Dibuka oleh profil singkat Trinity (Maudy Ayunda), pemandangan indah alam Indonesia segera menyapa penonton. Juga self-talk Trinity yang menyegarkan. Tema utama film ini juga segera tertebak yakni mengikuti perjalanan Trinity sebagai traveler. Trinity adalah pegawai kantoran yang senang sekali pergi menjelajahi berbagai tempat di Indonesia dan dunia.
Trinity berhasrat besar memenuhi seluruh daftar di bucket list. Masalahnya, ia selalu terbentur rutinitas kantor dan bos yang galak (Ayu Dewi). Trinity bukan karyawan yang produktif. Ia juga selalu minta izin cuti untuk traveling.
Selain masalah kantor, Trinity juga harus menghadapi harapan bapak (Farhan) dan ibunya (Cut Mini) untuk segera menikah dan punya cucu. Trinity berkilah ia akan memikirkan perkawinan setelah semua daftar keinginannya terpenuhi. Hampir seluruh daftar dalam bucket listnya adalah jalan-jalan.
Bucket list menuntun Trinity ke berbagai daerah dan negara, bertemu berbagai orang serta berlibur bersama dua sahabatnya, Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Bolsterli) plus satu orang sepupu Trinity, Ezra (Babe Cabiita).
Dalam perjalanan Trinty juga menemukan love interest dalam diri Paul (Hamish Daud), seorang traveler dan fotografer tampan. Bagaimana perjalanan Trinity mencoret satu per satu daftar dalam bucket list? Bagaimana kisah cintanya dengan Paul? Bagaimana pula persahabatan Trinity dengan Yasmin dan Nina?
Sejak awal, film ini menyajikan kemewahan pesona alam Indonesia dan tempat-tempat wisata di negara lain. Momen festival layang-layang, eksotisme Way Kambas dan daerah karst di Rammang-Rammang disajikan sempurna.
Bukan hanya pesona alam, sudut pengambilan gambar kuliner yang dinikmati Trinity pun menggugah selera. Pendeknya, sinematografi film ini berhasil membuat penonton ingin jalan-jalan dan lapar.
Banyak cerita menegangkan yang bisa dieksplorasi dari kisah travelling. Kehilangan paspor, terjebak geng criminal local, tersesat, kehabisan uang, misalnya. Sisi itu sebenarnya ditampilkan Trinity, The Nekad Traveler. Sayang, kisah itu terselesaikan begitu saja. Potensi ketegangan dalam kisah travelling tidak dieksplorasi maksimal.
Kisah cinta Trinity dan Paul pun biasa saja. Hanya ada momen-momen manis yang ditampilkan. Sebenarnya, plot ala Serendipity (2001) bisa diselipkan dalam travelling Trinity. Plot semacam itu pun sebenarnya sudah diisyaratkan.
Persahabatan Trinity, Yasmin dan Nina pun tidak digali lebih dalam. Interaksi kegembiraan mereka cukup mengalir. Sayangnya, konflik di antara mereka tidak mencapi titik didih dan selesai dengan mudah.
Kegamangan yang dirasakan Trinity pun tidak jelas. Alasan Trinity merasa bersalah hingga menangis hanya menunjukkan kegalauan tidak jelas ala gadis remaja. Identitas Mr. X juga tak diungkap. Banyak hal yang menggantung dalam film ini
Dari sisi skenario, alur cerita film ini mampu membuat tertawa natural. Boleh dibilang tidak ada adegan yang melompati logika sehingga dipaksakan menjadi lucu. Tips-tips perjalanan yang disiapkan sangat menarik. Walaupun, sekali lagi, sisi unik tersebut kurang ditampilkan maksimal.
Departemen akting film ini patut diapresiasi. Maudy Ayunda berhasil mempresentasikan karakter perempuan traveler yang spontan, cerdik dan sekaligus ceroboh dalam beberapa adegan. Bahasa tubuh Maudy pun beberapa kali mampu mengundang tawa secara alami. Hanya, skenario yang lemah gagal memaksimalkan sisi emosional Trinity yang ditampilkan Maudy.
Hamish Daud tampil aman memenuhi standar “pangeran tampan mempesona” yang memikat Trinity. Kredit diberikan pada akting Ayu Dewi sebagai bos. Presentasinya sebagai bos yang galak tapi lucu mampu menampilkan situasi komedi secara alami.
Cut Mini, dan terutama Farhan, sukses menghibur penonton. Keinginan mereka agar Trinity segera menikah ditampilkan secara segar. Logat Sunda Cut Mini dan logat Batak Farhan juga terdengar mulus di telinga. Rachel Amanda, Anggika Bolsterli dan Babe Cabiita, sebagai sahabat-sahabat Trinity, tampil cukup aman sekalipun tidak istimewa.
Trinity, The Nekad Traveler berhasil menyajikan certa yang segar mengundang tawa, pemandangan obyek dan kuliner yang menggugah dan tips-tips perjalanan yang menarik. Namun jika berharap konflik, drama cinta atau ketegangan, film ini akan mengecewakan anda. Kalau Anda ingin menghilangkan kepenatan, The Nekad Traveler sukses membayar harga tiket bioskop.
Official trailer