“Kamu benar, Gie, politik itu tai kucing!”– pernyataan Herman Lantang kepada Soe Hok Gie.
Kalimat tersebut terucap oleh Herman Lantang muda kepada sahabatnya Gie ketika pada saat itu kampus Universitas Indonesia sedang mencari Ketua Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Sastra UI dimana pengaruh organisai mahasiswa Eksternal (Luar) kampus pada saat itu menginginkan kekuasaaan di Kampus UI.
Apakah herman lantang lantas menyerah pada kondisi hiruk pikuk perebutan kekuasaan tersebut? Ternyata apa yang diucapkan herman lantang bertolak belakang dengan usaha dia maju untuk menjadi salah satu calon ketua BEM UI. Hasilnya dia menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Sastra UI, pada sekitar bulan Desember 1964.
Sepenggal cerita tersebut memperlihatkan bahwa politik memang jalan yang keras dan penuh intrik pada tahap implementasinya namun seharusnya bukan menjadi barang haram untuk pemuda Indonesia.
Salah satu pengertian dari kata politik yang cukup terkenal di gagas oleh Hans Kelsen, dimana dia mengatakan bahwa politik mempunyai dua arti, yaitu Politik sebagai etik, yakni berkenaan dengan tujuan manusia atau individu agar tetap hidup secara sempurna dan Politik sebagai teknik, yakni berkenaan dengan cara (teknik) manusia atau individu untuk mencapai tujuan.
Sehingga jika kita melihat pada rentang waktu usia maka jika sekelompok manusia jika ingin mencapai tujuannya untuk kehidupan lebih baik adalah kelompok pemuda dan bukan kelompok golongan tua.
Sejarah telah mencatat bahwa peran pemuda memiliki ukiran sejarah yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Dari mulai kemunculan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda pada tahun 1928, peristiwa Rengasdengklok sampai Reformasi 1998 adalah kondisi Pemuda adalah aktor utama peristiwa tersebut.
Mungkin jika kita mencari kekurangan dari pemuda adalah dengan rasa yang semangat dan antusias yang berlebih pada suatu hal maka semangat tersebut dijadikan alat oleh segelintir orang untuk kepentingannya pribadi. Maka salah satu benteng pemuda dalam menghadapi hal – hal tersebut adalah pengetahuan dan idealisme yang kuat.
Pada peristiwa – peristiwa tersebut yang perlu dicatat adalah kondisi pemuda dimana secara pemikiran ideologis mereka sangat kuat. pemikiran – pemikiran ideologis ini tentu saja tidak muncul tiba – tiba namun melalui proses berkontemplasi dengan pengetahuan – pengetahuan baru yang disesuaikan dengan kebutuhannya untuk mencapai tujuan.
Salah satu cara untuk mendapatkan rasa idealisme adalah ber literasi. Dimana pemuda tersebut memiliki kemampuan menulis dan membaca. Sejarah Indonesia mencatat bahwa adanya Politik Etis menimbulkan ada budaya baru dalam kalangan pemuda Indonesia sehingga secara momentum lahirlah Boedi Oetomo dan sampai sekarang.
Secara konseptual keberadaan budaya literasi akan membentuk pemuda – pemuda yang secara pemikiran memiliki ideologi yang kuat akan suatu hal. Hal ini tentu dapat sangat berpengaruh cara pandang pemuda melihat apa yang dimaksud dan apa yang harus dilakukan terhadap kata POLITIK. Era semakin bebas ini sepertinya membuat pemuda Indonesia terlena akan banjirnya informasi namun sarat dengan kedangkalan dan kesesatan informasi.
Secara umum Negara bahkan jika dalam lingkup lebih kecil yaitu Partai Politik sebenarnya adalah pihak yang paling dirugikan atas keadaan ini. Alasannya tentu adalah semakin terbatasnya kader – kader politik dalam usia muda yang memiliki pemikiran ideologi yang kuat dan mendalam.
Karena para pemuda cenderung malas untuk mencari tahu suatu hal yang berhubungan dengan ideologi, kebijakan publik, hukum bahkan politik dalam suatu negara. Mereka cenderung akan pasif untuk menerima saja informasi tersebut tanpa harus dikritisi dan dibenturkan dengan rasa idealisme yang kuat.
Partai politik tentu tidak akan mau dan pasti merugi jika pada kondisi tertentu ternyata kader – kader mereka adalah kader – kader “nasi bungkus” dimana mereka hanya siap di perintah kepada orang yang memberi makan saja. Maka sudah dapat dipastikan partai – partai politik yang mempunyai dana besar namun miskin ideologi akan menjadi partai penguasa karena pemuda di Negara ini tertarik menjadi kader mereka karena hanya urusan perut semata, sedangkan di lain sisi partai – partai kecil dengan penanaman ideologi kuat kesulitan mencari kader di masa mendatang.
Melihat adanya ancaman laten semacam itu seharunya secara politis akan menguntungkan jika partai politik mendorong terbentuknya komunitas – komunitas literasi yang di prakarsai oleh pemuda di setiap daerah bahkan pada level desa seperti karang taruna untuk melakukan kegiatan literasi pada lingkup masing – masing.
Pada masa yang akan mendatang jika kita menginginkan Negara Indonesia menjadi besar seharusnya partai politik tidak hanya menjual urusan perut semata dalam janji kampanyenya namun mereka dapat menjual ideologi partai sebagai alasan untuk dipilih para pemilih.
Melihat proses demokrasi antara Partai Republik dan Partai Demokrat adalah pertarungan ideologi partai. Salah satunya ucapan Trump dalam membatasi imigran latin dan orang beragama islam untuk masuk ke wilayah Amerika adalah upaya untuk menjual pemikiran kepada pemilih yang berideologi konservatif di amerika.
Hal yang berbeda pada kondisi Indonesia saat ini dimana partai politik menyaring sebanyak – banyaknya generasi muda dengan iming – iming Rupiah (contoh : praktek serangan fajar) untuk memilih mereka dan lebih parahnya para pemuda ini menjadi kader – kader bayangan dengan miskin pemikiran yang hanya digunakan pada masa Pemilihan Umum saja.
Pada akhirnya, tulisan ini mencoba mendorong adanya hubungan timbal balik antara pemuda dan partai politik dalam membentuk suatu pendidikan politik alternatif diluar acara resmi pengkaderan partai kepada anggotanya yaitu membentuk suatu komunitas literasi dimana keberadaannya sebagai kawah candradimuka untuk membentuk pengetahuan yang ditunjang kemampuan membaca dan menulis akan semua wacana ilmu sehingga lahirlah pemuda dengan pemikiran idealisme yang kuat dan siap menjadi aktor politik dimasa mendatang di Indonesia;
Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda – Tan Malaka -