Tahukah Anda, bahwa bunga rumput, putik bunga, atau tetesan embun di ujung daun bisa terlihat sedemikian cantik? Pernahkah Anda sadari bahwa serangga yang hidup di sekitar kita, ternyata mempunyai bentuk dan warna yang beraneka ragam dan sangat memesona? Atau mungkin Anda akan terkagum-kagum, melihat benda-benda mungil di dalam rumah, seperti jarum pentul, peniti, atau korek api, ternyata bisa menjadi objek foto yang luar biasa. Bagaimana caranya? Pelajarilah fotografi makro atau macro photography, maka Anda akan dapat menyelami indahnya dunia liliput atau benda-benda kecil tersebut.

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis mengikuti kursus daring fotografi makro tingkat basic, advance, dan expert di Kelas Moto Teh Ina (KMTI) milik Ina Ghassani, dengan mentor kocak nan jenaka, Prastyo Wicaksono atau biasa dipanggil Maz Tyo.

Apakah itu fotografi makro?

Makro itu kecil. Objek pada fotografi makro adalah objek yang berukuran kecil, yang sekilas tak tampak, jika dilihat oleh mata telanjang. Walaupun pada saat ini fotografi makro sudah mengalami perkembangan definisi. Jika sebelumnya fotografi makro identik dengan objek kecil, maka pada saat ini berkembang pemahaman bahwa fotografi makro adalah “seputar dunia kecil”. Jadi, foto sebagian kecil dari sebuah objek besar juga bisa disebut foto makro, contoh: kucing bisa difoto mata atau moncongnya saja.

Makro itu sederhana. Sederhana objeknya, sederhana alatnya. Bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan objek apa saja. Dengan menggunakan kamera HP yang kita gunakan sehari-hari dan dengan memfoto benda-benda yang ada di sekeliling kita, kita bisa menghasilkan foto makro yang unik dan luar biasa.

Makro itu olah raga. Fotografi makro bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Tapi berburu (hunting) foto makro lebih seru dan menyenangkan kalau dilakukan di luar ruangan sambil berolah raga. Kalau kita hunting foto di luar ruangan, secara tidak langsung kita akan bergerak untuk mencari objek. Secara otomatis kita akan berkeringat dan kalori akan terbakar. Hormon kebahagiaan akan muncul ketika kita bergembira karena mendapatkan objek foto yang unik, yang selama ini belum pernah kita dapatkan.

Makro itu diet. Hunting foto makro, terutama yang di luar ruangan, identik dengan gerakan jalan, jongkok, bungkuk, ataupun tiarap. Kita harus bekerja keras mencari posisi yang pas agar sejajar dengan objek, mengatur dan menahan nafas agar objek tidak keburu terbang dan kita bisa menghasilkan foto yang fokus.

Makro itu belajar dan bersyukur. Belajar mengenal aneka flora dan fauna yang selama ini belum pernah kita lihat. Belajar anatomi dan karakter serangga. Belajar sabar mendekati serangga dan belajar menghargai serangga. Bersyukur akan indahnya ciptaan Tuhan, karena ternyata di sekitar kita banyak objek indah dan menarik yang membuat kita takjub akan ciptaan Tuhan.

Alat apa yang perlukan untuk fotografi makro?

Pertama, Hand Phone (HP) berkamera tentunya. Semakin hari, perkembangan HP semakin menonjolkan kekuatan kamera. Beberapa pabrikan HP saling beradu untuk menyajikan kualitas kamera terbaik pada produk-produk mereka. Bisa dibilang, saat ini kualitas kamera HP hampir setara dengan kamera DSLR.

Kedua, lensa makro atau lensbong (lensa bongkaran). Bahan utama lensbong adalah lensa yang sudah tidak terpakai, expired, atau rusak, walau ada juga yang baru, yang dirakit sedemikian rupa agar bisa digunakan atau dipasang di kamera HP dengan fungsi sebagai lensa pembesar. Namun harus diingat, fotografi makro bisa dilakukan dengan atau tanpa lensa tambahan, yang membedakan adalah teknik pengambilan fotonya. Dengan lensa, angka zoom yang diperlukan lebih sedikit, sementara tanpa lensa, angka zoom yang diperlukan lebih banyak.

Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum hunting foto makro?

Pertama, isi baterai HP hingga full. Malam hari sebelum hunting foto, isi baterai HP hingga full, jadi pada keesokan paginya kita tinggal menggunakan HP. Bisa juga gunakan power bank agar waktu hunting bisa lebih lama.

Kedua, bersihkan lensa kamera HP. Ini adalah hal wajib yang harus diperhatikan dan tidak bisa diganggu gugat, karena apabila lupa dilakukan, bisa fatal akibatnya. Pastikan lensa kamera HP bersih dari sidik jari dan jangan sampai ada sedikitpun noda, karena akan menganggu dan menjadikan foto kita blur. Kita bisa menggunakan kain optic atau lenspen untuk membersihkannya. Yang penting, tidak ada bekas sidik jari pada kamera HP kita.

Ketiga, kecerahan layar HP maksimal. Atur kecerahan layar HP pada angka maksimal, gunanya agar kita bisa melihat dengan jelas foto kita, apakah sudah fokus atau masih blur, dan juga agar mata kita tidak terlalu lelah.

Keempat, waktu tidur layar HP. Atur waktu tidur layar HP pada waktu terlama, agar kamera HP bisa stand by terus. Kalau kita hunting foto di luar ruangan, kita akan menemui aneka macam objek yang menarik untuk difoto, akan lebih memudahkan untuk mendapatkan momentum, kalau layar HP kita pada posisi stand by.

Kelima, jangan gunakan wewangian. Kalau target kita saat hunting di luar ruangan adalah serangga, jangan gunakan parfum atau wewangian, karena serangga sangat peka terhadap bau.

Keenam, jangan makan terlalu kenyang. Boleh makan, tapi jangan terlalu kenyang, karena kalau terlalu kenyang, kita akan susah untuk mengambil posisi jongkok atau membungkuk. Tapi juga jangan kosong perutnya, karena kalau waktunya matahari bersinar dengan terik, kita juga butuh asupan.

Ketujuh, pakai pakaian yang nyaman. Gunakan topi, sepatu, kaus lengan panjang atau manset, celana panjang berwarna gelap, agar kita bisa berkamuflase kalau mau mendekati serangga.

Kedelapan, matikan paket data untuk menghindari gangguan yang tidak terduga.

Kapan waktu yang terbaik untuk hunting foto makro?

Waktu yang paling baik untuk hunting di luar ruangan adalah pagi hari pukul 05.30 – 08.00 atau sore hari pukul 15.30 – 18.00, walaupun ada juga beberapa orang yang hunting jam 10.00 – 12.00. Jika hunting dilakukan pada pagi dan sore hari, cahaya matahari masih halus dan lembut. Beberapa orang melakukan hunting di siang hari untuk mendapatkan momentum tertentu, misalnya: ada jam serangga kawin, ada jam serangga makan, ada juga jam serangga beraktivitas.

Selain cahaya masih halus dan lembut, pagi hari adalah waktunya serangga masih tidur dan waktunya bunga masih berembun. Kalau serangga masih tidur, kita bisa pindahkan ke ranting, dan bisa kita konsep dengan aneka macam warna background. Kalau untuk objek bunga, pada pagi hari, bunga masih dalam posisi kuncup, baru mekar, masih segar, atau banyak embunnya. Kadang kala, ada serangga yang menempel di atas bunga dan itu adalah bonus buat kita. Sementara sore hari adalah waktunya serangga untuk balik ke sarang, waktunya serangga beristirahat dengan latar belakang cahaya matahari yang sendu.