Di zaman yang masih menganut sistem patriarki ini, segala persoalan banyak berdampak buruk bagi laki-laki maupun perempuan. Untuk perempuan jelas memiliki beban lebih yang harus diemban. Apalagi masyarakat kita masih belum menyadari akan keseteraan gender.

Makanya, ketika perempuan membahas seksualitas, pasti perempuan tersebut akan distigmakan negatif. Seperti perempuan tidak tahu diri, perempuan nakal, perempuan bodoh, hingga perempuan tidak punya harga diri. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang menganggap bahwa seksualitas hanya dimiliki oleh laki-laki. Jadi, soal seksualitas atau apapun itu perempuan hanya manut dengan laki-laki.

Namun, Drama Korea yang berjudul Fanta G Spot atau Hit the Spot mencoba mengubah persepsi tersebut. Drakor yang dibintangi oleh Hani EXID dan Bae Woo Hae ini berhasil membawakan seksualitas secara terbuka sehingga tak perlu lagi dipandang sebagai hal yang tabu.

Dalam Drama Korea ini, kedua perempuan tersebut memerankan sebagai podcaster sukses di Korea Selatan. Isi podcast tersebut jelas tentang edukasi seksual sesuai dengan tema Drama Korea ini.

Salah satu yang dibahas dalam drakor ini adalah tentang orgasme. Persoalan ini memang sering menjadi momok perempuan. Banyak perempuan yang masih memalsukan orgasme agar laki-laki tidak merasa rapuh sebagai pasangannya.

Dokter Boyke, seorang seksolog, mengatakan bahwa 2 dari 3 perempuan di Indonesia tidak mengalami orgasme. Hal tersebut dikutip dari instagram @wmnlyfe naungan dari Narasi. Problem ini juga dirasakan oleh Son Hui-jae yang diperankan oleh Hani EXID.

Selama berhubungan seks dengan pacarnya, Hui-jae tidak merasakan orgasme. Ia sudah berani mengatakan ke pacarnya tentang hal tersebut. Bukannya diskusi lebih mendalam agar kedua nyaman berhubungan seks, justru Hui-jae dipojokkan oleh pacarnya. Pacarnya menilai bahwa yang bermasalah justru Hui-jae bukan dirinya.

Akhirnya Hui-jae memeriksakan dirinya untuk mencari validasi dari statement pacarnya. Namun, dokter yang memeriksakannya mengatakan bahwa tubuh dari Hui-jae baik-baik saja. Harusnya ia bisa merasakan orgasme bersama pasangannya.

Problem orgasme inilah yang membuat hubungan Hui-jae dan pasangannya kandas di tengah jalan. Padahal mereka sudah berpacaran lima tahun dan berencana melangsungkan pernikahan. Hal tersebut bukan hanya dialami oleh Hui-jae dan pasangannya. Banyak pasangan suami istri yang mengalami permasalahan tersebut hingga mengakibatkan keretakan rumah tangga.

Apakah orgasme penting bagi perempuan? Memangnya buat apa, sih? Kembali melansir dari instagram @wmnlyfe, orgasme bagi perempuan tentu sangatlah penting. Ketika perempuan mencapai orgasme, akan berdampak positif ke tubuhnya seperti:

1. Aliran darah ke vagina memuncak, membuat daerah kewanitaan menjadi sensitif, 2. Detak jantung meningkat, aliran darah dan tingkat pernapasan meningkat, 3. Otot mungkin berkontraksi secara ritmis.

Kemudian, benefit dari perempuan berorgasme adalah: 1. Membuat siklus menstruasi jadi lebih teratur, 2. Meningkatkan kesuburan, 3. Meningkatkan sistem imun dengan mengaktifkan sel-sel tubuh, 4. Mengurangi rasa sakit karena endorfin yang dikeluarkan, 5. Mengurangi tingkat stres.

Jadi, bagaimana? Orgasme sangat penting bagi perempuan, bukan?

Persoalan seksualitas juga tak hanya ada pada di diri Hui-jae. Lee Mina, yang diperankan oleh Bae Woo-hae, rekan kerja Hui-jae sekaligus sahabatnya ini juga memiliki problem yang serius. Sebelum terjun ke dunia podcast, Mina pernah melalukan aborsi sehingga hal tersebut berdampak ke tubuhnya. Akhirnya, dia memeriksakan dirinya ke dokter dan disarankan melakukan operasi agar anusnya bisa kembali sehat.

Adanya problem yang dibahas di atas, membuka pandangan saya dan penonton lainnya bahwa soal seksualitas, perempuan memikul beban lebih berat daripada laki-laki. Dalam film Dua Garis Biru yang diperankan oleh Angga Yunanda dan Adhisty Zara Kusumawardhani ini juga menggambarkan problem tersebut.

Film yang tayang pada 2019 ini menceritakan bahaya hubungan seksual di bawah umur. Dara, yang diperankan oleh Adhisty Zara, terpaksa harus melahirkan bayi hingga berdampak pada pengangkatan rahimnya karena sebenarnya tubuhnya masih belum siap untuk melahirkan seorang bayi.

Drakor ini tayang pada Desember 2022. Drakor ini memiliki 8 episode dan berdurasi kurang lebih dari 30an menit untuk per episode-nya. Drakor yang tayang di Coupang Play mempertontonkan banyak adegan dewasa. Bagi kamu yang berminat nonton pastikan usia kamu sudah lebih dari 21 tahun, ya.

Drakor ini sangat boleh dijadikan bahan diskusi dengan pasangan agar kamu, khususnya perempuan, bisa nyaman ketika berhubungan seks. Mencapai orgasme dengan pasangan yang dicintai bukankah itu impian semua orang?

Drakor ini tentu bukan satu-satunya sumber pengetahuan tentang seksualitas. Untuk mempelajari lebih dalam, kamu bisa membaca jurnal yang beredar di internet. Jika ingin diimbangi dengan ilmu agama, ya, jelas, saya sangat mendukung. Ingin mendalaminya dengan lebih ringan? Tenang saja, kamu bisa follow instagram @inezkristanti dan @tabu.id.

Bagaimana? Tertarik untuk menonton drakor ini? Tontonlah untuk meningkatkan ilmu pendidikan seksualitasmu.