Terdapat sebuah sekolah yang unik, siswanyapun diisi oleh orang-orang yang unik. Sekolah yang didirikan oleh Professor Charles ini merupakan kumpulan anak-anak yang memiliki kekuatan khusus karena mereka adalah seorang mutan. Latar cerita ini merupakan gambaran dari film sains fiksi yang sangat terkenal yaitu x-man.

Entah secara kebetulan atau tidak, terkadang banyak hal-hal dalam film benar-benar terjadi di masa depan. Film x-man ini akan membawa pemikiran bahwa apakah mungkin suatu saat kita bisa membuat mutan atau merekayasa genom pada manusia?

Sejak ditemukan bahwa gen merupakan penentu sifat suatu organisme, sejak saat itu pula penelitian tentang gen terus dilakukan. Manusia mulai mengembangkan teknik rekayasa genetika dan menerapkannya pada bakteri, tumbuhan dan hewan.

Rekayasa pada bakteri telah berhasil dilakukan dengan menyisipkan berbagai gen dari makhluk hidup lain ke materi genetik bakteri. Hasil rekayasa yang paling terkenal adalah menyisipkan gen dari pangkreas manusia sehingga bakteri dapat memproduksi insulin.

Tentunya kita tidak asing juga dengan tanaman transgenik. Rekayasa genetika telah berhasil melahirkan segala jenis tanaman transgenik yang tahan terhadap berbagai serangan patogen, serangga, cekaman abiotik, virus dan jamur. 

Tidak sampai disitu, penelitian terus dikembangkan sehingga menghasilkan tanaman yang cepat berbuah, memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi, cepat berbunga, ukuran yang lebih besar dan berbagai sifat unggul yang lain.

Hewanpun tak luput menjadi objek rekayasa genetika seperti glowfish atau ikan bercahaya karena telah disisipi gen gfp (green flourescent protein) sampai kelinci yang dapat menghasilkan T-cell antibodi dan ayam yang dapat menghasilkan tetrasiklin.

Bakteri sudah, tumbuhan sudah dan hewanpun sudah, lalu kemana lagi muara rekayasa genetika ini?. Jawabannya sudah pasti akan berujung ke spesies paling sempurna di dunia ini: manusia. Pertanyaannya masih sama, apakah mungkin genom manusia direkayasa?.

Teknik rekayasa genetika baru bernama CRISPR-Cas9 (clustered regularly interspaced short palindromic repeats) membuka lebar jalan untuk merekayasa genom manusia. Apa yang istimewa dari teknik ini, sehingga para inventornya berani mengatakan “we can change everything”?.

Teknologi CRISPR (dibaca CRISPER) diadaptasi dari mekanisme yang terjadi secara alami pada bakteri dan archaea. Bakteri menggunakannya untuk mekanisme pertahanan dari serangan virus.

Proses infeksi virus pada bakteri dilakukan dengan memasukkan DNA virus ke dalam sel bakteri kemudian menggunakannya untuk membuat struktur dan bagian-bagian virus yang baru. Akan tetapi, DNA dari virus tersebut akan digunakan sebagai potongan DNA baru yang disebut CRISPR.

Adanya susunan DNA CRSPR ini membuat bakteri akan “mengingat” virus yang masuk atau semacam membentuk antibodi. Jika virus menyerang lagi, bakteri akan menghasilkan segmen RNA dari susunan CRISPR untuk menargetkan DNA virus. Bakteri kemudian menggunakan enzim Cas9 untuk memotong DNA virus dan menonaktifkannya.

Mekanisme inilah yang diaplikasikan pada penelitian-penelitian di laboratorium. Peneliti membuat RNA pendek yang menempel spesifik pada urutan DNA target. RNA dan enzim Cas9 kemudian akan menempel pada DNA target tersebut. Setelah itu dilakukan mekanisme sesuai kebutuhan seperti penyisipan DNA baru, pemotongan sampai merubah urutan kode genetik.

Teknik tersebut biasa juga dikenal dengan istilah genome editing. CRISPR-Cas9 merupakan metode terbaik dibandingkan metode genome editing yang lain karena lebih cepat, lebih murah, lebih efesien dan lebih akurat.

Mendesain Bayi

Siapa yang tidak menginginkan memiliki bayi yang terlahir dengan “sempurna”?. Minimal terbebas dari berbagai macam jenis penyakit dan kelainan genetik. Hal inilah yang menjadi fokus utama para ahli genetika yaitu mengedit genom pada manusia dengan tujuan terbebas dari penyakit dan kelainan genetik.

Para ahli genetika yang meneliti CRISPR ini bahkan sangat yakin bahwa metode ini dapat menjadi akhir dari berbagai macam penyakit. Kanker misalkan, penyakit yang sampai ini belum ditemukan obat yang paling tepat bisa disembuhkan. CRSPR-Cas9 akan memperbaiki sel-sel dengan pertumbuhan tidak normal penyebab kanker.

Penyakit lain yang disebabkan oleh virus seperti HIV Aids yang juga belum ditemukan obatnya, bisa disembuhkan menggunakan metode ini. Mekanismenya mirip dengan kerja bakteri yang membuat antibodi terhadap serangan virus.

Berbagai macam penyakit kelaninan genetik seperti hemofilia, thalassemia, buta warna dan sindrom bisa dicegah dengan menggunakan CRSIPR. Cara yang dilakukan adalah dengan merekonstruksi dan memperbaiki urutan DNA atau kromosom yang menyimpang pada saat masih dalam tahapan embrio.

Jadi, maksud dari mendesain bayi adalah memastikan bahwa bayi yang lahir embrionya telah diedit sebelumnya agar memiliki kekebalan terhadap HIV, kanker dan penyakit lainnya serta jika terdapat kelainan genetik maka segera diperbaiki.

Sudah sampai mana teknologi ini?

Tahun 2013, CRISPR terbukti sangat efektif digunakan untuk mengkoreksi kelainan genetik pada sel manusia. Meskipun masih secara in vitro dan menggunakan hewan uji, metode ini mampu memperbaiki pada kelainan seperti katarak dan anemia.

Tahun 2015, CRISPR dilaporkan mampu menurunkan sekitar 48% jumlah virus HIV pada mencit yang telah terjangkit HIV bahkan berbagai jenis retrovirus yang lain seperti herpes.  

Penelitianpun terus dilakukan. CRISPR semakin menunjukkan potensinya setelah peneliti di Cina mencoba mengobati kanker pada sel paru-paru dan menunjukkan hasil yang baik.

November 2018, seorang peneliti dari Cina bernama Dr. He Jiankui membuat gempar dunia sains. Ia melaporkan bahwa telah menggunakan metode CRISPR langsung pada bayi manusia.

Dr. He mengedit genetik bayi dari orang tua yang mengidap HIV Aids. Akan tetapi, keberhasilannya masih menimbulkan tanda tanya dari berbagai kalangan dan cenderung ditutup-tutupi. Hal ini terjadi kemungkinan karena metode ini belum benar-benar legal untuk digunakan langsung pada manusia.

Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa di masa depan mendesain bayi adalah sesuatu hal yang sangat mungkin untuk dilakukan. Kita tunggu kejutan-kejutan penemuan yang luar biasa ini dikembangkan.

Pro dan Kontra

Jangankan mengedit genom manusia, sampai saat ini tanaman transgenikpun masih menimbulkan pro dan kontra oleh berbagai pihak di seluruh dunia. Rencana gila untuk mengedit genom manusia sudah jelas menimbulkan perdebatan yang alot.

Pihak yang kontra mengatakan bahwa genome editing pada manusia menyalahi etika moral dan kodrat Tuhan. Tidak patut jika genom manusia diubah-ubah sedemikian rupa dan sebaiknya dibiarkan sesuai adanya.

Selain itu, teknik CRISPR kemungkinan dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Misalkan dengan mendesain manusia-manusia yang memiliki kelebihan tertentu untuk membentuk tentara yang kuat.

Tetapi coba kita menuju ke pandangan orang-orang yang pro terhadap rencana ini. Bagaimana jika teknik rekayasa genetika ini seperti menjadi “obat” terhadap penyakit-penyakit yang sampai saat belum terselesaikan?

Bukankah kita hanya meniru mekanisme yang terjadi di alam? Sama seperti saat manusia terinspirasi untuk membuat bahan-bahan dari tumbuhan sebagai pemutih kulit, transplantasi organ atau bahkan operasi plastik. Perbedaan hanya pada bagian mana yang diberikan perlakuan yaitu pada materi genetiknya.

Cerita tentang tentang perkembangan manusia menunjukkan bahwa ia dinamis dan terus berubah. Dulu awalnya berburu menjadi bercocok tanam, dulu yang hidupnya nomaden kini menjadi menetap sampai menjadi manusia yang dipenuhi dengan teknologi di era saat ini. Bisa jadi genome editing pada manusia ini adalah bagian dari perkembangan itu.

Charles Darwin mengatakan bahwa spesies berkembang berdasarkan seleksi alam. Lebih lanjut gen itu bersifat egois untuk mempertahankan spesiesnya. Bisa juga genome editing ini bagian dari cara manusia untuk bertahan dari seleksi alam. Alam yang mulai berubah karena polusi, pemanasan global atau semakin banyaknya jenis penyakit yang timbul. Maka spesies bernama Homo sapiens ini harus bertahan terhadap kondisi ini.

Menindaklanjuti teori Darwin, Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene mengatakan bahwa gen yang egois ini juga membawa setiap spesies akan melindungi gen yang tertanam pada keturunannya agar keberlanjutan tetap terjaga.

Hal ini juga yang bisa membuat setiap induk akan melindungi anak-anaknya sebagai generasi penerus. Konsekuensinya akan mendorong keinginan manusia untuk membuat bayinya terbebas dari penyakit dan dapat berkembang dengan baik.

Terlepas dari perdebatan pro dan kontra genome editing pada manusia, mau tidak mau penelitian tentang CRISPR ini terus dilakukan. Setiap negara seperti berlomba-berlomba untuk mewujudkan mimpi besar ini.

Sama seperti tanaman transgenik atau GMO yang dulu ditolak dan sekarang banyak negara yang telah menanamnya, mega proyek genome editing ini akan terus berjalan dan berkembang, karena sangat sulit untuk menahan laju pengetahuan.