Era dunia digital
Saat ini, perkembangan teknologi ke arah yang lebih digital semakin pesat. Di era digital ini, umumnya masyarakat memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa lepas dari semua perangkat elektronik. Teknologi menjadi alat yang membantu memenuhi kebutuhan kebanyakan orang. Seseorang dapat menggunakan teknologi untuk memfasilitasi penyelesaian pekerjaan atau tugas apapun.
Peran penting teknologi ini telah membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa perubahan baik sebagai pengaruh positif yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Namun, pada saat yang sama, era digital juga banyak membawa dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital saat ini. Tantangan era digital juga datang ke berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan dan teknologi informasi itu sendiri.
Era digital lahir dengan munculnya jaringan internet digital, khususnya teknologi informasi. Media baru era digital memiliki sifat yang dapat dimanipulasi, pada dasarnya adalah web atau internet. Media massa berpindah ke media baru atau internet karena terjadi pergeseran budaya dalam penyampaian informasi. Kemampuan media di era digital ini membantu masyarakat mendapatkan informasi lebih cepat.
Dengan munculnya media online, outlet media dengan cepat mengubah arah. Karena teknologi digital yang lebih maju saat ini membuat perubahan besar di dunia, berbagai teknologi digital yang semakin maju bermunculan.
Akses informasi menjadi lebih mudah bagi berbagai kelompok dalam banyak hal, dan mereka dapat menikmati peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital secara bebas dan terkendali. Era digital juga memberikan kesan bahwa privasi orang telah hilang.
Teknologi terus bergerak seperti arus lautan yang terus berlanjut di tengah-tengah kehidupan manusia. Sehingga tinggal mengelola dan mengarahkan teknologi tersebut dengan baik dan benar untuk mendapatkan manfaat yang terbaik. Namun tak jarang, di era digital saat ini memunculkan sikap individualisme dalam masyarakat. Hal ini banyak berdampak dalam berbagai hal dilingkungan bermasyarakat masa kini.
Sikap Individualisme
Individualisme merupakan pandangan yang memiliki kepercayaan bahwa manusia merupakan makhluk yang independen. Individualisme memiliki arti lebih mementingkan kebebasan pribadi dan mementingkan diri sendiri daripada mementingkan orang lain.
Individualisme menunjuk ke dalam kecenderungan orang untuk lebih mengedepankan identitas individualnya dibandingkan dengan identitas kelompok serta kebutuhan individu dibandingkan dengan kebutuhan kelompok. Biasanya orang-orang individualisme akan mengutamakan keuntungan pribadi mereka dan akan memunculkan sikap acuh kepada orang lain atau kondisi di sekitar mereka.
Hofstede (2005), mendefinisikan bahwa nilai individualisme merupakan ikatan sesama individu dalam masyarakat yang mulai hilang, bahkan perhatian-perhatian individu hanya akan terpusat pada dirinya sendiri.
Teori lain menyebutkan tentang individualisme dikemukakan oleh Markus dan Kitayama mendefinisikan individualisme sebagai nilai dimana seseorang itu tergambar sebagai individu yang memiliki kebebasan tersendiri dan memiliki kebiasaan unik serta berbeda dari orang lain.
Jadi bisa dikatakan bahwa sikap individualisme itu egois, tidak memikirkan kepentingan bersama dan hanya mengurusi kebutuhan pribadi, sifat ini tidak memperdulikan orang sekitar.
Mereka menganggap bahwa orang lain bukanlah masalah atau urusan mereka. Mereka membantu atau hanya menolong seseorang yang mereka kenal seperti kerabat, sahabat atau keluarganya. Selain itu mereka sangat acuh dengan keadaan di sekitar mereka.
Era digital memunculkan sikap individualisme
Kecanggihan teknologi digital saat ini menyebabkan adanya perubahan besar di dunia. Manusia dimudahkan dalam melakukan segala kegiatan, mengakses informasi melalui berbagai cara dengan bebas dan instan. Karena kemudahan yang diberikan tersebut memunculkan perasaan individu tidak membutuhkan orang lain.
Dalam era digital ini sikap individualisme semakin merebak bahkan individualisme sudah menjadi seperti sifat bawaan manusia. Sikap individualisme terjadi pada semua golongan dari remaja hingga dewasa dan tidak memandang suatu golongan atau status sosial tertentu.
Sikap ini muncul bukan hanya di kota-kota besar saja, namun di kota kecil juga tak jarang masyarakat yang bersikap individual hal ini didasari pada kurangnya paham arti gotong royong yang menggambarkan karakter bangsa Indonesia, kini tergantikan oleh kecanggihan teknologi di era digital.
Semua kegiatan yang berhubungan dengan iteraksi langsung dengan orang lain kini beralih menjadi serba online menggunakan kecanggihan teknologi. Hal itu kemudian membuat kebiasaan seseorang yang biasanya bersosialisasi dalam masyarakat kini memusatkan perhatiannya hanya pada dirinya sendiri dengan memanfaatkan teknologi yang serba digital. Perkembangan teknologi dan informasi yang digunakan secara salah membuat sifat dan sikap gotong royong di Indonesia semakin melemah seiring berjalannya waktu.
Selain dampak globalisasi dan teknologi yang memperdaya seseorang, banyak hal yang membuat seseorang menjadi individualis, seperti merasa mampu melakukan segalanya tanpa bantuan orang lain.
Lingkungan yang membuat mereka lebih tertutup atau bahkan tidak peduli dengan orang lain. Keadaan yang terkait dengan individualisme itu kemudian muncul.
Sikap individualisme yang seperti ini seharusnya tidak berkembang dalam diri kita sebagai makhluk sosial, meskipun dapat membuat kita mandiri dan tidak bergantung pada orang lain, tapi harus kita ingat bahwa pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan tentu saling membutuhkan satu sama lain.
Kesimpulan
Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa era digital yang semakin berkembang pesat sehingga memudahkan semua kegiatan manusia dapat memunculkan sikap yang negatif jika salah dalam mempergunakan dan menyikapinya.
Dampak dari berkembangnya era digital ini bisa memunculkan sikap individualism di mana seseorang akan berpusat pada kepentingannya sendiri dan semakin bersikap acuh tak acuh terhadap orang lain.
Individualisme semakin menutup mata mereka tentang apa yang terjadi di sekitar mereka, padahal mereka seharusnya menyadari bahwa hakikat manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain.