Tak asing lagi dengan banyak para remaja yang berpacaran di sekolah. Seperti yang diketahui, sekolah merupakan tempat untuk belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya agar apa yang kita impikan dan cita-citakan dapat terwujud.

Tidak heran juga, sudah banyak para remaja SMA bahkan SMP yang sudah mengenal cinta, mengenal rasa ketertarikan pada lawan jenis, di mana para remaja mengalami masa akil balik. 

Seperti yang kita ketahui, cinta itu sendiri merupakan sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Masa-masa inilah yang paling rawan karena kita masih sangat labil dalam memilih pasangan yang baik untuk kita. Jangankan pasangan, memilih jurusan di SMA atau kuliah pun masih saja bingung dan labil.

Jika diperhatikan, rasa cinta memiliki berbagai macam emosi. Hampir semua emosi bisa ditimbulkan karena cinta. Emosi marah, senang, sedih, bisa bercampur menjadi satu. Itulah sebabnya mengapa anak remaja masih labil dalam berpacaran. Mereka juga belum bisa mengontrol emosi mereka sendiri.

Namun, meskipun begitu, tidak sedikit para pelajar yang memiliki kisah cinta di sekolah. Tak sedikit juga sekolah yang mengizinkan para muridnya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis, selama masih di batas wajar, it’s okay for the teachers and school.

Namun, sekolah juga memiliki peraturannya sendiri-sendiri. Tak sedikit juga sekolah yang melarang para muridnya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis di sekolah. Tujuannya agar para murid bisa lebih konsentrasi dalam belajar dan para guru juga berpikir bahwa umur mereka masih terlalu dini untuk berpacaran.

Sedangkan sekolah yang mengizinkan murid-muridnya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis, mereka berpikir bahwa sudah saatnya mereka memberikan para murid kelonggaran dengan peraturan yang ada di sekolah.

Mereka berpikir bahwa mereka tidak ingin mengekang para muridnya. Lebih baik para murid terbuka dengan hubungan yang mereka jalani yang masih di batas wajar daripada dilakukan secara sembunyi-sembunyi yang justru malah membahayakan para muridnya.

Banyak yang berpikir bahwa pacaran di sekolah adalah hal yang negatif. Banyak orang bilang bahwa pacaran di masa remaja adalah hanya cinta monyet karena mereka beranggapan bahwa para remaja belum bisa mengenal yang namanya cinta dan juga menyebabkan anak melupakan segalanya.

Banyak dampak negatif yang ditimbulkan saat berpacaran di masa sekolah. Contohnya seperti para murid yang lalai dalam mengerjakan PR dan tugas sekolah. Banyak juga murid yang tidak berkonsentrasi dalam pelajaran karena memikirkan pacarnya.

Prestasi di sekolah pun juga bisa menurun karena sedang bertengkar dengan pacar atau sering bepergian dengan pacar sehingga mereka melupakan kewajibannya sebagai pelajar, yaitu belajar.

Tak hanya itu saja, sekolah pun bisa hancur karena para remaja melakukan hubungan yang di luar batas dan berakibat fatal sehingga menyebabkan harus putus sekolah. Contohnya seperti hamil di luar nikah karena para remaja belum bisa mengontrol rasa yang timbul di dalam diri mereka.

Itulah sebabnya beberapa sekolah tidak mengizinkan muridnya untuk berpacaran karena mereka belum mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Mereka masih terlalu mudah untuk terjerumus pada hal-hal yang berbau negatif.

Oleh sebab itu, dalam hal ini orang tua sangat berperan penting dalam menjaga dan melindungi anaknya, khususnya pada perempuan agar mereka tidak salah dalam memilih pasangan dan tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Tetapi, jika disaring kembali pacaran di masa sekolah juga bisa menimbulkan dampak yang positif. Contohnya seperti belajar bersama, sehingga lebih menimbulkan rasa semangat belajar dan juga mereka bisa saling support satu sama lain.

Mereka sama-sama bisa memotivasi satu sama lain sehingga prestasi mereka di sekolah bisa lebih meningkat.

Selain itu, mereka menjadi memiliki teman dekat yang bisa diajak curhat dan bisa di percaya di setiap waktunya sehingga tidak merasa kesepian atau merasa lebih di pedulikan. Dari hal yang menyenangkan, menyedihkan, sampai hal yang memalukan bisa di ceritakan dengan pacar.

Kita juga bisa belajar untuk saling mengerti masing-masing pribadi, mengesampingkan segala ego yang kita miliki agar komunikasi dengan pacar berjalan dengan baik.

Selain itu, perasaan kita menjadi lebih aman, tenang, nyaman, dan merasa terlindungi sehingga perasaan yang ditimbulkan akan menjadi lebih bahagia dan menikmati hidup.

Kita juga bisa belajar untuk menyelesaikan permasalahan sendiri. Jika ada suatu masalah dalam hubungan yang sedang di jalin, mereka bisa membicarakannya baik-baik sehingga tidak terjadi misscomunication. 

Kita juga lebih bisa menjaga sikap karena setiap remaja yang berpacaran ingin meminimumkan melakukan kesalahan, entah itu kesalahan kecil atau kesalahan besar.

Namun, meskipun banyak dampak positif yang di dapatkan saat berpacaran di dalam lingkungan remaja dan sekolah, tetap saja dampak yang ada kembali kepada masing-masing diri kita. Bagaimana kita bisa menyikapinya dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Jika para remaja bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk, maka cinta dan sekolah bisa berjalan bersama dan dilakukan secara seimbang. Jadi tidak masalah dengan dampak negatif yang ada jika kita bisa mengontrol hubungan kita dengan baik.