ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations merupakan organisasi kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara, didirikan di Bangkok pada 8 Agustus 1967.
Hingga saat ini, terdapat 11 negara yang tergabung dalam ASEAN yakni, Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Malaysia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Timor Leste.
ASEAN mengadakan KTT ASEAN setiap tahun, yang merupakan pertemuan puncak yang diadakan oleh para pemimpin negara anggota ASEAN tentang pembangunan ekonomi dan budaya negara-negara Asia Tenggara.
Indonesia saat ini secara resmi menerima serah terima jabatan ketua bergilir Kamboja dan akan menjadi ketua bergilir ASEAN pada tahun 2023. Serah terima jabatan presiden itu dilakukan secara simbolis saat Presiden Joko Widodo mengambil alih palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Pada Minggu, 13 November 2022, bertempat di Hotel Sokha di Phnom Penh, Kamboja, pada upacara penutupan KTT ke-40 dan ke-41 serta KTT terkait lainnya, berlangsung upacara serah terima Kepresidenan ASEAN.
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam upacara penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41, Menko Polhukam Mafud, Menko Perekonomian Erlanga Hartato, serta Menlu Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” ungkap Presiden Joko Widodo saat memulai pidato menerima estafet Keketuaan ASEAN dari Kamboja.
Presiden Joko juga menyampaikan bahwa ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai sekaligus menjadi pilar stabilitas dunia. Selain itu, ASEAN harus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak menjadi proxy siapapun.
“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo ingin ASEAN memperkuat diri dan menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Di sisi lain, juga soal peningkatan kapasitas lembaga-lembaga ASEAN agar mampu menghadapi tantangan 20 tahun ke depan.
“ASEAN 2045 harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing. Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” tegas Presiden Joko Widodo.
Pencapaian tujuan tersebut sekaligus menghadapi tantangan ke depan tentunya membutuhkan dukungan penuh dari seluruh negara anggota ASEAN. Di akhir sambutannya, Presiden Joko Widodo mengundang seluruh pemimpin ASEAN untuk menghadiri KTT ASEAN di Indonesia tahun depan.
Sebagai ketua ASEAN 2023, Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar. Selain itu, sebagai ketua ASEAN, Indonesia memiliki tugas serta tantangan yang harus dijalani.
Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 akan mengemban tugas-tugas baru. Ada beberapa tugas yang harus dijalankan oleh ketua ASEAN. Antara lain sebagai berikut ini.
1. Ketua KTT ASEAN dan KTT terkait, Dewan Koordinasi ASEAN, tiga Dewan Komunitas ASEAN, lembaga kementerian dan pejabat senior ASEAN yang relevan, dan Komite Perwakilan Tetap sebagaimana diatur dalam Pasal 31 Piagam ASEAN.
2. Secara aktif memajukan dan meningkatkan kepentingan dan kesejahteraan ASEAN. Berusaha membangun komunitas ASEAN melalui inisiatif kebijakan, koordinasi, konsensus, dan kerja sama.
3. Memastikan sentralitas ASEAN dan memastikan respons yang efektif dan tepat waktu terhadap isu-isu mendesak atau situasi krisis yang mempengaruhi ASEAN.
4. perkuat dan promosikan hubungan yang lebih erat dengan mitra eksternal atas nama ASEAN.
Selain tugas tersebut di atas, Indonesia sebagai ketua bergilir ASEAN juga harus menjalankan tugas dan fungsi lain yang diamanatkan. Selain itu, Indonesia akan menghadapi beberapa tantangan sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2023. Ini termasuk tantangan berikut.
1. Konflik di Myanmar
Konflik kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Myanmar merupakan tantangan besar yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh Indonesia. Sejak konflik di negara tersebut, Asean dikritik oleh banyak negara karena tidak tegas mengambil tindakan terhadap Myanmar.
Ketua ASEAN diharapkan mampu menahan dan mengarahkan Myanmar untuk mematuhi Piagam ASEAN. Konflik di Myanmar melanggar salah satu prinsip Piagam ASEAN, yaitu menghormati dan melindungi hak asasi manusia.
Mengingat konflik di Myanmar terus menelan banyak korban jiwa, Indonesia harus mengambil sikap tegas. Namun, langkah-langkah yang diambil harus berpegang pada prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri anggota ASEAN.
2. Rencana Masuknya Timor Leste ke ASEAN
Saat ini status Timor Leste di ASEAN adalah negara pengamat. Rencana peningkatan status Timor-Leste sebagai anggota ASEAN harus mempertimbangkan beberapa faktor.
Jika Timor-Leste bergabung dengan organisasi tersebut, Indonesia harus mempertimbangkan kemungkinan untuk tetap menjadi anggota ASEAN. Pasalnya, hingga saat ini Singapura menjadi negara yang sangat menentang masuknya Timor Leste ke ASEAN.
Sebagai pertimbangan selanjutnya, Indonesia perlu melihat sejauh mana Timor-Leste telah memberikan kontribusi positif dalam membentuk kesamaan identitas ASEAN. Pertimbangan lain adalah melihat daya tawar Timor-Leste untuk pembangunan ASEAN.
3. Menghadapi Dampak Konflik Cina-AS
Indonesia perlu mewaspadai potensi dampak konflik Tiongkok-AS. Pasalnya, hubungan kedua negara masih tegang. Jika konflik meningkat dan terbuka, semua negara ASEAN akan terpengaruh, seperti jalur perdagangan antara negara-negara ASEAN dengan Korea Selatan dan Jepang.
Itulah harapan Indonesia yang memegang kursi bergilir ASEAN pada 2023. Indonesia harus mengemban tugas baru untuk perkembangan ASEAN, sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi negara anggota dan isu-isu internasional yang mempengaruhi ASEAN.