Ada tantangan besar bagi industri kertas. Tantangan tersebut muncul disebabkan oleh penggunaan masyarakat akan plastik.
Dominasi plastik atas kertas untuk saat ini tidak dapat dielakkan. Persoalannya adalah dominasi tersebut telah memberi dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh sebab itu, keseharian kita yang dikelilingi oleh plastik adalah salah satu tantangan yang paling urgen bagi industri kertas yang perlu segera diatasi.
Sebelum adanya plastik, orang-orang menggunakan wadah dengan bahan-bahan kayu dan bambu yang tentu ramah terhadap lingkungan. Mereka membungkus makanan dengan daun pisang atau daun jati.
Sekarang yang berbau tradisional tersebut telah jarang digunakan. Semua itu hampir terkubur seiring zaman yang terus berkembang dalam pemenuhan akan kebutuhan hidup sehari-hari yang terus meningkat. Sekalipun masih eksis, hal itu berlaku hanya pada skala yang kecil.
Tersingkirnya bahan-bahan tradisional tersebut bukan karena tidak ada bahan yang bisa digunakan, tapi karena kalah bersaing dengan plastik yang diproduksi secara besar-besaran dalam memenuhi pasar; sementara produk-produk tradisional tidak diproduksi secara besar-besaran, tapi hanya produksi rumahan dan sebagian seperti daun pisang malah tidak diproduksi melainkan tersedia di alam begitu saja.
Dengan demikian, adanya kebutuhan yang makin meningkat, produk tradisional tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pasar, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Misalnya, bahan-bahan yang terbuat dari bambu tentu kalah praktis dengan yang berbau plastik yang tersedia sekarang. Ketidakmampuan cara tradisional tersebut dengan cepat telah dijawab oleh industri plastik.
Sejak tersingkirnya produk tradisional, maka, sebagaimana kita lihat, keseharian kita dipenuhi dengan plastik.
Apa yang tidak dengan plastik hari ini? Hampir semua kebutuhan kita dipenuhi olehnya, mulai dari bangun tidur hingga hendak tidur kembali, mulai dari restoran sampai kamar mandi plastik selalu menghiasi hari-hari kita.
Dengan kenyataan tersebut, betapa sulitnya bagi kita tanpa plastik. Hal ini disebabkan karena plastik telah telanjur menjadi kebiasaan ketika kita membutuhkan suatu wadah atau bungkus.
Jika kita memandang bahwa plastik tidak ramah lingkungan, tapi tanpa plastik juga akan menyulitkan kita. Jika kita hendak kembali ke produk-produk tradisional karena alasan lingkungan. Hal itu juga akan menyulitkan kita, karena produk tradisional tidak memenuhi kuantitas yang dibutuhkan pasar dan tidak sepraktis plastik.
Sekalipun jawaban industri plastik memang memberikan solusi, tapi sekaligus juga masih melahirkan persoalan pada lingkungan. Dengan demikian, kita menghadapi suatu dilema yang jika tidak segera diatasi dampak buruknya juga akan kita rasakan. Lalu bagaimana? Bagaimana industri kertas menjawab persoalan ini?
Pertanyaan tersebut merupakan suatu tantangan bagi industri kertas. Karena kertas dapat secara kuantitas sebanyak plastik dan secara kualitas di samping praktis, kertas juga merupakan suatu bahan yang ramah terhadap lungkungan sebagaimana produk tradisional karena kertas juga terbuat dari kayu.
Oleh karena itu, kertas dapat menjawab tantangan tersebut karena kertas bisa memenuhi apa yang tidak dipenuhi oleh produk tradisional dan produk dari industri plastik.
Akhir-akhir ini, industri kertas memang telah berusaha menjawab problem tersebut dengan membuat beberapa produk yang terbuat dari kertas sebagai bungkus makanan dan semacamnya. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan plastik, pada kenyataannya kertas masih kalah berlaga dengan produk-produk plastik di pasar.
Kita dapat melihat hal itu dalam pengamatan sehari-hari, ketika kita pergi ke restoran atau ke Indomaret atau bahkan di pasar-pasar tradisional, penggunaan plastik masih di atas angin. Produk-produk di Indomaret hampir semuanya didominasi plastik, barangkali hanya beberapa yang berbahan kertas, seperti rokok. KFC dan McDonals juga masih didominasi oleh kertas.
Dalam satu paket pesanan di McDonals atau di KFC, penggunaan akan kertas kira-kira 1 persen saja. Di pasar tradisional memang lebih beragam. Di sana, di samping plastik dan kertas, wadah dari bambu dan daun pisang masih digunakan. Namun, plastik tetap mendominasi hampir di semua sektor kebutuhan masyarakat akan wadah dan bungkus.
Dengan kenyataan tersebut, untuk sementara ini kertas masih belum menjadi jawaban kebutuhan masyarakat. Plastik masih lebih bisa menjawab kebutuhan pasar akan bungkus dan wadah.
Di saat penggunaan plastik mengancam kelestarian lingkungan, sementara bahan-bahan tradisional tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam skala yang besar, lalu apa jawaban industri kertas? Oleh karena itu, hal ini merupakan tantangan bagi industri kertas untuk lebih kreatif dan inovatif agar supya dapat menjawab problem global akan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik.
Tantangan industri kertas tidak lain adalah menjadikan kebutuhan sehari-hari kita dalam hidup didominasi oleh kertas. Dengan seperti itu, ketergantungan kita terhadap plastik waktu demi waktu menuju titik akhirnya, sehingga keseharian kita tidak hanya mewarnai kertas, tapi juga diwarnai oleh kertas.