Sepasang suami-istri ditemukan oleh pasangan lain yang juga tetangganya di kompleks perumahan elit di Korea dalam kondisi yang amat sangat mengenaskan. Kompleks elit tersebut adalah Apartemen High Prestige di mana dianggap sebagai tempat tinggal super mewah di daerah yang terkenal sebagai kawasan elit yakni Gangnam.

Kondisi mengenaskan di atas ialah situasi di mana sang suami -Kang Do Joon- ditikam di bagian punggung, sementara istrinya -Oh Yoo Jin- ditemukan tewas dalam posisi yang aneh dan mencurigakan yakni bergelantungan di pagar balkon apartemennya yakni Apartemen 701 di Gedung apartemen tersebut jika dilihat dari luar.

Ketika Jang Mi Ho mendengar berita kematian Oh Yoo Jin (sahabat baiknya ketika di SMA), ia pun terdorong untuk menyelidiki sendiri kasus aneh tersebut. Dengan latar belakang cerita persahabatan mereka di masa putih abu-abu itu terungkat segala dinamika pertemanan yang memunculkan banyak pertanyaan dan rasa ingin tahu yang mendalam.

Mi Ho berhasil mengetahui bahwa sebelum kematiannya, Oh Yoo Jin terlibat “Perang Kebahagiaan” dengan beberapa ibu anak-anak TK di Media Sosial. Perang tersebut berisi kompetisi yang mana mereka (ibu-ibu itu) berlomba untuk memposting foto yang memamerkan diri bahwa merekalah yang paling bahagia.

Standar kebahagiaan yang mereka sepakati secara tidak tertulis itu seperti memiliki suami yang ideal dan paling penyayang, mempunyai barang-barang paling mewah, serta anak-anak yang paling cerdas/pintar di antara anak-anak lain kebanyakan.

Dalam perkembangannya, Polisi secara resmi mengumumkan dalam konferensi pers bahwa Oh Yoo Jin dinyatakan bunuh diri setelah menikam suaminya. Tetapi Jang Mi Ho yang ikut menyelediki secara rahasia dan sembunyi-sembunyi dengan bantuan jurnalis dan wartawan seperti Se-kyeong (teman SMA Jang Mi Hoo juga) dan reporter-Yoon, tidak yakin bahwa kesimpulan polisi itu benar, ia lebih percaya bahwa itu adalah pembunuhan.

Mengapa demikian?, ia curiga dan berasumsi bahwa kematian Yoo Jin itu memiliki alasan yang lebih spesifik dan motif tertentu yang lebih jelas berkaitan erat dengan “Perang Kebahagiaan” ibu-ibu anak TK di Sekolah TK Internasional Heritage.

Kira-kira begitulah sinopsis singkat dalam buku ini yang jadi membuat penasaran para pembaca dan penggemar fiksi misteri, karena di bagian prolog saja sudah dimunculkan kasus pembunuhan keluarga atau yang berkaitan dengan keluarga.

Buku adalah Novel Thriller yang memiliki latar peristiwa di Korea Selatan yang mana di Indonesia merupakan negara yang paling banyak diinginkan untuk dikunjungi terutama para penggemar idol K-Pop dan K-Drama. Berbarengan gelombang besar budaya Korea yang mempengaruhi Indonesia maka banyak pula buku-buku berbahasa Korea yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Buku ini ialah karya Penulis Profesional bernama Joo Youngha, ia adalah peraih penghargaan terbaik untuk karyanya yang berjudul “Tangga Waktu” dalam kontes menulis fiksi yang diselenggarakan Dasan Books. Ia juga berhasil menggaet penghargaan emas untuk karyanya yang ber-tittle “Tim Investigasi Bubuk Kacang” dalam kompetisi menulis novel misteri di Kakao Page yang ketiga. Sementara Happiness Battle ini ialah karyanya yang sukses memenangkan kontes Penulis K-Thriller di Korea Selatan.

Di bagian daftar isi, buku ini cukup singkat hanya berisi lima bagian yaitu prolog di bagian awal, tiga bagian utama yang mempunyai judul masing-masing serta di akhiri dengan epilog. Cara sederhana ini membuat buku ini tidak memikirkan cara rumit dalam membuat daftar isi.

Kelebihan buku ialah novel yang alur ceritanya itu maju-mundur, yakni apa yang terjadi sekarang atau hari ini itu dikaitkan atau dihubungkan dengan masa lalu agar gambaran konsep dalam isi kepala pembaca itu tersusun baik, sebab ingatan-ingatan itu adalah apa yang dialami oleh tokoh utamanya yakni Jang Mi Ho.

Plot cerita tersebut memungkinkan pembaca untuk kembali mengingat hal-hal detail yang disebutkan sebelumnya, sehingga ia akan memusatkan perhatian kepada cerita yang sedang dibaca di bagian tertentu. Hal-hal misteri atau belum diketahui sebelumnya akan terungkap di beberapa bagian khusus di akhir, agar curiosity (rasa penasaran/ingin tahu) itu membuncah dengan perasaan yang amat lega.

Kelebihan berikutnya adalah pesan yang berhasil tersampaikan dari penulis/pengarang kepada para pembaca. Pesan itu berupa pencarian hakikat kebahagiaan semu dalam standar-standar tertentu, dalam buku ini tokoh utama seperti diarahkan pada tujuan penemuan kebahagiaan sejati yang sifatnya objektif dan diakui masyarakat secara luas berdasarkan norma tertentu yang tak tertulis.

Padahal sebenarnya adalah kebahagiaan yang ingin dirumuskan itu bersifat subjektif tergantung kepada pribadi masing-masing. Individu akan menentukan sendiri standar kebahagiaan yang diinginkan. Misalnya berdamai dengan diri sendiri, memaafkan diri sendiri, menjelaskan kisah kelam masa lalu dan membuatnya menjadi “clear”, nilai pertemanan dan kualitas persahabatan, bangkit dan semangat menjalani kehidupan hari ini dan yang akan datang (masa depan).


Identitas Buku

Judul; Happiness Battle

Penulis; Joo Young Ha, Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tempat; Jakarta, Tahun; 2022

ISBN; 978-602-06-5800-1, Jumlah Halaman; 296 hlm.