"Biar aku menepi bukan lelah menanti, namun apalah artinya cinta pada bayangan". Siapa sih yang gatau lagu ini? Salah satu lagu Kahitna yang berjudul "Cinta Sendiri", mungkin kebanyakan orang tidak familiar dengan lagu lawas ini tapi pasti pernah dengar sekilas di media sosial. Mungkin tidak sedikit orang akan relate kisah cintanya dengan lagu ini, aku pun begitu. 


Kita pasti pernah mendengarkan satu judul lagu dan mengulanginya bahkan lebih dari 1 kali, dengan dan tanpa alasan karena lagu itu mungkin secara tidak langsung berhubungan dengan kisah hidup kita. Kisah paling banyak dialami oleh remaja saat ini tidak lepas dari kisah cinta.

Masa remaja adalah masa yang sangat menyenangkan, kita mengenal banyak orang, rasa ingin tahu tinggi, dan mengenal apa itu cinta.

Kata cinta mungkin sudah tidak asing bagi kita. Semua orang pasti pernah merasakan apa itu cinta. Ada yang mengatakan bahwa hidup tanpa cinta bagaikan sayur tanpa garam. Semua orang mengenal cinta. Cinta bisa berujung indah maupun sebaliknya.

Bagi orang tua, cinta mungkin adalah bagaimana mereka mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang yang tulus.

Bagi sebagian orang, cinta adalah terlarang. Mereka mungkin enggan masyarakat tahu ada rasa yang tak biasa dibalik hubungannya.

Bagi anak SMA, cinta mungkin di mana bisa belajar bersama, pergi menonton film, berbagi cerita satu sama dan banyak lagi.

Eittssss, tapi di mana sih kita bisa melihat cinta terindah? Banyak film romansa pasti indah. Meskipun pada akhirnya berujung perpisahan atau mungkin berujung indah. Terkadang orang yang sedang jatuh cinta akan terperangkap dalam ilusi yang mereka ciptakan sendiri. Hingga pada akhirnya tidak bisa membedakan manakah yang benar-benar nyata dan manakah yang hasil khayalannya sendiri.

cinta yang membuatku menetaskan air mata,

Saat cinta datang, hati serasa berbunga, hari menjadi lebih indah daripada sebelumnya namun tak jarang cinta berujung duka dan lara. Hati yang semula bahagia berubah kecewa. Perasaan jatuh cinta bisa berubah kapan saja. Terkadang ada dan hilang begitu saja. Hari ini kalian bisa jatuh cinta pada seseorang, mungkin besok bisa saja kalian benci dengan orang tersebut.

Sedih, patah hati, hancur, pedih, kecewa, dan perasaan terkhianati semua tak nyata. Semua bisa berubah kapanpun. Termasuk dia yang membuat jatuh cinta tapi terkadang juga membuat kecewa. Kalau cinta seperti itu adanya, lantas mengapa kita terperangkap dalam duka mendalam? Saat patah hati, lekas bangkit dan tertawa. Saat jatuh cinta, sewajarnya karena sejatinya semua orang bisa berubah kapanpun itu tanpa kita minta.

Satu hal yang bisa mengerti atau relate dengan cerita kita khususnya cerita cinta pasti ada di dalam sebuah lagu. Semua perasaan bisa diluapkan melalui sebuah lagu. Mulai dari persaan bahagia bahkan kecewa karena cinta. Tidak sedikit orang pasti pernah merasakan yang namanya gagal dalam menjalin sebuah hubungan.

cinta yang tak berbalas cinta,

cinta yang berbalas ucapan terima kasih,

"Biar aku menepi". Lantas bagaimana lagi kalau kita sudah tidak memiliki harapan untuk bisa menjalin sebuah hubungan dengan orang itu? Jawabannya adalah "menepi" dan pergi.

Banyak orang mengatakan masa SMA adalah masa paling indah ketika bisa mengenal yang artinya cinta. Sepertinya kata-kata itu tidak menjadi kenyataan bagiku.

Tepat satu tahun pada bulan Juli nanti ada satu hari yang akan selalu aku ingat kembali, hari yang sangat menyedihkan dalam kisah cintaku.  Ya, hari di mana aku mendapat balasan "terima kasih" dalam kisahku ini. Mencoba memberanikan diri untuk jujur soal perasaan yang kupendam diiringi rasa penasaran dan penuh tanya selama 3 tahun lamanya.

Semua bermula dari aku dan dia yang menjadi teman akrab sejak masa SMA. Aku mengenal dan suka dalam diam dengannya selama kurang lebih 3 tahun, kami saling komunikasi dengan alih-alih bertanya tugas sekolah. Sejak saat itu kami saling berkomunikasi hampir setiap hari. Entah itu mengenai tugas, membicarakan hal-hal yang tidak penting, berbagi cerita, saling curhat. Ah pokoknya semua deh.

Hingga suatu waktu beranjak kelas 3 SMA, aku mengikuti bimbel dan dia juga satu kelas di bimbel denganku, oh betapa senang diri ini. Tidak satu dua kali dia mengirim pesan kepadaku yang terkadang membuatku berharap aku bisa dengannya. Tiba saat dia akan mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri pun aku tidak lupa untuk memberinya semangat. Tapi, ada satu yang masih menghalangiku yaitu "pertemanan". Rasanya aku seperti berada di zona teman.

Perasaan suka dengannya mulai tumbuh dari benakku hingga di ujung masa SMA tepatnya setelah aku menerima pengumuman lolos Perguruan Tinggi Negeri. Memberanikan diri pada bulan ke tujuh, aku mengungkapkan perasaanku kepadanya namun pada akhirnya aku tidak mendapat balasan perasaan yang sama darinya. Hancur, sedih, rapuh. Perasaanku campur aduk waktu itu, lega kudapatkan karena sudah mengungkapkan apa yang selama ini mengganjal. Pedih juga menyertai karena jawaban dia bukan yang kuharapkan.

Bak musim gugur di musim semi, awan yang tak kuat lagi menahan air dan akhirnya menjatuhkan hujan ke bumi. Air mata mulai jatuh ketika membaca jawaban yang bukan kuinginkan darinya. Kenyataan harus kuterima ketika dia ternyata tidak memiliki perasaan yang sama denganku.


"Pedih aku rasakan". Pedih ya ketika cinta kita harus berbalas kata terima kasih, sejujurnya bukan itu yang aku harapkan darinya namun bagaimana lagi ketika dia sudah berkata "terima kasih, sudah suka denganku". Terima kasih sudah hadir dan melengkapi cerita hidupku walaupun pada akhirnya kita tidak memiliki perasaan yang sama. Senang bisa mengenal sosok seperti Anda.

Semua ini memberi pelajaran tersendiri bagiku. Ternyata hal yang paling sulit dalam cinta adalah bagaimana cara kita bisa mendapatkan orang yang bisa mencintai kita.

"Bukan lelah menanti, namun apalah artinya cinta pada bayangan". Tahun lalu adalah tahun yang menyedihkan dan mungkin menjadi pelajaran bahwa kenyataannya cinta memang tak selamanya harus selalu memiliki.