Pernahkan kamu mengikuti seminar atau talkshow yang diisi oleh motivator tersohor? Apakah kamu merasa termotivasi oleh mereka? Atau malah motivasi mereka terdengar omong kosong? Saya sering kali mendapati kalimat motivasi itu hanyalah bualan belaka. Berikut ini saya akan mengkritisi kalimat motivasi yang menurut saya kurang relevan.

1. Jangan malu terlahir miskin, tapi malulah kalau kamu mati miskin!

Kutipan tersebut dari Bill Gates, terdengar hebat bukan? Mendorong kita untuk tetap mencari uang meskipun kita sedari lahir sudah miskin. 

Namun, sayangnya penelitian berkata lain. Penelitian dari smeru research institute yang dipublikasikan di Asian Development Bank (ADB) pada 2019 menunjukan pendapatan anak-anak miskin setelah dewasa 87 persen lebih rendah dibanding mereka yang sejak anak-anak tidak tinggal di keluarga miskin.

Effect of Growing Up Poor on Labor Market Outcomes: Evidence from Indonesia

Hak istimewa yang didapat si miskin dan si kaya sudah berbeda sedari lahir. Ketika si miskin masih berupaya mencari makan untuk esok hari, si kaya sudah mulai mencari bakatnya dan mencari kebahagiaan. Ketika si miskin berusaha mencukupi kebutuhan dasar, si kaya sudah mulai mencari kebutuhan psikologis atau bahkan kebutuhan pemenuhan diri (piramida maslow).

Piramida Maslow

2. Sehat itu mahal

Bohong! Yang mahal itu sakit. Kehidupan di Indonesia, jauh lebih mudah dan murah mencari makanan sehat ketimbang makanan tak sehat. Terlebih, fast food di Indonesia masih tergolong di makanan mewah. 

Gaya hidup? Berapa uang yang diperlukan untuk clubbing tiap malam? Sekarang bandingkan dengan uang untuk satu bungkus rokok setiap hari! Lagi, bandingkan dengan uang yang diperlukan untuk jogging atau sekadar jalan-jalan ketaman!

3. Semua manusia berada di bahtera yang sama untuk mengarungi samudera kehidupan

Bahtera yang sama? Tidak! Kita berada di samudera kehidupan yang sama. Namun, bahtera kita berbeda. 

Ada yang terlahir di atas kapal pesiar, ada yang terlahir di speed boat, ada yang terlahir di kapal nelayan, ada yang lahir di atas rakit, bahkan ada yang lahir tenggelam. Privilege yang didapat manusia sejak lahir berbeda satu sama lain.

4. Be yourself

Secara impilisit kata tersebut mengatakan “Puaslah dengan dirimu yang sekarang”. Padahal kita punya potensi untuk selalu jadi lebih baik daripada kita yang sekarang dan perubahan juga haruslah terjadi di setiap detik kehidupan. “Be yourself” secara kasar, saya akan mengatakan itu merupakan excuse untuk orang yang malas berubah. 

Maaf, saya bukannya bermaksud menghalangimu untuk "menjadi dirinya sendiri". Namun, sebelum "menjadi diri sendiri" pastikan dirimu adalah versi yang selalu berubah lebih baik ke depannya

5. Practice makes perfect

Nope, practice makes improvement.  Tidak masalah apabila kamu sudah berlatih setengah mati, tetapi hasil yang kamu dapat masih jauh dari sempurna. Percayalah ada improvement yang terjadi setiap kamu berlatih.

6. Tidak ada jalan instan menuju kesuksesan

Rafathar pun tertawa. Kita semua tentu tau Rafathar, salah satu anak paling beruntung yang pernah lahir. Apakah dia benar-benar tidak mempunyai jalan yang instans?

7. Indonesia tidak kekurangan orang pintar tetapi kekurangan orang jujur

Berdasarkan laporan World Population Review dengan judul Average IQ by Country 2022, rerata skor IQ Indonesia adalah 78,49. Indonesia menjadi negara ke-10 dari 11 di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, dalam pemeringkatan dunia rerata skor IQ Indonesia berada di posisi ke-130 dari 199 negara. Cukup jelas Indonesia cenderung “tidak pintar” jika dibandingkan negara lain.

Average IQ by Country 2022

Oh ya! Kita kekurangan orang jujur, setuju bukan? Lalu kenapa ketika saya melapor secara jujur ke guru, saya malah dibilang cepu dan bahkan dimusuhi satu kelas? Saya lebih setuju dengan ungkapan "Indonesia sudah kekurangan orang pintar, kekurangan orang jujur pula" 

Sekedar informasi tambahan, banyak pelajar saat ini terkena "Crab mentality". Sering kali seorang mahasiswa/pelajar mengajak temannya untuk bolos supaya dia tidak bolos sendirian. Contoh lainnya ketika ada satu orang yang belajar mati-matian untuk ujian, orang tersebut akan dicap "ambis" dan tidak jarang dijauhi temannya. 

Tentang Crab Mentality

8. Menikah membuka pintu rezeki

Kalimat yang sering diucap para boomers. Untuk ini saya rasa sudah banyak kontra yang terjadi, terutama oleh kaum milenial dan Gen Z. 

Menikah memang membuka pintu rezeki. Namun, jangan lupa kalau pintu itu dua arah. Rezeki bisa masuk dan juga bisa keluar. Sering kali didapati pasangan muda sangat bahagia di dua bulan pertama pernikahan dan sangat kelimpungan mencari hutang saat si buah hati beranjak dewasa.

Sebuah motivasi diucapkan dengan yang niat baik. Harapannya motivasi tersebut cocok denganmu dan kamu bisa mendapat “pencerahan” dari gumpalan kata-kata yang terdengar omong kosong. 

Kalau kamu suka dengan motivasi apapun itu, jadikan acuan. Jika tidak? Cukup masukkan ke mulut dan muntahkan, tidak perlu ditelan. 

Di sini saya hanya mengkritisi kalimat-kalimat motivasi, tanpa melarang pembaca menjadikannya sebagai acuan hidup.

Sebagai penutup, saya akan memberikan satu kalimat motivasi yang saya jadikan prinsip hidup. “It is what it is, the only life we live on”. Secara terbuka saya menerima kritikan atas prinsip hidup saya. Sekian

Fiat sapienta praevalet