Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp adalah hasil dari pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun nonkayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Seratnya yang alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Kertas adalah sesuatu yang bisa kita temukan dimanapun kita berada. Kita bisa menemukan kertas di ruang tamu dalam bentuk tissu dan surat kabar, di dapur dalam bentuk kemasan susu formula, kemasan teh celup dan kemasan biskuit atau cemilan lainnya, didalam kamar kita bisa menemukan kertas dalam buku, buku catatan maupun buku pelajaran yang diterbitkan oleh penerbit buku. Terlebih lagi dalam perpustakaan dan kantor yang memang hampir 75% berisi material kertas. 

Sejauh ini kertas banyak memberikan kontribusi di Negara kita maka sepatutnya kita berterimakasih pada kertas.Sebagai contoh kecil kertas yang digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru dan murid-muridnya, bayangkan ketika kita yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) belum mengerti apa itu huruf dan angka ketika diajarkan oleh guru disekolah namun tidak mempraktekkannya langsung dikertas atau dibuku yang sudah dipersiapkan ibu dari rumah, mungkin sulit sekali memahami huruf per huruf dan merangkaikannya menjadi suatu kata apalagi kalimat.

Tidak hanya dalam bidang pendidikan, dalam sejarah  pendidikan dan emansipasi wanita pun kertas menjadi media utama. Terlihat dari surat-surat R.A Kartini yang dia kirim kepada Prof. Dr. GK Anton dan Nyonya pada tanggal 4 Oktober 1901. Seperti kutipan suratnya dibawah ini

“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya : menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama”.

Pada surat yang lain, R.A.Kartini juga menuliskan,

“Tangan ibulah yang dapat meletakkan dalam hati sanubari manusia unsur pertama kebaikan atau kejahatan, yang nantinya akan sangat berarti dan berpengaruh pada kehidupan selanjutnya. Tidak begitu saja dikatakan bahwa kebaikan ataupun kejahatan itu diminum bersama susu ibu. Dan bagaimanakah ibu Jawa dapat mendidik anak kalau ia sendiri tidak berpendidikan?”(http://www.asliindonesia.net)

Kutipan surat R.A Kartini ini menjadi motivasi bagi kaum wanita untuk terus mengenyam pendidikan karena nantinya wanita lah yang mendidik anak-anaknya. Beruntunglah J.H.Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat R.A.Kartini yang pernah dikirimkan kepada teman-temannnya di Eropa sehingga kita saat ini bisa menikmatinya dalam sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang” atau Door Duisternis tot Licht.

Jika ditarik lagi kebelakang kertas juga menjadi media dalam membangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada saat Indonesia dijajah oleh Belanda. Masih ingatkah kita dengan Organisasi Indische Partij ? Iyah inilah salah satu organisasi yang secara terang-terangan pada saat itu menginginkan Indonesia merdeka dengan cara mendoktrin para pemuda di Indonesia untuk bangkit melawan penjajah dengan artikel-artikel yang ditulisnya dalam surat kabar. 

Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Kracht of Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam TigaSerangkai, E.F.E. Douwes Dekker turut mengkritik dalam tulisannya di De Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat, Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap.

Sampai akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi dikumandangkan oleh Soekarno dan di dampingi Hatta pada pukul 10.00 WIB, proklamasi yang dibacakan saat itu dalam selembar kertas. Proklamasi yang ditulis oleh Soekarno bersama golongan muda dan golongan tua dimulai pada dini hari pukul 04.00 WIB. Setelah ditulis oleh Soekarno di secarik kertas, diserahkanlah naskah tersebut kepada Sayuti Malik untuk diketik menggunakan mesin ketik.

Dari sederetan kisah masa lalu kertas diatas, kita semakin menyadari bahwa kertas memang berjasa dalam kehidupan kita serta ada dimana-mana dan dimasa mana saja. Namun yang menjadi pertanyaan bagaimana keadaan kertas dimasa sekarang ini ? Di jaman yang semuanya hampir menggunakan kecanggihan Internet dan menggeser sedikit kedudukan media kertas. Di jaman sekarang tidak ada lagi kisah seperti R.A. Kartini yang berkeluh kesah dengan mengirimkan surat kepada temannya, karena di jaman sekarang surat menyurat telah digantikan oleh e-mail sehingga kita tidak lagi menggunakan kertas hanya butuh jaringan internet dan kompuer. 

Hari ini juga telah tersedia media sosial, tempat dimana siapa pun bisa mengungkapkan ide dan pemikirannya terhadap sesuatu, sehingga pemuda dalam cerita Indische Partij tidak ada lagi, mungkin saja telah beralih menjadi artikel online yang rawan akan plagiat dan copy paste. Jaman sekarang ketika akan diadakan lagi proklmasi, tidak ada lagi selebaran-selebaran kertas yang disebarkan untuk memberitahukan kepada rakyat Indonesia bahwa kita telah merdeka. Pemerintah Indonesia hanya perlu membuat pengumuman dan menyebarkannya melalui media online dan akan tersebar dengan sendirinya karena disebarkan oleh para netizen.        

Kita mengira dengan beralihnya beberapa kegiatan yang dulunya menggunakan kertas kini beralih menggunakan media online akan mengurangi produksi kertas yang otomatis akan mengurangi juga kegiatan penebangan pohon. Nyatanya Indonesia menjadi salah satu pengekspor kertas terbesar di dunia.

Peningkatan penggunaan media online tidak menghambat perkembangan industri pulp dan kertas tanah air. Selain jumlah konsumsi tanah air yang masih rendah, permintaan masyarakat dunia akan kertas masih tinggi. Hal tersebut menyebabkan potensi industri pulp dan kertas di tanah air masih sangat besar.

Realisasi produksi pulp dan kertas masing-masing 4,55 juta ton dan 7,98 juta ton kertas. Dengan kemampuan produksi tersebut Indonesia menempati peringkat ke-9 untuk produsen pulp terbesar di dunia dan ke-6 untuk produsen kertas terbesar di dunia. Hal tersebut dilansir dari halamn resmi kementerian perindustrian yang mengatakan bahwa "Dari sisi ekspor, Indonesia mampu mengekspor pulp sebesar 3,75 juta ton dengan nilai 1,85 miliar dolar AS dan mengekspor kertas sebesar 4,26 juta ton dengan nilai 3,76 miliar dolar AS. Adapun negara tujuan ekspor terbesar adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Tiongkok"

Bayangkan hutan kita ditebang pohonnya lalu dijadikan kertas dan di ekspor keluar negeri. 4,26 juta ton pulp yang dihasilkan, berarti berapa hektar pohon yang ditebang di Indonesia?

Menurut Prof. Dr. Sudjarwadi (UGM), 1 rim kertas setara dengan 1 pohon berumur 5 tahun. Untuk setiap ton pulp membutuhkan 4,6 meter kubik kayu, dan 1 ton pulp menghasilkan 1,2 ton kertas. 1 hektar hutan tanamanan industri (HTI) dapat menghasilkan kurang lebih 160 meter kubik kayu. 

1,2 Ton kertas -> 4,6 meter kubik kayu

1 hektar hutan industri -> 160 meter kubik kayu

1,2 ton kertas -> 0,029 hektar

4,26 ton-> 0,10295 hektar

4,26 juta ton-> 102950 hektar

Sehingga dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa luas hutan yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebanyak 102.950 hektar dan masih akan terus meningkat disetiap tahunnya. Dalam laman resmi Kementerian perindustrian Direktur Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Aryan Warga dalam mengatakan, produksi kertas tahun ini bisa mencapai 13 juta ton. Jumlah tersebut naik sekitar 8,3% dari produksi tahun lalu yang hanya 12 juta ton. "Untuk tahun ini produksi kertas diharapkan bisa menembus 13 juta ton," kata dia, pekan lalu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa memang permintaan akan produksi kertas semakin meningkat tidak hanya dalam negeri tapi juga diluar negeri.

 Kertas dari dulu hingga sekarang selalu saja memberikan kita manfaat namun di sisi lain ada ekosistem hutan dan pohon yang perlu dijaga kelestariannya agar bisa tetap memberikan O2 dan menyerap CO2. Sebenarnya jaman telah memberikan kita solusi bagaimana penggunaan kertas bisa dikurangi agar kita bisa menjaga ekosistem hutan sekaligus membalas jasa-jasa kertas. Hal tersebut dapat kita mulai dari kegiatan surat menyurat yang tidak lagi menggunakan kertas, surat kabar yang seharusnya bisa kita akses melalui internet dan e-book pelajaran yang bisa diakses melalui internet . 

Tidak hanya itu yang dapat kita lakukan untuk mendukung mengurangi penggunaan kertas, ada beberapa hal yang menjadi kebiasaan buruk kita yang tidak kita sadari dampaknya, seperti penggunaan tissu secara berlebihan. Pengguna tissu pada umumnya menggunakan tissu untuk mengeringkan tangan yang basah namun sebenarnya kita bisa menggunakan lap tangan untuk menggantikan peran tissue ini, sekarang juga sudah dipasarkan alat pengering tangan yang banyak kita temukan di toilet mall. Tissu memang praktis dalam penggunaannya sehingga banyak yang lebih memilih tissu daripada harus membawa lap tangan.

 Ada satu lagi kebiasaan yang tidak disadari yaitu penggunaan kertas untuk tugas akhir (skripsi), laporan-laporan ataupun makalah, yang alih-alih semua kertas-kertas ini akan berujung ditempat sampah. Alangkah baiknyna ketika tugas yang bersifat laporan maupun tugas akhir dikumpul dalam bentuk digital disamping lebih mudah pengurusannya kita juga bisa mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi pohon yang akan ditebang. Begitulah nasib kertas di jaman sekarang, digantikan namun tak tergantikan. Tak tergantikan karena hanya dalam sebuah kertas kita bisa merasakan menulis untuk pertama kali. Bijak menggunakan kertas diwaktu kini bisa memberikan dampak yang besar untuk nanti.

sumber :

http://www.berpendidikan.com/2015/08/tokoh-tiga-serangkai-tokoh-pendiri-indische-partij.html

http://www.kemenperin.go.id/artikel/16596/2017,-RI-Produsen-Kertas-Nomor-6-Terbesar-Dunia

https://widikrisna.wordpress.com/2013/07/06/mari-hemat-satu-lembar-kertasmu

http://www.kemenperin.go.id/artikel/5020/Produksi-Kertas-Bisa-Mencapai-13-Juta-Ton