Indonesia sangat mendukung Timor Leste untuk dapat bergabung menjadi anggota ke-11 ASEAN. Indonesia menilai Timor Leste layak menjadi anggota ASEAN dan dapat berkontribusi ke ASEAN.
Karena dengan bergabungnya Timor Leste ke ASEAN tentu saja dapat menguntungkan semua pihak mulai dari bidang industri hingga keamanan geopolitik. Ditambah lagi, Timor Leste secara geografis juga masuk ke dalam wilayah Asia Tenggara.
Pada Jumat 11 November 2022, ASEAN telah mengakui Timor Leste sebagai anggota mereka yang ke-11. Keputusan itu dikeluarkan melalui pernyataan di laman resmi setelah pertemuan para pemimpin ASEAN di Kamboja dalam rangka KTT ke-40/41.
Sebelum disahkan menjadi anggota ASEAN, Timor Leste sempat dikunjungi oleh tiga tim pencari fakta, yang masing-masing menilai dari sudut pandang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Misi Pencari Fakta Komunitas Politik-Keamanan dipimpin oleh Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Thailand pada 3-6 September 2019.
Keanggotaan Timor Leste sempat disebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers. Menurutnya itu menjadi agenda penting yang dibahas dalam pertemuan ke-31 ASEAN.
"Komitmen negara anggota untuk mendukung persiapan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN sangat besar. Pembahasan mengenai masalah ini berlanjut sampai pada KTT ASEAN. Isu ini akan dibahas lebih lanjut oleh para pemimpin ASEAN," terangnya.
Indonesia sempat memberikan dukungan pelatihan peningkatan kapasitas kepada para diplomat muda Timor-Leste pada tahun 2021 dalam rangka perwujudan komitmen dukungan secara penuh pada Timor-Leste untuk dapat menjadi anggota ASEAN.
Program pelatihan ini dilanjutkan dengan membuka program magang Diplomat Timor Leste di Kementerian Luar Negeri.
Tujuan dari pemberian dukungan pelatihan untuk Timor-Leste
- Terlaksananya peningkatan peran dan pengaruh Indonesia dalam kerja sama dengan Timor Leste
- Dipromosikannya produk-produk unggulan alat kesehatan, sarana prasarana medis, dan obat-obatan dari Indonesia
- Memenuhi ekspektasi masyarakat internasional dan kawasan terhadap komitmen Indonesia untuk mendukung keanggotaan Timor Leste di ASEAN
- Meningkatnya pengaruh dan citra positif Indonesia di dunia kawasan dan internasional
Setelah beberapa kali mengalami halangan dan penolakan dari anggota ASEAN lainnya, akhirnya mantan bagian negara dari Indonesia ini dapat bergabung ke organisasi regional Asia tenggara.
Para negara anggota ASEAN memberikan status kepada Timor Leste sebagai observer (pengamat). Timor Leste memperoleh hak untuk hadir di semua pertemuan ASEAN dan sesi KTT. ASEAN sendiri juga sedang menyusun kriteria yang harus dicapai Timor Leste sebelum status keanggotaannya penuh.
Menurut pengamat hubungan internasional Hikmahanto Jumawa, terdapat beberapa kondisi dari masuknya Timor Leste ke ASEAN. Timor Leste dapat mengejar berbagai ketertinggalan seperti ekonomi dari negara-negara ASEAN lainnya.
Selain itu, Timor Leste tidak akan menjadi rebutan negara-negara seperti Amerika Serikat dan China lagi karena sudah bergabung dengan ASEAN. Dengan demikian keamanan kawasan dapat menjadi lebih stabil.
Hubungan antara Indonesia dengan Timor Leste
Dengan masuknya Timor Leste ke ASEAN tentu saja tidak hanya menguntungkan pihak Timor Leste sendiri, tetapi negara anggota ASEAN juga terutama Indonesia yang secara geografis saling berbagi daratan.
Timor Leste memiliki segudang potensi ekspor untuk ditawarkan ke Indonesia. Namun, sebelum bergabung dengan ASEAN banyak kendala teknis dan non-teknis yang menghambat proses kegiatan ekspor dan impor kedua negara seperti banyaknya kasus ekspor impor ilegal melalui “jalan tikus”.
Beberapa komoditas yang diekspor oleh Timor Leste ke Indonesia di antaranya adalah sarang semut, Porang (Amorphophallus muelleri Blume), dan sapi yang permintaannya tinggi di Indonesia.
Komitmen penuh juga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan wilayah perbatasan dan kunjungannya ke perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste untuk mengamati pembangunan wilayah perbatasan telah menekankan janji ini.
Dari sisi pendidikan, pemerintah Indonesia melalui KBRI di Dili terus memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa di Timor Leste. Pada tahun 2021 ada kurang lebih 50-100 beasiswa yang diberikan oleh atase Pendidikan KBRI di Dili kepada mahasiswa di Oecusse.
Sementara itu, Presiden Daerah Administratif Khusus Oecusse Arsenio Bano menilai forum bisnis dan investasi yang diselenggarakan KBRI penting untuk mendorong ekonomi perbatasan.
Hubungan politik antara Timor Leste dan Republik Indonesia menunjukkan pentingnya membangun prinsip-prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan antara kedua negara dan rakyatnya. Hubungan baik ini ditandai dengan pengakuan langsung Indonesia atas kedaulatan Timor Leste.
Indonesia dan Timor Leste tidak hanya menjalin hubungan politik namun juga hubungan perdagangan hingga industri.
Dalam beberapa tahun ke belakang, nilai perdagangan bilateral Indonesia-Timor Leste terus stabil di kisaran USD 222 juta hingga USD 229 juta. Kondisi ini mencerminkan hubungan baik dari Pemerintah kedua negara dalam kerja sama perdagangan.
Selain perdagangan, hubungan kerja sama Indonesia dengan Timor Leste di bidang pembangunan infrastruktur juga terjalin erat. Nilai proyek konstruksi dan konsultasi Indonesia pada sejumlah proyek infrastruktur di Timor Leste terus mengalami peningkatan.