Pada masa kini, manusia menaklukkan dunia atas berkat kemampuan dan misi proyeksinya. —Daniel Kahneman, Peraih Nobel Prize Bidang Ekonomi.

Tidak bisa kita pungkiri dan kita asingkan perkataan Daniel Kahneman itu,—seperti bak kaset lama yang tak usang kita dengarkan kembali!

Dia membayangkan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang itu,— seperti melihat terobos dan masa depan manusia terhadap mitos-mitos kuno. Layaknya seperti mereka meyakini pada dewa-dewa, uang, kebebasan, negara dan kesetaraan.

Namun, yang perlu kita ketahui, — siasati dan eksplorasi secara bersama dengan situasi demikian, bahwa saat ini adalah proyek, impian dan mimpi buruk spesies kita terhadap cita-cita masa depan dan peradaban manusia.

Di abad ke-21 proyek itu akan membentuk bagaimana spesies manusia mencegah kematian dan menciptakan kehidupan buatan.

Peran kita, tidak akan diketahui!

Selain peradaban manusia akan di kuasai dan di dominasi oleh dunia. Seperti manusia akan di geser oleh mesin, mitos-mitos lama akan mati dan dewa-dewa-pun akan punah dan musnah. Tinggal yang tersisa adalah kebebasan, uang, negara, kesetaraan dan mesin buatan.

Mungkin sebagian besar, kita akan bayangkan dan sedikit berpikir lunak. Bahwa ini semua sangat mengejutkan bagi Anda! Namun bagi Elon Mush hidup kita bukan hanya di planet Bumi ini saja. 

Melainkan ada juga di planet lain. Dia-pun akan berpikir lurus bagaimana melewati hidup ini tanpa harus mati. Yaitu menyiapkan kesempatan umur bisa diperpanjang. Sel-sel tubuh bisa diperbaharui dan hormon-hormon bisa di permudah kembali. Tanpa harus ada campur tangan Tuhan.

Karena ketika kosmis Bumi ini hancur, lebur dan musnah. Misalnya, disebabkan oleh jatuhnya Asteroid, yaitu—benda langit dari luar angkasa. Maka, seluruh spesies hewan, alam dan manusia akan berakhir. Tidak bisa kembali dan berevolusi lagi (mati). 

Tetapi menurut dia, tidak; ada peradaban dan kehidupan spesies selanjutnya di planet-planet lain. Yang memang harus di perhatikan secara kompleks dan komprehensif.

Namun bagi Bill Gates, Elon Mush itu terlalu berpikir aluminatif belaka. Urusan dia terlalu sibuk di luar angkasa dan dunia antariksa. Masih banyak urusan-urusan di bumi yang harus diselesaikan. Termasuk urusan HIV, dan penyakit yang bisa membunuh spesies manusia secara konstan. Itu tidak diperhatikan oleh Elon Mush.

Ekonomi Gagal

Lain halnya lagi, yang terjadi di bumi kita. Tanggal 1 November. Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI bertemu dengan seorang Jeff Bezoss. Sang manusia terkaya di juluki Bloombers sebagai konglomerat dunia. Ini sekaligus pemilik CEO Amazon. Bertemu dengan Kemenkeu di ruang sekretariat Indonesia. Tepatnya di Cop26-Glasgow.

Tujuannya mereka adalah membahas investasi dan arah pembangunan di bidang “Renewable Energy dan Manufaktur Solar”.

Mereka menilai; selain Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah. Yaitu “Renewable Energy dan Manufaktur Solar”. Juga bisa menurunkan emisi karbon dan efek rumah kaca.

Sebab itu, jika tidak di manfaatkan dan diupayakan SDA dengan baik, itu menurut mereka. Maka akan berdampak langsung terhadap perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Tetapi bagi spesies Global, Indonesia sedang gugur dan dilanda krisis akan masalah itu.—Laporan BBC

Sri Mulyani berbicara Renewable Energy, Manufaktur Solar, dan kerusakan lingkungan.  Namun eksploitasi terhadap alam masih di lakukan. Efek pembangunan dan rumah kaca juga masih tetap di pertahankan.

Dan yang lebih parah lagi. Ketetapan UU Omnibus law, dan Minerba yang di sahkan oleh Presiden. Itu memperlihatkan sinyal, bahwa upaya pembebasan dan pembukaan lahan, pembangunan perusahaan dan efek rumah kaca itu bebas di lakukan. Asalkan itu terpenuhi sebagai aset investor kebebasan asing.

Sekarang, dunia , uang, kebebasan, negara, dan kesetaraan adalah model proyeksi untuk masa depan dan sejarah peradaban manusia.—Che Guevara

_Sangat di sayangkan Menteri Keuangan yang paham tentang data statistik manusia dan arah pembangunan negara dan cerita masa depan manusia. Itu kondisi ekologis, dan alam di hancurkan. Demi kelangsungan pembangunan, investasi, dan perubahan iklim. Ini–kan jelas sekali merontokkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kita.

Pertanyaan kita; why ecomics fail,—Mengapa ekonomi-ekonomi kita Gagal?

Karena persoalan dasarnya adalah kita tidak tahu bagaimana memelihara lingkungan, menjaga alam dan merawat ekosistem. Sehingga tidak bisa membuat ekonomi kita bertumbuh. Dan juga kualitas harga dan nilai barang kita tidak akan  meningkat.

Baru kemudian kita bisa di baca secara global. Tetapi,— jika manusia ingin menguasai dunia, bukan berarti mereka cenderung pada penghancuran habitat, dan eksploitasi ekosistem. Seperti Romawi menaklukkan pikiran Yunani. Rusia yang menguasai para buruh, nelayan, dan para petani itu.

Dan atau juga Nicolae Ceausescu, seorang diktator komunis Rumania yang meruntuhkan tembak Berlin. Hingga menuai revolusi Bulgaria, Hungaria, Chekoslovakia hingga — Jerman Timur ambruk pada tahun 1965. Itu semua terjadi dikarenakan atas dasar perebutan nilai ekonomi, dan sumber daya alam.