Bayi Prematur merupakan bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu dengan berat badan kurang dari 2500 gram, sehingga sebagian besar dapat mengalami permasalahan yang kompleks. 

Dari segi kesehatan, masalah yang terjadi pada bayi prematur karena adanya hipotermi atau ketidakstabilan pada suhu tubuh serta berat badan bayi kurang sehingga bayi kesulitan dalam bernapas dan menimbulkan stres pada bayi. Tanpa disadari Indonesia saat ini tergolong cukup tinggi dengan kelahiran bayi prematur. 

Banyak hal yang menyebabkan bayi prematur lahir, diantaranya karena gaya hidup kurang sehat, gigi merasa nyeri pada saat hamil, mengalami stres berlebihan, mengalami cidera, sering menjalani aktivitas fisik yang berat, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, hamil dengan usia kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun. 

Riwayat ibu ketika melahirkan prematur karena pernah mengalami keguguran, memiliki penyakit tertentu seperti infeksi selama hamil, keputihan, gangguan pada ginjal, hipertensi, gangguan pada jantung.

Mengalami komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, menjalani kehamilan kembar, mengandung janin dengan kelainan genetik atau cacat bawaan, mengalami gangguan plasenta, memiliki kelainan bentuk Rahim serta asupan nutrisi yang kurang diperhatikan pada ibu sebelum hamil dan selama kehamilan terjadi. 

Keadaan atau penampilan pada bayi prematur dapat dilihat secara fisik bayi yang masih kecil dengan berat badan kurang dari batas normal, kulit bayi terlihat sangat tipis, terlihat lemah dan lebih membutuhkan perhatian khusus dalam melakukan perawatan pada bayi prematur baru lahir

Akibat stimulus yang terjadi pada bayi prematur secara berlebihan serta kurangnya responsif terhadap perawatan bayi yang sering mengalami stres. Manfaat dalam mengatasi bayi prematur ialah dengan memperkuat kepercayaan diri terhadap orang tua untuk bayinya. 

Kemudian membuat suhu bayi agar lebih stabil serta mempererat hubungan emosional antara ibu dan bayi dengan sering memberikan ASI sekaligus memperhatikan asuhan nutrisi pada bayi. 

Selain itu, seorang ibu hamil tetap harus menjaga nutrisi pada tubuh, berolah raga yang ringan agar membuat tubuh lebih sehat dan istirahat yang cukup supaya stres yang terjadi akan berkurang. Asuhan pada ibu hamil tidak diperkenankan untuk melakukan pekerjaan yang berat. 

Tidak ada larangan bagi ibu hamil dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, namun si ibu juga harus menjaga kestabilan atau keseimbangan tubuh dengan baik. 

Asuhan pada bayi prematur merupakan salah satu wewenang dari bidan yang tercantum dalam Pasal 50 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan; Bidan berwenang memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah;

Serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan rujukan; dan memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan dengan rujukan. 

Bidan dalam mengatasi permasalahan pada bayi prematur yaitu mempertahankan kestabilan suhu, memperhatikan nutrisi pada bayi baru lahir dengan berat badan kurang, melakukan pencegahan pada infeksi, melakukan pemantauan terhadap tanda-tanda vital, serta memberikan Pendidikan atau konseling kepada orang tua dan keluarga. 

Dalam asuhan continuity of care, bidan berperan memberikan asuhan lanjutan pada bayi pasca perawatan. Beberapa asuhan yang diberikan seorang bidan yaitu asuhan Kangaroo Mother Care (KMC), H-hope plus Kinesthetic, menjaga kehangatan tubuh bayi, perawatan tali pusat, dan perawatan bayi sehari-hari (Irmayanah, 2020; Rifani, R, 2020). 

Memberikan pendidikan konseling kesehatan tentang peran orang tua terhadap bayi prematur merupakan dukungan yang sangat luar biasa untuk bisa memberikan semangat pada orang tua dalam melakukan perawatan dan perhatian yang khusus pada bayinya. 

Sehingga bayi tidak lagi mengalami kekurangan nutrisi dan lebih diperhatikan perawatan. Dapat disimpulkan bahwa bayi prematur di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Salah satu penyebab prematur ialah karena kurangnya nutrisi pada ibu saat mengandung dan melahirkan bayinya. 

Nutrisi yang harus dikonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan protein di dalamnya yaitu telur, tempe, makanan laut, mengandung folat yaitu jeruk, alpukat, oatmeal, sereal dapat membantu mencegah kecacatan bayi tabung saraf 

Dengan memperlancar dalam memproduksi sel darah merah, mengandung omega-3 seperti telur, susu, ikan, kacang-kacangan untuk membantu pertumbuhan otak dan jaringan tubuh janin saat berada dalam kandungan, serta kekurangan zat besi dapat membuat atau melahirkan bayi prematur. 

Mengatasi atau mencegahnya dengan mengonsumsi daging merah, kacang polong, unggas yang mengandung zat besi. Oleh karena itu orang tua dapat memahami dan mempraktikkan peran orang tuanya dalam mengatasi permasalahan bayi prematur seperti rutin melakukan pemeriksaan pada bayi ke tenaga kesehatan dan memberikan ASI kepada bayi tersebut.

Dengan ini besar harapan bagi penulis kepada pembaca agar bisa menjadi oang tua untuk selalu tegar dalam menghadapi dan merawat bayi dengan kelahiran prematur, permasalahan yang dihadapi, dan penanganan orang tua dalam perawatan bayi prematur.