“Begitulah dilema mahasiswa. Mahasiswa yang akan menjadi spesies manusia pintar ketika menghadapi UTS, UAS, seminar, dan sidang skripsi. Sebelum menghadapi ujian-ujian itu, mereka seperti manusia baru yang kosong ilmu. Tapi, setelah menghadapi ujian-ujian itu, mereka tiba-tiba terserang penyakit amnesia.” (jagokata.com)
Mahasiswa?..heemm dari kata-katanya terlihat keren. Kata yang dulunya hanya bayangan menjadi kenyataan. Tapi, itu semua ada proses buat bisa mencapai itu, sama seperti kutipan di atas menghadapi ujian-ujian. Proses yang sangat panjang dengan melalui 12 tahun sekolah dengan seragam yang sama.
Mungkin dulu berpikir, wah kapan aku bisa pake baju bebas ke sekolah, banyak bermain, jalan-jalan jauh dengan teman di berbagai daerah. Pikiran seorang anak remaja dulu yang belum tahu gimana rasanya menjadi mahasiswa.
Anak remaja yang dulu bisa berpikir seperti itu, sekarang bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang mahasiswa. Dia melalui banyak perjuangan untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Pernah ia berpikir, menjadi mahasiswa hanya untuk mendapatkan gelar, tapi itu semua tidaklah mudah.
Perjalanan yang sulit hingga harus berjuang dan terus berjuang untuk bisa mencapai target yang diinginkannya. Hingga suatu saat tiba hari di mana menjadi titik penentu pencapaian dia. Anak terakhir yang diharapkan oleh semua orang terutuma keluarga yang akan memasuki usia dewasa, pikiran dewasa, dan pastinya perjalanan yang lebih sulit, akan dilaluinya.
Saat penentuan tiba, ada rasa suka dan duka. Kabar gembiranya dia berhasil memasuki Universitas yang diinginkan, tapi dia gagal dengan jurusan yang ia citakan. Sedih, pastinya karena hanya setengah keinginan dia yang tercapai. Hingga dia menguatkan dirinya sendiri, untuk ikhlas dan memikirkan perjuangan yang sudah dia jalani.
Motto hidupnya sejak saat itu "terus jalani dan jalani apa yang ingin dicapai hingga kamu mendapatkan apa yang dimau". Pilihan sulit untuk menerima, tapi dari dukungan keluarga dan semua orang dia meyakinkan dirinya. Hingga sekarang dia masih merasa bingung akan semua yang terjadi dan hanya berpikir untuk terus dijalani.
Bulan demi bulan terlewati selama kuliah berlangsung, tiba saatnya di diperkenalkan yang namanya kepanitiaan dan organisasi. Sempat ia berpikir untuk tidak mengikuti organisasi, sebab dia takut bagaimana organisasi di perkuliahan, apakah nanti ia bisa membagi waktunya dan lain sebagainya. Banyak pikiran negatif yang ada di pikirannya.
Seseorang yang pasif dan pendiam ingin mencoba mengikuti organisasi, di mana organisasi itu banyak kegiatannya, apakah ia bisa?. Yaa.. dia bisa mengikuti organisasi, dia ingin menantang dirinya untuk bisa aktif, banyak orang mendukungnya untuk mengikuti organisasi.
Seiring berjalannya waktu di kehidupan perkuliahan, dia merasakan bahwa menjadi mahasiswa adalah tantangan bagi dia. Tantangan untuk bisa mencoba belajar menjadi dewasa. Tantangan yang dulu hanya berpikir menjadi mahasiswa adalah hal yang enak buat dilakuin, tapi semua berbanding terbalik dengan pemikiran itu.
Ada saat dia merasa letih, lesu, depresi akan perkuliahannya. Saat di mana dalam satu waktu semua kegiatan perkuliahan dilaksanakan. Dia lelah, dia capek, dia ingin semua segera berakhir. Tapi, apa yang harus dilakukannya, dia tetap mengerjakannya.
Pernah selama sebulan dia tidak bisa fokus akan organisasinya. Organisasi dan kepanitiaan yang dia ikuti, dia mengesampingkannya. Dimana dia ingkar akan tanggung jawabnya mengikuti organisasi. Satu kata pada saat itu, CAPEK.
Menangis adalah salah satu cara dia meluapkan keresahannya. Gimana rasanya menangis dalam diam? Sakit bukan.. itu yang dirasakannya. Dia sedih akan kehidupannya karena tidak bisa membagi waktu buat dia sendiri, keluarga, teman, dan organisasinya.
Terkadang, malam yang menjadi teman baginya. Teman suka dukanya, teman di mana dia hanya bisa meluapkan segala keresahannya pada malam. Saat dia tidak bisa menceritakan pada orang lain dan hanya dia yang bisa memendam keresahan hatinya.
Ternyata ini kehidupan mahasiswa yang sebenarnya, banyak suka duka yang dilalui dan banyak cerita setiap harinya. Hingga sekarang dia masih berpikir untuk bisa belajar membagi waktunya, walaupun belum sepenuhnya. Dari situ dia belajar, menjadi mahasiswa bukanlah hal mudah.
Tanggung jawab adalah hal yang utama. Agar semua tujuan yang ingin dicapainya berhasil. Dia sangat bersyukur, orang-orang mendukungnya. Rasa sedih yang dulu tergantikan dengan rasa syukur dan tersenyum.
Pada akhirnya dia bangkit dari kesedihannya dan mencoba untuk belajar dari yang sebelumnya. Ada hikmah yang bisa dia ambil yaitu belajar ikhlas dan menerima semuanya dengan tersenyum serta mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.
Menjadi mahasiswa bukanlah hal yang mudah untuk bisa mencapai tujuan. Ada banyak perjalanan yang berbeda setiap hari nya yang harus dijalani untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Dan mengikuti organisasi bukanlah penghalang, tapi tantangan yang harus dicoba.
So, if you don’t work hard, maka tidak akan ada hasil yang baik, keep the spirit. Ada kata-kata dari tokoh yang sangat terkenal, yang mengatakan:
"The only way to do great work is to love what you do."
- Steve Jobs -