…telaahan perubahan keadaan  benda-benda kosmologi seperti bintang-bintang di luar angkasa…

Nobel untuk Fenomena Perubahan Keadaan Benda

Pembelajar ilmu Kimia, bakal diajari tentang adanya gaya Van der Waals yang memengaruhi kekuatan suatu ikatan molekuler.

Gaya Van der Waals itu sendiri adalah suatu gaya antara atom-atom ataupun antara molekul-molekul yang bersifat lemah, tak sekuat ikatan kimiawi secara kovalen maupun ionik ini, ditemukan oleh Johannes Diderik van der Waals, yang terkenal dengan temuannya berupa persamaan keadaan, Equation of State.

Equation of State, suatu persamaan termodinamika yang sangat penting dan mendasar serta diakui hingga saat ini. Persamaan ini menghubungkan pengaruh keadaan tekanan, volume, suhu, densitas serta energi internal, terhadap keadaan suatu benda, apakah gas, cair maupun padat.

Begitu mendasarnya Equation of State yang bahkan tak sekedar bisa menjelaskan perubahan bentuk suatu benda karena pengaruh keadaan lingkungan atomik dan molekuler, namun juga bisa menjadi pendekatan akan telaahan perubahan keadaan  benda-benda kosmologi seperti bintang-bintang di luar angkasa, telah berhasil membawa fisikawan asal Belanda tersebut meraih hadiah Nobel bidang fisika pada tahun 1910.

Johannes Diderik van der Waals, fisikawan peraih nobel tahun 1910 atas temuan Equation of State yang fenomenal dan berlaku hingga sekarang. Foto sumber: nobelprize.org

Adapun gaya Van der Waals, adalah temuan selain Equation of State yang bisa menjelaskan banyak fenomena alami terkait gaya tarik menarik yang bersifat lemah antara atom maupun antara molekul. Seperti perubahan keadaan pada curahan air terjun yang jatuh dari ketinggian menuju ke sungai di bawahnya.

Saat jatuh, maka air terjun bisa terlihat dalam keadaan menyatu, juga bisa tiba-tiba terpisah-pisah, menjadi rintik hingga plasma air yang terasa seperti uap dingin yang membasahi sekitarnya.

Keadaan yang dinamis, dari air terjun yang menyatu kemudian berubah menjadi rintik air yang menyebar, adalah fenomena alam yang disebabkan adanya gaya Van der Waals yang memengaruhi keadaan air terjun tersebut.



…agar memicu senyawaan kimiawi alami yang sudah tersedia dalam tubuh…

Gaya Pemecah Sandi Pengobatan

Gaya Van der Waals juga menjawab fenomena unik dalam tubuh terkait proses pengobatan.

Fenomena ajaib yang bisa menjelaskan mengapa suatu obat, apakah produk farmasi sintetis ataupun alami seperti olahan herbal, yang kemudian diminum masuk lambung, lalu berlanjut menerobos ke usus, bisa mengobati keluhan mumet, sakit kepala yang di atas badan atau asam urat yang terasa di area pergelangan kaki atau juga keluhan wasir yang timbul tenggelam di 'kutub' selatan badan.

Sementara, senyawaan kimiawi obat tersebut lebih berfungsi sebagai pemicu chain reaction, reaksi berantai, yang dimulai dari terserapnya bagian dari senyawa kimiawi yang tercerna itu oleh jonjot-jonjot usus.

Kemudian senyawaan pemicu reaksi berantai Biokimia itu, bakal 'memecah sandi-sandi penyembuhan' melalui untaian syaraf-syaraf tubuh, agar hormon dalam kelenjar-kelenjar tubuh terpacu untuk tersekresi. Bukan tereksresi, karena hormon bukanlah sampah metabolisme.

Jadi, senyawaan kimiawi sebagai penyembuh sakit, itu sejatinya sudah tersedia dalam tubuh secara alami, yang memiliki kata-kata sandi, password, tertentu. Lalu, kata sandi pengobatan itu sendiri, bisa dipecah melalui bantuan asupan senyawaan kimiawi sintetis ataupun herbal medis.

Fixed! Jadi, keadaan hormon yang mencukupi kebutuhan bagi tubuh itu penting.

Karena, hormon bermanfaat sebagai penyeimbang metabolisme tubuh agar proses pengobatan secara internal bisa berjalan, bila diperlukan.

Contoh adanya manfaat gaya Van Der Waals yang memengaruhi ikatan-ikatan molekuler dalam tubuh, saya buktikan semalam.

Pagi hari kemarin, pergelangan tangan saya keseleo karena salah posisi pas mengangkat sesuatu. Pergelangan tangan saya terasa nyeri, jika digerakkan pada posisi tertentu.

Rasanya? Wih ngilu! Mak cleng!... Habis itu terasa mak nyut, nyuuutt.

Sore harinya, saya minum tablet Piroxicam 10 mg, obat farmasi generik sintetis buat penghilang nyeri di area sendi.

Kebayang, itu pil Piroxicam diminum, masuk perut, terus bisa punya efek sekian menit kemudian, buat menghilangkan sakit di daerah tubuh yang dikeluhkan oleh otak sebagai rasa nyeri, ngilu, cleng dan nyut, nyut.

Struktur kimia Piroxicam (C15H13N3O4S). Ciri khas senyawaan kimia farmasi terdapat ikatan-ikatan tak jenuh dalam gugus karboksilat (lingkaran hijau gugus karboksil telah berikatan dengan gugus amida), sebagai pemicu reaksi berantai memecah sandi-sandi pengobatan dalam tubuh. Foto sumber: researchgate.net

Padahal, senyawaan kimiawi Piroxicam, yakni Asam Monokarboksilat Amida, cukup berkinerja sebagai pembawa kode-kode kimiawi buat memecah kata-kata sandi pengobatan , agar memicu senyawaan kimiawi alami yang sudah tersedia dalam tubuh, buat mengobati sakit yang dikeluhkan.

Alhamdulillah, hari ini keluhan ngilu yang saya rasakan di pergelangan tangan saya telah sirna. Tiada lagi nyeri, tiada lagi nyut-nyut.

Namun demikian, tetap hingga kini sama orang yang jualan obat-obat produk farmasi, fenomena reaksi berantai penyembuhan dalam tubuh selalu diklaim dengan cara pandang terbalik. Bahwa, senyawa kimia dalam obatnya lah yang menyembuhkan sakit. Bukan senyawaan alami tubuh, hormon, yang menjadi anugerah bagi manusia sejak lahir.

Industri farmasi memang kadang-kadang memanfaatkan kebelumtahuan banyak orang, tentang aksi reaksi kimiawi secara umum. Apalagi tentang adanya fenomena peran gaya Van der Waals dalam reaksi berantai senyawaan kimia obat, sebagai proses penyembuhan.

Jadi, memahami bahwa manusia adalah makhluk hidup sempurna, dengan segala keunggulan dalam tubuhnya agar bisa bertahan dan berkembang biak dalam bumi, itu penting.