Apa itu stunting?
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama, sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata anak lain seusianya. Penyebabnya yaitu kurangnya asupan makanan bergizi saat usia 1000 hari pertama kehidupan anak (dari janin hingga berusia 2 tahun).
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut dengan stunting ini, kondisi tubuh anak yang pendek sering dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal stunting merupakan masalah yang sebenarnya dapat dicegah.
Berdasarkan sumber lain disebutkan juga bahwa faktor penyebab stunting, yaitu terjadi akibat kekurangan nutrisi sejak kehamilan, inisiasi menyusui dini kurang dari 1 jam kelahiran ataupun tidak sama sekali, pemberian ASI terhenti kurang dari 6 bulan dan frekuensi menyusu yang tidak mencukupi.
Lalu faktor lainnya adalah pemberian makanan pendamping ASI di usia kurang dari 6 bulan atau lebih dari 12 bulan, dan makanan yang diberikan tidak bervariasi dengan frekuensi serta tekstur yang tidak sesuai dengan usia anak.
Dampak Stunting pada Anak
Stunting pada anak dapat mempengaruhinya dari kecil hingga dewasa. Dampak dari stunting atau yang disebut juga dengan 3G adalah sebagai berikut:
1. Gangguan Metabolisme Tubuh
Fungsi tubuh tidak optimal, berisiko menderita penyakit diabetes, jantung, stroke, dan kanker. Anak menjadi rentan terkena penyakit tidak menular lainnya.
2. Gagal Kembang
Gangguan kognitif (perkembangan otak) pada anak, lambat dalam menyerap materi, kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak maksimal.
3. Gagal Tumbuh
Berat lahir rendah, berbadan kecil, pendek, dan kurus, serta daya tahan tubuh rendah sehingga mudah sakit.
Cara Mencegah Stunting
Dampak buruk stunting yang menghantui hingga usia tua membuat kondisi ini sangat penting untuk dicegah. Gizi yang baik dan tubuh yang sehat merupakan kunci dari pencegahan stunting.
Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting.
1. Saat mengandung ibu harus memakan makanan bergizi seimbang
2. Penuhi gizi ibu saat masa menyusui dengan memakan makanan bernutrisi
3. Periksa kesehatan ibu secara rutin selama masa kehamilan dan minum tablet tambah darah untuk menghindari anemia (kurang darah merah)
4. Berikan ASI eksklusif pada anak selama 6 bulan (umur 0-6 bulan) tanpa diberikan makanan tambahan lainnya
5. Berikan makanan pendamping ASI secara tepat saat anak berumur lebih dari 6 bulan
6. Rutin membawa anak ke Posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat untuk di timbang dan diberikan imunisasi secara lengkap
7. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah
Selama ibu dalam masa kehamilan, pastikan untuk selalu mengonsumsi makronutrien secara cukup, contohnya seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
Kemudian konsumsi makanan dan juga minuman yang kaya akan vitamin serta mineral, yaitu seperti zat besi, asam folat, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.
Untuk memenuhi asupan nutrisi tersebut, ibu perlu mengonsumsi berbagai macam makanan yang bergizi seimbang, seperti ikan, telur, daging, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, serta beragam jenis buah dan sayur.
Jadi, stunting dapat diidentifikasikan sebagai gambaran dari kurangnya gizi anak yang bersifat kronis sejak awal kehidupan hingga masa pertumbuhan dan perkembangan.
Stunting sendiri tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak, secara umum penyebab stunting ialah praktik pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan, gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
Masih terbatasnya layanan dan pembelajaran dini yang berkualitas, kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang baik serta masih kurangnya akses keluarga untuk mendapatkan makanan bergizi karena daya beli masyarakat rendah. Hal-hal ini juga menjadi permasalahan penyebab terjadinya stunting.
Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa stunting merupakan penyakit dan hanya menganggap bahwa anak yang bertubuh kerdil itu merupakan keturunan.
Pemerintah sebaiknya lebih tanggap lagi dalam program pencegahan stunting dan masyarakat dapat diberikan sosialisasi lebih dalam lagi mengenai masalah ini. Masyarakat terutama ibu harus lebih memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga asupan gizi sehingga dapat mencegah stunting sejak dini.
Pembahasan dari topik ini diharapkan dapat membantu dan juga memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya para ibu dalam mengenali stunting.
Pencegahan stunting juga merupakan salah satu dari program pemerintah karena bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat bertumbuh kembang secara optimal serta maksimal.
Kemudian disertai dengan kemampuan berpikir yang baik, kemampuan emosional, sosial, dan juga fisik yang siap, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tengah derasnya kemajuan global.
Sumber Referensi
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah KesehatanSandi Husada, 9(1), 225-229.
Siti, H. (2020). Stunting: Permasalahan dan Penanganannya. UGM PRESS.