Pada tahun 1972, kelompok musik Genesis asal Inggris merilis album keempat mereka bernama Foxtrot. Sebuah album yang berisikan lagu-lagu dengan syair lirik dan nada melodi yang melampaui jaman. 

Satu album musik hasil kreasi kumpulan musisi yang fenomenal, karena tak hanya menyuguhkan gagasan baru yang memelopori paduan tatanan musik dengan bertutur kisah bagai mendongeng, namun juga menelaah pola putaran roda kehidupan mendasar, yang bahkan berlaku hingga sekarang.

Memang benar, eksplorasi musik kontemporer itu terjadi pada pertengahan abad ke-20, pasca era baby boomers. Puncaknya pada tahun 1970-an, musik telah dieksplorasi habis-habisan seolah tiada yang tersisa.

Masuk abad ke-21 hingga kini, musik tinggal remah-remahnya saja, daur ulang, seolah sambil berharap ada sumber air pelepas dahaga.

Pada usia sangat belia, musisi-musisi muda yang tergabung dalam band Genesis, mereka habis-habisan mengeksplorasi musik berikut lirik melodi mengisi banyak buah karya mengisi masa keemasan mereka.

Pada era tahun 1970-an, dipelopori oleh musisi Inggris, dunia dilanda demam musik rock yang berhias notasi-notasi melodi klasik, yang sering pula disebut aliran Progressive Rock atau Art Rock

Satu sempalan aliran musik rock yang memiliki ciri tatanan irama melodi dan tempo yang rumit, kusut, tak langsung nyaman didengar, sehingga Progressive Rock tak terkategori sebagai musik yang populer, penggemarnya terbatas.

Tak hanya itu, aliran musik rock satu ini dikenal bebas mengumbar ide seluasnya, sedalam-dalamnya. Bahkan, hingga membuat suatu karya satu lagu berdurasi 20-an menit, adalah hal yang lumrah.

Dalam album Foxtrot karya Genesis, maka Supper's Ready sebagai satu contoh. Satu tembang bernada melodi rock progresif berhias tatanan nada melodi instrumental dan syair lirik yang dipilah hingga tujuh bagian.

Uraian tembang ini selengkapnya, bakal membawa penikmatnya melanglang ke semesta nun jauh di sana, melampaui putaran waktu, yang kedepannya ternyata adalah putaran masa berulang, yang menuai hikmah sebagai makna.



 And it's hey babe your supper's waiting for youHey my baby, don't you know our love is true.

Bagian Pertama – Dua insan kasmaran.

Menit 0:00 – 1:57 (Lirik)

[Lovers' Leap]

Walking across the sitting-room, I turn the television off. Sitting beside you, I look into your eyes.

As the sound of motor cars fades in the night time, I swear I saw your face change, it didn't seem quite right.

And it's hello babe with your guardian eyes so blue. Hey my baby don't you know our love is true.

Coming closer with our eyes, a distance falls around our bodies. Out in the garden, the moon seems very bright.

Six saintly shrouded men move across the lawn slowly. The seventh walks in front, with a cross held high in hand.

And it's hey babe your supper's waiting for you. Hey my baby, don't you know our love is true.

I've been so far from here. Far from your warm arms.

It's good to feel you again. It's been a long, long time.

Hasn't it?

[Lompatan Sang Kekasih]

Melangkah melintasi ruang tamu, kumatikan televisi. Bersanding denganmu, kutatap kedua matamu.

Sejalan deru suara kendaraan yang semakin menjauh. Aku bersumpah melihat wajahmu telah berubah. Terlihat ada keganjilan, malam itu.

Duhai kekasih! Bersama pelindungmu nan bermata biru. Wahai kekasihku! Tiadakah engkau pahami, cinta kita begitu murni.

Tatapan mata kita kian mendekat, kedua tubuh kita tiada jarak lagi. Di halaman sana, cahaya bulan begitu terang.

Enam orang suci berselimut, melangkah pelan melintasi rerumputan. Sementara orang ketujuh berjalan di depan, kedua tangannya memegang sebuah salib.

Duhai kekasih, hidangan malam telah menantimu. Wahai kekasihku! Tiadakah engkau mengerti, cinta kita sejati.

Sekian lama aku menjauh dari sini. Jauh dari kehangatan pelukmu.

Begitu nyaman, merasakan kehadiranmu lagi. Telah sangat, sangat lama.

Bukankah begitu?



 And all the children lost down many paths, I bet my life you'll walk inside.

Bagian Kedua – Hidup dalam kaidah ujian dan cobaan.

Menit 1:58 – 3:53 (Instrumental)

Menit 3:54 – 5:40;

[The Guaranteed Eternal Sanctuary Man] 

I know a farmer who looks after the farm. With water clear, he cares for all his harvest. I know a fireman who looks after the fire.

You, can't you see he's fooled you all? Yes, he's here again, can't you see he's fooled you all?

Share his peace, sign the lease. He's a supersonic scientist; he's the guaranteed eternal sanctuary man.

Look, look into my mouth he cries. And all the children lost down many paths, I bet my life you'll walk inside.

Hand in hand, gland in gland. With a spoonful of miracle, he's the guaranteed eternal sanctuary.

“We will rock you, rock you little snake; we will keep you snug and warm.”

[Sang pria penjaga keabadian rumah Tuhan].

Kutahu seorang petani yang menjaga kebunnya. Dengan air jernih, dia merawat semua hasil panennya. Kutahu seorang pemadam yang sedang menjaga nyala api.

Engkau, tidakkah melihat dia telah mengelabuhimu? Ya, dia kemari lagi, tidakkah engkau melihat dia telah memperdayamu?

Berbagi kedamaian, mengisyarat kesempatan. Dia adalah ilmuwan supersonik; dialah pria penjaga keabadian rumah Tuhan.

“Lihat, lihatlah mulutku.” Dia berteriak.

Dan semua anak-anak telah tersesat menjauhi jalan-jalan. Aku bertaruh, kelak hidupku adalah jalan bagimu melangkah.

Dalam setiap genggaman, dalam setiap kelenjar,

Dengan sesendok penuh keajaiban, dialah penjaga keabadian rumah Tuhan.

“Kami akan mengguncangmu, mengganggumu ular kecil; kami akan membuatmu nyaman dan hangat”.



 The fight's begun, they've been released.
Killing foe for peace...

Bagian Ketiga – Memilih beriman meski mengoyak perdamaian.

Menit 5:41 – 6:10 (Instrumental)

Menit ke-6:11 – 9:40 (Lirik)

[Ikhnaton And Itsacon And Their Band Of Merry Men] 

Wearing feelings on our faces while our faces took a rest. We walked across the fields to see the children of the west,

But we saw a host of dark skinned warriors standing still below the ground,

Waiting for battle!

[Suka cita kaum pria kelompok Ikhnaton dan Itsacon]

Gunakan perasaan pada wajah kita, ketika wajah kita tengah rehat.
Kita berjalan melintasi medan untuk melihat anak-anak dari sisi barat.

Namun, kita melihat sebuah rombongan besar serdadu berkulit gelap sedang berdiri siap siaga.

Menanti perang!

Menit 6:35 – 6:50 (Instrumental)

The fight's begun, they've been released. Killing foe for peace...

Bang! Bang! Bang!
Bang! Bang! Bang!

And they're giving me a wonderful potion, 'Coz I cannot contain my emotion.

And even though I'm feeling good, something tells me I'd better activate my prayer capsule.

Laga telah mulai, mereka pun menyebar. Membunuh lawan demi perdamaian…

Dor! Dor! Dor!
Dor! Dor! Dor!

Dan mereka memberiku sebuah ramuan pembangkit gairah. Karena, aku tiada bisa menahan perasaanku.

Dan meski kumerasa telah nyaman, sesuatu sedang berbisik padaku. Sebaiknya, kuhidupkan bilik doaku.

Menit 7:24 – 8:33 (Instrumental)

Today's a day to celebrate, the foe have met their fate. The order for rejoicing and dancing has come from our warlord.

Hari ini adalah perayaan, lawan telah menemui takdir mereka. Perintah untuk merayakan dan menari telah tiba, dari panglima perang kita.

Menit 8:56 – 9:40 (Instrumental)



…he's been stamped "Human Bacon"…

Bagian Keempat – Berperang hanya menuai kepiluan

Menit 9:41 – 11:04 (Lirik)

[How Dare I Be So Beautiful?]

Wandering through the chaos the battle has left, we climb up a mountain of human flesh.

To a plateau of green grass and green trees full of life.

A young figure sits still by a pool; he's been stamped "Human Bacon" by some butchery tool.

(He is you)

Social security took care of this lad.

We watch in reverence, as Narcissus is turned to a flower.

A flower?!

[Beraninya aku begitu rupawan?]

Tercengang akan kekacauan perang yang telah usai, kami mendaki tumpukan daging manusia yang menggunung.

Menuju ke sebuah tanah tinggi terhampar hijau rerumputan dan hijau pepohonan penuh kehidupan.

Sesosok tubuh anak muda tengah duduk termangu di samping genangan; dia tengah dirajah tulisan ‘Irisan Daging Manusia’ menggunakan satu pisau penjagal.

(Dia adalah kamu).

Pekerja sosial pun merawat anak laki-laki, si kacung ini.

Kita memandangnya penuh kesungguhan, bagai Bakung yang berubah menjadi sekuntum bunga.

Sekuntum bunga?!



Everyone, we're changing everyone, you name them all…

Bagian Kelima – Kekuatan berpikir membuahkan perubahan.

Menit 11:05 – 14:16 (Lirik)

[Willow Farm] 

If you go down to Willow Farm, to look for butterflies, flutterbyes, gutterflies. Open your eyes, it's full of surprise, everyone lies, like the fox on the rocks,

And the musical box. 

Oh, there's Mum & Dad, and good and bad. And everyone's happy to be here.

There's Winston Churchill dressed in drag, he used to be a British flag, plastic bag, what a drag.

The frog was a prince, the prince was a brick, the brick was an egg, the egg was a bird. (Fly away you sweet little thing, they're hard on your tail) 

Hadn't you heard? (They're going to change you into a human being!) 

Yes, we're happy as fish and gorgeous as geese, and wonderfully clean in the morning. 

We've got everything, we're growing everything. We've got some in, we've got some out. We've got some wild things floating about.

Everyone, we're changing everyone, you name them all, we've had them here. And the real stars are still to appear.

All change! 

Feel your body melt; Mum to mud to mad to dad. Dad diddley office, dad diddley office, you're all full of ball.

Dad to dam to dum to mum. Mum diddley washing, mum diddley washing, you’re all full of ball.

Let me hear you lies, we're living this up to the eyes. Ooee-ooee-ooee-oowaaMomma I want you now.

And as you listen to my voice. To look for hidden doors, tidy floors, more applause.

You've been here all the time. Like it or not, like what you got.

You're under the soil (the soil, the soil!),
Yes, deep in the soil (the soil, the soil, the soil, the soil!).

So we'll end with a whistle and end with a bang and all of us fit in our places.

[Kebun Gandarusa; kesuburan dan harapan hidup baru]

Bila engkau pergi ke kebun Gandarusa, untuk mencari kupu-kupu, kupu-kupu, kupu-kupu. Bukalah matamu, bakal banyak kejutan, semuanya bersembunyi, bagai rubah di atas bebatuan.

Dan kotak musik mainan.

Oh, di sana ada Ibu dan Ayah serta baik dan buruk. Dan semua orang berbahagia telah berada di sana.

Di sana ada Winston Churchill mengenakan pakaian menawan. Dia dulu adalah bendera Inggris, tas plastik, betapa membosankan.

Dulunya katak adalah seorang pangeran, pangeran tadinya adalah batu bata, batu bata dulunya adalah sebuah telur, telur tadinya adalah seekor burung. (Terbanglah bebas engkau makhluk mungil, mereka memegang erat ekormu)

Sudahkan engkau mendengar? (Mereka bakal mengubahmu menjadi manusia).

Ya, kami bahagia bagai ikan dan angsa rupawan. Dan pagi yang bersih memesona.

Kami telah meraih segalanya, kami telah berkembang segalanya. Kami mendapatkan suatu masukan, kami memperoleh suatu keluaran. Kami mempunyai beberapa benda liar yang tengah mengambang.

Tiap orang, kami sedang mengubah setiap orang. Sebutlah mereka semua, kami telah mendapatkan mereka disini. Dan bintang-bintang nyata tetaplah terlihat.

Segalanya berubah!

Rasakan tubuhmu meleleh; Ibu menjadi lumpur, menjadi marah, menjadi ayah. Ayah seolah di tempat kerja, ayah seolah di tempat kerja, kalian semua sepenuhnya bola.

Ayah menjadi dam, menjadi bisu, menjadi ibu. Ibu seolah mencuci, ibu seolah mencuci, kalian semua sepenuhnya bola.

Biarkan kudengar dustamu, kini kita tengah hidup di pelupuk mata. Ooee-ooee-ooee-oowaa, Ibu aku membutuhkanmu sekarang.

Dan sejalan engkau mendengarkan suaraku, untuk mencari pintu-pintu tersembunyi, lantai-lantai rapi, lebih riuh tepuk tangan.

Kamu telah berada di sini setiap waktu. Suka tak suka, sukailah apa yang telah kau dapat.

Kamu sedang di bawah tanah (Tanah! Tanah!).
Ya, di dalam tanah yang dalam (Tanah! Tanah! Tanah! Tanah!).

Jadi, semua bakal berakhir dengan sebuah tiupan peluit dan berakhir dengan sebuah suara letusan dan semuanya telah sesuai dalam tempat-tempat kami.

Menit 13:37 – 14:16 (Instrumental)



 Better not compromise. It won't be easy.

Bagian Keenam – Memaknai kerelaan akan ketetapan Ilahi

Menit 14:17 – 15:37 (Instrumental)

Menit 15:38 – 20:46 (Lirik)

[Apocalypse In 9/8 (Co-Starring the delicious talents of Gabble Ratchet)]

With the guards of Magog, swarming around. The Pied Piper takes his children underground.

Dragons coming out of the sea. Shimmering silver head of wisdom looking at me. 

He brings down the fire from the skies. You can tell he's doing well by the look in human eyes. 

Better not compromise. It won't be easy. 

[Wahyu dalam 9/8 (Menjadi pendamping nikmat anugerah searah, namun sulit dipahami)]

Bersama pengawal dari Magog yang mengembara berkawanan. Sang pemusik tiup belang membawa anak-anaknya bersembunyi.

Naga-naga bermunculan dari lautan. Berkilauan keperakan, bijak wajahnya menatap padaku.

Dia membawa turun api dari atap langit. Dalam pandangan manusia, kau bilang dia sedang berbuat kebaikan.

Lebih baik tak berkompromi. Itu bukanlah hal yang mudah.

Menit 16:14 – 18:53 (Instrumental yang nada dan tempo teramat rumit, sentuhan klasik, fully progressive, out of the box!)

Menit 18:54 – 19:30 (Lirik)

Six Six Six is no longer alone. He's getting out the marrow in your back bone. And the seven trumpets blowing sweet rock and roll. Gonna blow right down inside your soul. 

Pythagoras with the looking glass reflects the full moon. In blood, he's writing the lyrics of a brand new tune.

Enam enam enam, tak lagi sendirian. Dia telah mencerabut sumsum tulang belakangmu. Dan tujuh terompet meniup irama manis rock and roll. Bakal meluluhlantakkan jiwamu.

Cermin Pythagoras memantulkan cahaya purnama. Dengan kemampuannya, dia menulis lirik-lirik baru dari sebuah lagu.

Menit 19:31 – 20:10 (Instrumental)

Menit 20:11 – 20:46 (Lirik)

And it's hey babe, with your guardian eyes so blue. Hey my baby, don't you know our love is true, 

I've been so far from here, Far from your loving arms. Now I'm back again, and babe it's gonna work out fine.

Duhai kekasih! Bersama pelindungmu nan bermata biru. Wahai kekasihku! Tiadakah kau mengerti, cinta kita sejati.

Kutelah lama sangat jauh dari sini. Jauh dari rengkuhan kasihmu. Sekarang ku telah kembali lagi dan kekasihku, niscaya semua kan membaik.



We have finally been freed to get back home.

Bagian Ketujuh – Tiap manusia terbimbing hanya menuju kepadaNya.

Menit 20:53 – 22:05 (Lirik)

[As Sure As Eggs Is Eggs (Aching Men's Feet)] 

Can't you feel our souls ignite. Shedding ever changing colours, in the darkness of the fading night.

Like the river joins the ocean, as the germ in a seed grows, we have finally been freed to get back home. 

There's an angel standing in the sun. And he's crying with a loud voice: "This is the supper of the Mighty One", 

Lord of Lords, King of Kings has returned to lead his children home. To take them to the new Jerusalem.

[Sebagaimana telah jelas telur adalah telur (Pria yang tertatih)]

Tiada mampukah kau rasakan percikan jiwa kita. Terlimpah, hingga merubah warna-warna dalam kegelapan larut malam.

Bagai sungai menyatu dengan lautan. Bagai benih yang berkembang. Kami akhirnya bebas kembali pulang.

Di sanalah sesosok malaikat berdiri di atas mentari. Dan ia pun berteriak dengan lantang: “Inilah hidangan malam untuk Sang Perkasa.”

Penguasa segala penguasa, Raja segala raja, telah kembali untuk membimbing hamba-hambaNya kembali pulang. Membawa mereka menuju Yerusalem baru.

Menit 22:06-22:54 (Instrumental mengakhiri tembang)



…ketetapan Ilahiah sebagai anugerah terbaik yang dijalani penuh kerelaan…

Tak Sekedar Tembang Melainkan Pengoyak Zona Nyaman Alam Pikiran

Tercatat 22 menit lebih 54 detik, tembang Supper’s Ready dilantunkan oleh awak band Genesis yang terdiri dari Peter Gabriel (vokal), Tony Banks (keyboard, piano, synthesizer), Mike Rutherford (bass guitar), Phil Collins (drum & percussion), Stephen Hackett (melody guitar). Menjadi karya fenomenal nan apik karena bersifat futuristik, dengan menggurat banyak metafora yang apabila ditelaah lirik syair serta iringan nada dan irama alat-alat musik yang dimainkan, menambah aura makna kodrati kehidupan yang begitu dalam.

Aksi Genesis dalam sebuah sesi live studio tahun 1972. Foto sumber: last.fm/music/genesis.

Dalam ketujuh bagian Supper's Ready, secara berturutan telah memberi gambaran kepada penggemar ramuan syair dan nada olahan Genesis, tentang hakiki kehidupan manusia.

Mulai dari jalinan kasih dua insan yang tengah kasmaran, memaknai dasar kehidupan dalam cakupan ujian dan cobaan bagi manusia yang dikaruniai akal pikiran, hingga pilihan menjadi beriman mengakui keberadaanNya apapun konsekuensinya. Namun, memilih jalan berperang sebagai satu jalan akhir menghadapi perbedaan, hanyalah menuai kepiluan berkepanjangan.

Kemudian, pada bagian kelima yang terdiri dari lirik syair paling panjang, seolah menjadi guratan tebal, menggarisbawahi ajakan untuk senantiasa berpikir agar mampu berubah, guna menyesuaikan terhadap keberadaan satu hal yang pasti bakal selalu terjadi. Yakni, perubahan itu sendiri.

Lalu, memaknai apapun ketetapan Ilahiah sebagai anugerah terbaik, yang dijalani penuh kerelaan, sebagai wujud berserah diri padaNya. Apapun itu, apakah baik atau buruk, susah atau senang, bahagia atau menderita, semua hal yang bermakna berlawanan kata, termaknai sebagai karunia.

Pada akhirnya, menjadi hambaNya dengan perilaku apapun yang menjadi karuniaNya, niscaya semua manusia bakal terbimbing kembali padaNya.

Supper's Ready terilhami kejadian nyata yang dialami oleh oleh Peter Gabriel demi mendampingi kekasihnya yang kesurupan, kesambet, tengah malam.

Satu kisah nyata tergubah menjadi lirik syair dan tatanan nada-nada melodius, yang terangkum mewakili potret hakiki putaran kehidupan alam semesta, garis besar relasi antara Sang Pencipta dengan hambaNya, yaitu; manusia.

Peter Gabriel vokalis Genesis pada era tahun 1970-an telah memelopori aksi panggung musik rock berpadu kostum dan tingkah polah teatrikal. Foto sumber; last.fm/music/genesis.

Selagi mereka masih berusia 20-an tahun, para musisi Genesis, kelimanya jenius mengaransemen dan solid melantunkan Supper's Ready, juga karya-karya dahsyat lainnya. Mereka beraksi dalam dapur rekaman piringan hitam dan pita kaset era tahun 1970-an yang masih belum mengenal teknologi mixing. Semuanya serba pure live recording!

Bahkan, karya-karya musik Genesis pun pernah memengaruhi warna musik pop tanah air diantaranya adalah album bertajuk Badai Pasti Berlalu garapan musisi nasional Eros Djarot dan Yockie Suryo Prayogo. Sebuah kumpulan lagu yang mendampingi karya sinema nasional berjudul sama, yang memenangkan beberapa penghargaan dalam festival film Indonesia tahun 1977.

Ah dasar Genesis, mereka bukan sekedar sekumpulan musisi. Melainkan Extra Terrestrials... Alien!

Awak Genesis formasi tahun 1970 - 1975 sebelum Peter Gabriel hengkang bersolo karir. Dari kiri ke kanan; Peter Gabriel, Tony banks, Phil Collins, Mike Rutherford, Stephen Hackett. Foto sumber; last.fm/music/genesis.