Salah satu kerja sama ekonomi bilateral terbaru antara Indonesia dengan Tiongkok adalah Two Countries Twin Parks (TCTP) yang berada di bawah visi Indonesia pada program poros maritim dunia dan poros Belt Road Initiatives (BRI) Tiongkok. 

Kerja sama tersebut memungkinkan kedua negara mengembangkan sektor bisnis yang saling terhubung di kawasan industri. 

Kerja sama ini dibahas lebih lanjut menjadi sebuah forum tersendiri di rangkaian acara “The 22nd China International Fair for Investment and Trade (CIFIT)” diselenggarakan pada 8-11 September 2022 di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, Tiongkok. 

Forum bertajuk ‘Indonesia-China Two Countries Twin Parks Promotion Conference’ pada tanggal 9 September 2022 mempertemukan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, dengan Wakil Gubernur Eksekutif Provinsi Fujian, Ibu Guo Ningning. 

Menurut kedua belah pihak kerjasama Two Countries Twin Parks dapat berkontribusi untuk terus mendorong secara cepat perdagangan dan investasi antar kedua negara sehingga dapat semakin berkontribusi pada kerjasama ekonomi Indonesia-Tiongkok. 

Perkembangan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

Pada dasarnya Indonesia telah lama menjalin hubungan kerja sama ekonomi dengan Tiongkok, bahkan Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar dan salah satu investor utama di Indonesia dalam konteks kerjasama ekonomi bilateral. 

Total perdagangan keduanya pada tahun 2021 mencapai 123,4 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 58.4%, lalu total perdagangan keduanya pada periode Januari-Juli tahun 2022 mencapai 82,2 miliar atau meningkat sebesar 29,1%. 

Tahun 2021 Tiongkok berada di peringkat ketiga sebagai investor terbesar Indonesia dengan investasi sebesar 3,2 miliar dolar AS, lalu naik menjadi investor terbesar peringkat kedua di Indonesia pada periode Januari-Juli 2022 dengan investasi sebesar 3,6 miliar dolar AS disusul oleh Hongkong di peringkat ketiga dengan nilai investasi 2,9 miliar dolar AS. 

Sementara itu, Provinsi Fujian merupakan provinsi penting dalam peningkatan hubungan Indonesia dan Fujian yang telah dimulai sejak dahulu. 

Hubungan Indonesia-Tiongkok melalui proyek Two Countries Twin Parks mendapat perhatian penuh dari pemerintah provinsi maupun pusat, sehingga upaya seperti promosi dan peraturan daerah yang mendukung perkembangan proyek kerja sama ini akan terus digencarkan.

Perkembangan yang pesat pada hubungan Indonesia-Tiongkok sejak 20 tahun lalu sampai dengan saat ini membuat banyak pihak membayangkan bagaimana hubungan keduanya 20 tahun ke depan. 

Dengan usaha yang positif serta kerja keras dari kedua belah pihak bersama stakeholders terkait lainnya Indonesia-Tiongkok akan menjadi kekuatan ekonomi besar yang berpengaruh di tingkat regional sampai global. 

Oleh sebab itu, Dubes RI untuk Tiongkok mengatakan akan terus bersinergi untuk menyukseskan kerja sama serta meningkatkan sinergi kedua belah pihak. 

Realisasi Kerja Sama Two Countries Twin Parks

Dokumen Rancangan Kerja Sama Industri Two Countries Twin Parks Indonesia-Tiongkok diloloskan dan draf rancangan kawasan industri percontohan pun telah selesai disusun, di mana semua pihak sepakat untuk memajukan kerja sama tersebut berdasarkan asas kesetaraan dan saling menguntungkan.

Indonesia, di bawah skema “satu taman, banyak perkebunan”, memilih Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang, sebagai taman Indonesia.

Sementara Tiongkok menetapkan Zona Investasi Yuanhong di Kota Fuqing, Prefektur Fuzhou, Provinsi Fujian, sebagai taman Tiongkok. 

Saat ini terdapat 36 proyek investasi di kawasan Fuqing, Tiongkok dengan nilai investasi mencapai 19,8 miliar yuan.

Salah satu pengelola industri di Tiongkok mengatakan bahwa perusahaan di Fujian dan perusahaan dari Indonesia sudah memiliki pondasi yang kokoh untuk menjalin kerja sama dan memberi peluang baru bagi para pemangku sektor industri.

Untuk mensukseskan kerja sama ini telah dibangun pula pusat-pusat penelitian, lalu menggiatkan pembangunan sektor infrastruktur untuk memfasilitasi kebutuhan logistik. 

Sumber daya Indonesia yang melimpah serta pasar domestik Tiongkok yang berkembang menjadi daya tarik tersendiri bagi mitra dagang. Dengan latar belakang ini Two Countries Twin Parks menjadi program kerja sama yang tepat dengan prospek cerah. 

Program ini akan memperkuat kerja sama bilateral dalam rantai industri dan pasokan, meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi, serta memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. 

Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk meningkatkan arsitektur kerja panitia dan memajukan pembangunan taman industri secara terkoordinasi.

Kedua belah pihak akan bekerja secara proaktif untuk menarik dan memilih investasi internasional secara terbuka dan inklusif. 

Upaya promosi akan ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran dan pengaruh Two Countries Twin Parks dengan acara promosi investasi global daring dan luring pada akhir tahun ini. 

Sehingga menjadikan Two Countries Twin Parks sebagai platform baru untuk memperdalam kerja sama perdagangan dan ekonomi Indonesia-Tiongkok sekaligus mendorong pemulihan ekonomi regional pasca pandemi.

Sejak diluncurkan, kerja sama utama yang telah terjalin melalui Two Countries Twin Parks adalah bidang pengolahan makanan laut dan industri perikanan. 

Indonesia mengirim sekitar lima juta ton produk ikan sebagai investasi Yuanhong untuk diproses lebih lanjut di masa mendatang, lalu juga terdapat potensi pengiriman sumber daya alam lain seperti kelapa, sarang burung walet dan kopi. 

Terdapat platform digital yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk menjual produk Indonesia secara online yakni seperti di situs e-commerce JD.com. 

Telah dibangun pula Pusat Litbang Gabungan Makanan Laut Indonesia-Fujian dan Yuanhong Food Industry College sebagai platform penelitian dan inovasi ilmiah untuk kedua belah pihak. 

Serangkaian kebijakan dukungan untuk bea cukai dan pembiayaan juga akan diluncurkan di masa depan untuk iklim bisnis yang lebih baik antara kedua negara.