Tidur merupakan aktifitas untuk menyegarkan tubuh dan otak dari kesibukan sehari hari. Mengistirahatkan panca indera dari rutinitasnya dan mengembalikan stamina. Tidur yang berkualitas sangat bermanfaat bagi tubuh dan bersifat penyembuhan.
Otak tidur adalah hypothalamus, yang mengatur sistem tidur pada makhluk hidup. Otak menerima informasi dalam keadaan tidur maupun tidak tidur. Segala informasi tersimpan pada limbic sistem, sering disebut otak emosi. Limbic sistem ini menyimpan informasi positif dan negatif.
Di dalam otak terdapat dua variasi gelombang tidur yaitu, gelombang pelan atau tidur lelap ( Slep-slow-wave-sleep/SWS) dan tidur bermimpi atau (Rapid Eye Movement/REM). Terdapat tiga tahap tidur yaitu, terjaga, REM dan Non-REM (periode nirsadar dengan aktifitas korteks sedikit). Dan siklus tidur komplit terjadi dalam waktu 1,5 jam.
Secara garis besar otak terbagi tiga yaitu, cortex cerebri, system limbic dan batang otak yang berkerja secara simbiosis. Cortex cerebri berfungsi untuk berfikir, berhitung, memori, bahasa. System limbic berfungsi dalam mengatur emosi dan memori emosional sedangkan batang otak fungus vegetasi tubuh antara lain denyut jantung, aliran darah dan motorik.
Informasi yang terserap dapat membuat kita sulit untuk tidur, dikarenakan otak masih sibuk mengulas informasi tersebut (pikiran berada di critical area/gelombang beta). Terlebih bila yang terserap lebih banyak mengenai informasi yang negatif. Otak kiri akan terus menganalisa input yang masuk kedalam pikiran.
Informasi yang terserap tersebut tersimpan di memori limbic. Baik itu yang positif maupun negatif. Ketika memori yang tersimpan negatif membuat otak menjadi tegang dan cenderung membahas informasi tersebut hingga menimbulkan emosi negatif dan berefek pada kelelahan psikis.
Sistem limbic adalah himpunan struktur otak yang terletak pada kedua sisi thalamus tepat berada dibawah serebrum. Mendukung berbagai fungsi seperti emosi, perilaku, motivasi, memori jangka panjang dan penciuman. Sistem limbic dipengaruhi oleh input sehingga menimbulkan reaksi kepada batang otak.
John Peever, Direktur Laboratorium Biologi Sistem Saraf di universitas Toronto menjelaskan bahwa, tidur sangat berguna untuk memulihkan kesegaran tubuh dan pikiran. “Pada saat tidur memori tidak baik akan dihilangkan oleh otak kita, membersihkan memori buruk di otak dan memaksimalkan daya ingat, menyenangkan perasaan dan meningkatkan libido”. Tidur mampu meningkatkan mood menyegarkan kembali dari memori yang sebelumnya.
Tidur merupakan masa istirahat total bagi otak pria. Disampaikan oleh dr.Aisah Dahlan,CHt,CN.NNLP bahwa, hypotalamus (otak tidur) pria 2,5 kali lebih luas dibanding perempuan. “ pada pria 70% elektriknya mati dan pada wanita 90% elektriknya hidup” , pada pria 30% aktifitas elektriknya untuk mendengar diluar ruangan ketika tidur.”
Itu sebabnya ketika tidur pria tidak dapat mendengar suara apapun yang ada didalam ruangan. Sedangkan wanita dapat dengan mudah terjaga dari tidurnya ketika mendengar suara sekecil apapun atau menerima informasi ketika tidur. Otak pria ketika tidur didesign untuk menjaga keamanan diluar rumah, sedangkan otak wanita didesign untuk menjaga keamanan di dalam rumah.
Dampak kurang Tidur
Kekurangan tidur dapat menyebabkan berbagai keluhan fisik dan psikis seseorang seperti, halusinasi, mudah marah, penurunan kognitif, mudah lupa, gejala mirip ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), gangguan penilaian moral, meriang atau menggigil, nyeri otot, risiko diabetes tipe 2, risiko penyakit jantung, gangguan sistem kekebalan tubuh,dll. Kurangnya tidur membuat sistem pada tubuh secara keseluruhan tidak berjalan dengan lancar. Tubuh mengalami ketidak seimbangan.
Saraf pada otak mengalami ketegangan dan meningkatkan listrik pada otak, berefek kepada penilaian sosial. Tidak mudah mendapatkan pikiran yang positif akibat ketegangan pada otak dan berakibat fatal. Bila pikiran tersebut terjadi berhari hari dan berulang maka memori tersebut akan tersimpan di memori limbik menjadi memori yang negatif.
Manfaat Cukup Tidur Bagi Tubuh
Perlunya istirahat ini untuk memberikan kesempatan bagi tubuh melakukan detoksifikasi alami secara otomatis. Mudah mengingat, berpikir lebih tenang dan logis, perasaan lebih bahagia, dll. Mengalami keseimbangan antara pikiran dan perasaan.
Tubuh dapat melakukan recovery pada saat berada pada gelombang delta yaitu frekuensi otak sangat rendah. Setelah melewati fase mimpi (REM) atau fase ke tiga. Tidur yang baik bagi orang dewasa antara 6-8 jam, anak-anak antara 10-13jam, bayi 14-17 jam.
Gangguan Tidur
Ketidakseimbangan memenuhi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Penyebabnya biasa karena gangguan fisik atau karena faktor emosi seperti perasaan marah, cemas, dan sedih. Ada 5 jenis gangguan tidur:
Insomnia, insomnia inisial: kesulitan untuk memulai tidur, insomnia intermiten: kesulitan untuk meneruskan tidur ketika telah terjaga, insomnia terminal: bangun terlalu dini sehingga sulit untuk tidur kembali
Hipersomnia, merupakan kebalikan dari insomnia yaitu tidur yang berlebihan terutama pada siang hari. Penyebab adalah kerusakan pada sistem saraf, gangguan pada hati atau ginjal, gangguan metabolisme seperti hipertiroidisme. Pada kondisi tertentu hiersomnia dapat digunakan untuk menghindari tanggung jawab disiang hari.
Parasomnia, perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul pada saat seseorang sedang tidur, sering terjadi pada anak-anak. Tidur berjalan, mengigau dan mimpi buruk. Parasomnia dapat membahayakan dirinya pada saat proses parasomnia sedang terjadi.
Narkolepsi, gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini sering disebut juga sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui.
Sleep Apnea, gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara (sekitar 10 detik) selama beberapa kali saat sedang tidur. Kondisi ini dapat ditandai dengan mengorok dan tetap merasa ngantuk walaupun sudah tertidur lama. Mengorok disebabkan otot lidah mengendur dan turun kebawah.
Menjaga pola tidur sama dengan menjaga pikiran dan perasaan dari hal-hal negatif. Mengistirahtkan tubuh dan otak untuk menghindari segala ketegangan pada saraf, pikiran dan fisik. Efek penyembuhan didapat ketika tubuh mengalami istirahat yang cukup.