Ekspresi Ego Dalam Secangkir Kopi
Dari tanah yang subur dan keindahan alam yang eksotis
Indahnya bunga kopi berwarna putih di bawah payung pepohonan yang rindang
Biji kopi dihiasi kulit permata berwarna merah
Anugerah terindah untuk pengantin kopi di Negeri Kopi
Menyeruput secangkir kopi dalam kemesraan pengantin kopi
Sebuah pola hubungan harmoni melodis antara alam dan hasil alamnya
Alam dengan manusianya
Di Negeri Kopi
Ada kopi ada cerita
Tidak ada kopi tidak ada cerita
Secangkir kopi, aku bercerita
Pahitnya kehidupan
Dalam jalan datar berlumpur ada seruputan
Dengan aroma dan cita rasa khas
Memaniskan perjalanan menuju tujuan
Warna hitam dalam segelas kaca
Memanjakan ekspresi hati dan alam pikiran
Filosofi secangkir kopi, ada inspirasi
Secangkir kopi, aku berpikir
Secangkir kopi
Menyuguhkan sensasi
Sebuah sensasi eksoterik dalam batin
Aroma kopi mengepul melahirkan pemikiran imajinatif
Membunuh sepi di setiap seruputannya
Ada kebebasan dan kreativitas
Tuhan menciptakan dunia
Manusia membuatnya lebih indah
Gubahan puisi dari Muhammad Iqbal,
Kau ciptakan malam, aku ciptakan lentera
Kau ciptakan lempung, aku ciptakan cawan
Kau ciptakan padang pasir, gunung dan rimba
Aku ciptakan kebun, taman, dan hutan buatan
Akulah yang membuat batu menjadi cermin
Akulah yang merubah racun menjadi obat
Kebesaran manusia terletak pada daya ciptanya
Bulan dan bintang hanya mengulang
Kewajiban yang ditetapkan atasnya
Hakikat hidup adalah kreativitas untuk menjadikannya bermakna
Seni dalam hidup, menghidupkan hidup
Secangkir kopi, meletuskan energi positif dalam hidup
Rintik-rintik hujan turun
Mengalirkan kata-kata dalam tulisan, nostalgia hujan yang tak bisa dilupakan
Laiknya mengalirkan air hitam ke dalam tenggorokan yang merindui hujan
Tuhan mengirimkan hujan dan manusia membuatnya indah dengan secangkir kopi
Kopi dan hujan di Negeri Atas Awan
Buku dan sunyi di kedalaman malam
perpaduan rindu dan romansa di altar cinta
Secangkir kopi, ada cinta
Kalam malam mulai pekat
Hujan pun mulai reda
Kala kopi mulai menggoda
Malam pun kian syahdu
Kala secangkir kopi dihidangkan
lembaran buku di filsafatkan
Dan goresan pena pun dimainkan
Meliberalkan pikiran dengan aroma kiri
meromantiskan pikiran lewat aforisme puitis
Mabuk maka mabuklah bersama alam sunyi, mencahayakan keindahan
Secangkir kopi menembus malam
Sedikit demi sedikit diseruput
Menumpahkan air mata yang belum dilarutkan
Menghilangkan goresan yang belum disiram
Kisah pergolakan asmara dan gagalnya toleransi cinta
Menyebabkan secangkir kopi
Tetap pahit dalam kenikmatan sunyi
Putik Bunga Kopi di Kebun Kopi
Bunga kopi
Cantik bukan hanya sekedar cantik, indah di segala musim
Kebun kopi
Tenang bukan hanya sekedar tenang, meneduhkan hati dan pikiran
Putik bunga kopi layu di kebun kopi
Layu di tengah pandemi
Biji merah bagaikan emas permata tak berharga
Petani kopi menangis di bawah putik bunga kopi
Permata tetaplah permata
Secangkir kopi dihargai dan dipuja-puja dengan konsisten melaui seruputannya Setiap waktu tanpa batas waktu
Di pagi hari, siang, dan malam maupun di pesta pernikahan
Alunan merdu suara canang dan secangkir kopi
Perpaduan inen mayak (pengantin wanita) dan aman mayak (pengantin laki-laki) di kursi pelaminan
Menyeruput secangkir kopi di kebun kopi bernuansakan eksotis
Kepedihan dan kesulitan ekonomi masyarakat dihilangkan dengan cerita
Seruputan secangkir kopi karena ada kopi ada cerita
Inilah pengantin kopi di Negeri Kopi
Filosof Nietzsche singgah di kebun kopi
Menikmati suguhan secangkir kopi
Dalam kesendiriannya
Aroma kopi menjadi asmara dan cita rasanya menjadi jiwa seniman
Cita rasa kopi mengandung kenikmatan dan kesenangan
Inspirasi Nietzsche keluar seperti mekarnya bunga kopi di musim hujan
Menuangkan segelas kaca dalam filsafat dan sastra
Dan menuangkan gagasan filosofisnya dalam wadah aforisme-aforisme puitis
Menyelam di lautan sendiri merupakan julukan bagi pengikut Nietzsche
Resah, kreatif, dan kegairahan intelek dalam kesendirian
Memunculkan ide dan inspirasi aforisme puitis bersama secangkir kopi
Catatan Secangkir Kopi
Asqalan merupakan salah satu kota kecil yang banyak dihuni oleh pasukan umat Islam, Asqalan dikenal dengan sebutan pengantin Syam karena tanahnya subur, makmur dan kehidupan rakyatnya pun sejahtera. (Abdurrahman al-Syarqawi, 2000: 382).
Andalusia (Spanyol) pernah berkembang pesat dalam hal pengetahuan, mencapai pertumbuhan ekonomi paling tinggi dan perkembangan peradaban yang sangat pesat. Bagian dari Andalusia, Cordoba dikenal oleh orang Arab bukan Arab tapi pengantin Andalusia dan permata dunia. (Husayn Ahmad Amin, 2003: 52).
Asqalan dijuluki sebagai pengantin Syam karena tanahnya subur, Cordoba dikenal pengantin Andalusia dikarenakan perkembangan pengetahuan. Nah, dataran tanah tinggi Gayo yang berada di Provinsi Aceh (Kab Bener Meriah dan Aceh Tengah) juga dikenal dengan tanahnya yang subur dan panorama alam yang eksotis.
Dari tanah subur tumbuh berbagai macam tumbuhan, salah satunya adalah pohon kopi dan dari pohon kopi menghasilkan aroma dan cita rasa yang khas ketika diseruput yang dikenal dengan nama kopi Gayo. Ada secangkir kopi Gayo ada cerita dan inspirasi di setiap seruputannya.