Saat itu, di tengah-tengah kelas yang bernama Hawai, di salah satu Kursusan ternama di pare, terdapat seorang member bernama Fatir. Fatir adalah seorang pemuda yang tampan, pintar, dan memiliki banyak teman, karena dia juga adalah sosok seorang presiden mahasiswa di salah satu kampus ternama di makassar. Namun, ada satu hal yang membedakan dia dari teman-temannya, yaitu cinta yang ia rasakan pada seorang tutor wanita yang mengajar di tempat kursusan tempat ia berada..
Tutor wanita yang dimaksud adalah Miss Sri, seorang Tutor bahasa Inggris yang baru saja bergabung dengan kursusan tersebut. Fatir pertama kali melihatnya saat di kelas Grammar 2 dan sejak saat itu, hatinya berdegup kencang setiap kali melihatnya.
Setiap hari, Fatir selalu berusaha duduk di depan dan memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Miss Sri. Dia merasa kagum dengan keahlian dan kecantikan Miss Sri, dan tak bisa menghindari rasa cinta yang tumbuh dalam hatinya.
Fatir tahu bahwa cinta pada seorang Tutor adalah hal yang tidak mungkin terjadi, apalagi jika sang tutor tidak memiliki gairah untuk berpacaran. Tapi, cinta Fatir terhadap Miss Sri semakin hari semakin besar dan sulit dia tahan.
Suatu hari, saat kelas Grammar 2 sedang berlangsung, Miss Sri membagikan tugas untuk dikerjakan dengan soal tentang Pasive voice. Fatir sangat senang dengan tugas tersebut karena dia bisa menunjukkan kemampuannya dalam bahasa Inggris dan juga memikirkan Miss Sri selama mengerjakannya.
Fatir memilih untuk mengerjakan soal passive voice yang berkaitan dengan Future dan menjauhi soal Simple Past. Karena dia ingin menunjukan kepada miss Sri, begitu pentingnya menata masa depan ketimbang melihat masa lalu dan juga menulis perasaannya di lembar kertas itu. Fatir menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan tugas tersebut, dengan harapan Miss Sri akan senang dengan hasilnya..
Ketika tugas telah selesai, Fatir mengumpulkannya dan memberikannya pada Miss Sri. Dia melihat tatapan terkejut di wajahnya saat dia melihat bahwa Fatir telah menulis tentang perasaannya padanya. Miss Sri membaca hasil itu dengan hati-hati, dan ketika dia selesai, dia tersenyum dan berkata, "Fatir, kamu mengerjakan tugas dengan sangat baik. Terima kasih sudah membagikan pemikiranmu dengan saya."
Fatir sangat senang mendengar kata-kata itu dan merasa sangat senang bahwa Miss Sri telah membaca tugasnya. Namun, dia juga merasa sedikit kecewa karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya Miss Sri pikirkan tentang perasaannya padanya.
Beberapa minggu kemudian, Miss Sri memberitahu kelas bahwa dia akan meninggalkan kursusan pada akhir tahun ini (2021).
Fatir sangat sedih mendengar berita itu dan merasa seperti dia kehilangan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Miss Sri.
Namun, pada hari terakhir Miss Sri ngajar, Fatir merasa seperti dia harus mengatakan sesuatu pada Miss Sri. Dia menunggu sampai kelas telah kosong dan kemudian mendekati meja Miss Sri. Dia mengucapkan selamat tinggal pada Miss Sri dan kemudian mengakui perasaannya padanya.
Miss Sri terkejut mendengar apa yang dikatakan Fatir dan merasa perasaannya sedikit terganggu karena Miss Sri adalah sosok perempuan yang tidak ingin berpacaran ataupun menjalin ikatan dengan seorang pria.
untuk merespon perasaan tersebut. Dia berusaha untuk tenang dan berkata dengan lembut pada Fatir, "Fatir, saya menghargai perasaanmu, tapi kamu tahu bahwa ini adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Kamu masih muda, dan kamu akan menemukan seseorang yang tepat untukmu di masa depan."
Fatir merasa sedih dan kecewa karena cintanya ditolak. Dia mengerti bahwa Miss Sri adalah seorang Tutor dan memiliki etika profesional yang harus dijaga. Namun, cinta Fatir pada Miss Sri tetap ada dan dia merasa sulit untuk menghilangkannya.
Setelah itu, Fatir tidak pernah lagi melihat Miss Sri. Dia berusaha untuk melupakan perasaannya pada Miss Sri dan memusatkan perhatiannya untuk mencari pekerjaan dan kegiatan lainnya. Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa dia masih memiliki perasaan dengan Miss sri, dan masih selalu berkomunikasi dengan Miss sri.
Fatir bukanlah sosok lelaki yang mudah menyerah dalam perkara cinta, oleh karena itu dia masih terus berusaha untuk mendapatkan cintanya Miss Sri. Usaha demi usaha dia lakukan hingga miss sri pun luluh dengan perjuangan yang dilakukan oleh Fatir, dan telah memberi sinyal yang baik padanya.
Hingga suatu ketika, fatir diterima kerja di perusahaan BUMN di Jakarta. Dia begitu semangat mendengar informasi itu, karena bagi dia bukan hanya perkara kerja tapi juga akan bertemu dengan Miss sri, karena jarak yang tidak terlalu jauh dengan tempatnya Miss sri.
Namun, segalanya berubah ketika temannya yang bernama Zain, mulai masuk ke dalam kehidupan asmara mereka. Zain juga merupakan teman Miss sri, tetapi mereka tidak begitu dekat seperti Miss sri dan Fatir. Namun, seiring berjalannya waktu, Zain mulai menunjukkan perhatian yang berlebihan pada Miss sri.
Fatir awalnya mengabaikan hal tersebut, dan percaya bahwa Miss sri tidak akan tertarik pada temannya sendiri. Namun, suatu hari ketika Fatir sedang bermain Instagram, dia melihat bahwa Zain temanya telah memposting foto mesra dan penuh romantis antar dia dan Miss sri. Di salah satu tempat mewah yang di Bandung.
Fatir tidak percaya dan memutuskan untuk menyelidiki sendiri. Ialu pergi ke Bandung hari itu juga dengan maksud untuk menemui Miss Sri. Namun ia terkejut ketika melihat Miss sri sedang duduk di meja dengan Zain di rumahnya, sambil tertawa dan bercanda. Hatinya hancur ketika melihat pemandangan itu. Ia tidak tahu harus berbuat apa, apakah harus marah atau sedih.
Dia mencoba menghubungi Miss Sri untuk membicarakan masalah ini, tetapi tidak ada respons. Akhirnya, Fatir bertemu dengan Zain dan meminta penjelasan tentang apa yang sedang terjadi. Zain mengakui bahwa ia memiliki perasaan pada Miss sri dan bahwa mereka sudah saling bertukar perasaan selama beberapa bulan terakhir.
Fatir merasa sangat kesal dan kecewa pada temannya itu. Ia merasa bahwa ia telah dikhianati oleh orang yang selama ini dipercayainya. Dia berusaha untuk meminta maaf pada Miss sri dan memperbaiki hubungan mereka, tetapi Miss sri mengatakan bahwa ia juga memiliki perasaan pada Zain.
Fatir merasa seperti dunianya runtuh. Ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan tanpa Miss Sri. Ia mencoba meminta maaf pada Zain dan mencoba untuk memulihkan persahabatan mereka, tetapi ia merasa bahwa ia tidak bisa lagi mempercayainya sepenuhnya.
"Semakin besar kau memberikan porsi pengharapan pada seseorang maka akan semakin besar pula porsi kekecewaan yang kau dapatkan. maka dari itu, sebaiknya jangan terlalu berharap biar tidak terlalu kecewa."
RIAD