Tren Mukbang
Hidup manusia saat ini seolah-olah hanya mengikuti tren, salah satunya tren mukbang. Mukbang sering diartikan sebagai makan dalam jumlah besar yang biasanya disiarkan sambil menceritakan kisah hidup yang dialami.
Namun, apa sebenarnya arti dari kata “mukbang”? Kata “mukbang” sendiri berasal dari gabungan 2 kata Korea, yaitu muk-ja untuk “muk” yang berarti makan, dan bang-song untuk “bang” yang berarti siaran. Jadi, arti dari mukbang adalah aktivitas makan yang disiarkan, bukan makan dalam jumlah besar.
Sebenarnya mengapa dan apa tujuan dari orang-orang yang rela mengikuti tren mukbang ini? Dalam artikel ini, penulis akan menganalisis mengenai tren mukbang yang ekstrem, bahkan sampai ada yang tewas karena mukbang dan mengaitkannya dengan teori filsafat.
Tren mukbang mulai populer di Korea pada 2010. Tren ini kemudian mendunia dan diikuti oleh banyak orang. Tren mukbang memang bisa menghasilkan pendapatan yang cukup atau bahkan lebih.
Di zaman yang sudah canggih ini, tren mukbang diimbangi oleh youtube yang juga digunakan oleh hampir semua orang di dunia. Youtube membantu mempublikasikan orang-orang yang ingin menyiarkan aktivitas mukbang mereka.
Awalnya, mukbang hanyalah makan-makan biasa yang disiarkan. Namun, lama kelamaan, arti dari kata mukbang berubah menjadi makan dalam jumlah besar.
Banyak sekali video-video mukbang di youtube yang sudah mengarah ke makan dalam jumlah besar. Mukbang ekstrem yang akan penulis bahas adalah seperti makan dalam jumlah besar, makanan yang tidak sehat, atau bahkan makan hewan yang masih hidup.
Selama masa pandemi Covid-19, tren mukbang semakin menjadi-jadi. Hal ini disebabkan banyak orang memiliki waktu luang lebih karena harus berada di rumah untuk menghindari virus. Misalnya, murid dan mahasiswa yang harus sekolah dan kuliah secara daring, peraturan work from home, dll.
Dengan banyaknya orang yang memiliki waktu luang, maka banyak orang memilih untuk memulai membuat channel youtube mereka sendiri dengan konten mukbang. Di samping itu, konten mukbang yang menjadi sarana untuk mencari pendapatan ternyata juga menjadi sarana hiburan bagi si pemilik channel itu sendiri.
Psikolog dari Light House, Anindita Citra mengatakan bahwa pembuat konten mukbang sebenarnya merasakan kesepian sehingga mereka membuat konten mukbang tersebut untuk mendapatkan perhatian dari penonton yang diperolehnya.
Seperti yang diketahui, biasanya penonton akan komen pada kolom yang tersedia. Komen-komen tersebut bisa berisi respon mereka terhadap pembuat konten, juga request tertentu yang mereka inginkan.
Mereka yang melakukan mukbang akan merasa less lonely karena diperhatikan oleh penonton. Adanya interaksi antara pembuat konten dan penonton memenuhi kebutuhan emosi bagi pelaku mukbang. Mereka merasa diperhatikan, dan selalu ingin membuat penonton senang supaya mereka juga tidak merasa ditinggalkan.
Terdapat beberapa berita mengenai mukbang ekstrem seperti makan makanan mentah yang tidak diolah, bola-bola nasi berukuran besar hingga kesulitan bernafas karena ternyata nasinya tersangkut di tenggorokan, obesitas, sampai makan hewan yang masih hidup.
Namun, mukbang mempunyai dampak buruk jika dilakukan secara ekstrem. Dampak buruk dari mukbang ekstrem yaitu kesehatan yang buruk karena kebiasaan makan tidak sehat seperti obesitas, limbah makanan karena ada beberapa content creator mukbang yang membuang makanannya.
Dampak secara psikologis yaitu saat merasa kesepian, Ia akan menutupi kesepiannya itu dengan mukbang, dan bahkan meninggal.
Das Man
Pada dasarnya, manusia merupakan manusia yang bebas, dan harus menjalani hidup secara otentik. Otentik berarti manusia bebas menentukan pilihannya, namun harus bertanggung jawab dengan pilihan tersebut.
Namun, sering kali manusia merasa cemas dengan pilihan yang harus ditentukannya. Manusia terkadang berusaha melarikan diri dari tanggung jawabnya.
Das Man merupakan salah satu ungkapan pemikiran Martin Heidegger, filsuf Jerman. Arti dari Das Man yaitu manusia yang tidak otentik, dimana seseorang akan mengizinkan orang lain “mengatur” hidupnya, memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya.
Bagi mereka yang tidak otentik, mereka akan merasa jika memutuskan sendiri apa yang ingin mereka lakukan, maka mereka akan merasa cemas. Cemas disini dalam arti mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, resiko apa yang akan mereka tanggung, juga takut mengenai pikiran orang lain yang tidak sama dengan mereka.
Mereka yang tidak otentik akan berpikir jika keputusan yang diambil gagal, maka kegagalan tersebut tidak mereka tanggung sendiri, melainkan ditanggung bersama oleh orang yang memutuskan untuknya.
Kehendak Buta
Teori Kehendak Buta dicetuskan oleh Arthur Schopenhauer, filsuf Jerman. Kehendak menurutnya adalah keinginan dengan pemenuhan yang terbatas. Manusia ibarat terjerat dalam keinginan-keinginannya.
Pemenuhan keinginan tidak pernah memuaskan karena keinginan terus datang dalam hidup manusia. Keinginan yang terus datang ini adalah penderitaan. Maka, hidup adalah jahat karena adanya sebuah penderitaan. Dengan adanya penderitaan, kebahagiaan yang dialami manusia hanya sementara, atau bahkan tidak ada kebahagiaan.
Tren Mukbang Sebagai Teman Dalam Kesepian
Tren mukbang sampai saat ini masih terus dilakukan oleh banyak orang. Pembuat konten saat ini sering untuk menerima request dari penontonnya. Hal ini sesuai dengan teori Das Man, manusia tidak otentik.
Pembuat konten yang terus menerima request dari penontonnya, disebabkan karena mereka tidak ingin mengecewakan penontonnya. Berdasarkan teori Das Man, manusia tidak otentik akan merasa cemas jika mereka memutuskan suatu hal secara mandiri.
Beberapa pembuat konten akan takut kehilangan orang-orang yang menemaninya, yaitu penonton jika mereka tidak memenuhi permintaannya. Mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari lingkungan luar.
Oleh karena itu, banyak pembuat konten mukbang yang rela makan makanan mentah, hewan hidup demi menuruti keinginan penontonnya. Mereka akan merasa senang jika mendapatkan views dan like yang banyak.
Dengan jumlah views dan like yang banyak, mereka akan merasa diperhatikan dan disayangi. Padahal, hal tersebut sebenarnya merusak kondisi fisik maupun mental mereka.
Dampak buruk yang terjadi setelah mukbang ekstrem adalah obesitas, penyakit-penyakit lain, kecanduan makan, dsb. Kecanduan makan bisa berdampak buruk pada kondisi mental seseorang.
Sesuai dengan teori kehendak buta Schopenhauer, kecanduan makan berarti seseorang ingin terus makan untuk membuat dirinya senang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kebanyakan orang mukbang dan disiarkan di youtube karena mereka merasa kesepian.
Keinginan content creator mukbang yaitu mendapat jumlah views dan like yang banyak agar mereka senang dan merasa diperhatikan. Keinginan ini kemudian dipenuhi dengan mereka makan sebanyak-banyaknya, makan makanan yang unik untuk menarik penonton.
Setelah keinginan terpenuhi, mereka sebenarnya tidak merasakan kebahagiaan yang mendalam. Kebahagiaan mereka hanya sementara dan terus didatangi oleh permintaan-permintaan baru dari penonton mereka, yang menjadikan mereka tidak otentik.
Mukbang seolah-olah menjadi teman dalam kesepian. Ada seorang youtuber bahkan mengatakan bahwa dia sudah tidak peduli jika berat badannya bertambah, bahkan sampai obesitas. Hal yang penting baginya adalah Ia senang karena penontonnya banyak.
Kesimpulan
Manusia tidak otentik menurut Heidegger adalah manusia yang menuruti keputusan orang lain untuk dirinya. Demi mengikuti tren dan terkenal, pembuat konten mukbang sering menuruti permintaan dari penonton-penontonnya.
Jika permintaan penonton tidak dituruti, pembuat konten akan merasa cemas kehilangan penonton. Akan tetapi, permintaan yang dituruti tidak tanggung-tanggung, sampai harus memberi dampak buruk pada dirinya sendiri.
Setelah dampak buruk terjadi seperti kecanduan makan, maka pembuat konten akan ingin terus makan saat mereka kesepian. Mukbang menjadi teman mereka saat mereka merasa kesepian. Dalam siklus tersebut, mereka pada akhirnya tidak mendapat kebahagiaan dan malah hidup dalam penderitaan, berperang dengan diri sendiri.