadapi ulangan atau ujian semester. Tentu saja hal-hal seperti ini hanya akan menghasilkan pembelajaran yang sia-sia.

Agar tidak terjadi pembelajaran yang pragmatis dalam mempelajari konsep mol maka harus dilakukan pemahaman dari setiap konsep mol yang ada. Konsep mol yang dijelaskan adalah apa itu mol dan bagaimana hubungannya dengan perhitungan-perhitungan lainnya. Dan yang cukup penting adalah penggunaan satuan dari setiap konsep mol dan perhitungan kimia.

Semoga dengan tulisan ini, baik Peserta didik maupun Pendidik mengambil suatu langkah strategis dalam mempelajari perhitungan kimia di kelas.