Kali pertama aku bercengkerama dengannya
Memandang langsung pada bias binar matanya
Kudapati wanita yang menghiasi tingkah lakunya
Dengan keindahan jiwa yang terbuka namun masih misteri
Beberapa bulan terakhir ini
Banyak kata yang coba kami urai
Ia sepertinya telah memalingkan duniaku
Sekaligus menjungkirbalikkannya berminggu-minggu.
Imajinasiku tentangnya adalah keindahan cinta.
Tapi pun demikian ku coba mengendalikan rasa
Agar aku tidak lumpuh dengan rasa cintaku akanya
Hingga tak pula menyalahkan artikan kebersamaan
Karena sesunguhnya aku pun sadar
Serasa ada sekat yang tak kupahami diantara kami
Graha Anne Velangkani
Terdengar seperti oase bagiku
Aku ke sana hanyalah dengan mereka yang kucintai
Dan kali ini aku bersamanya ke sana
Sejenak kupandangi dia yang bersimpuh di kapel itu
Memanjatkan doa-doa nya lewat perantara Bunda
Begitu anggunnya dia saat itu
Sejenak aku bertanya dalam hati
Dapatkah ia dipahami dengan cinta?
Dapatkah dia disentuh dengan kebaikan?
Akhirnya kuikut bersimpuh padaNya di kapel itu
Kusampaikan semua tentang rasaku akanya padaNya
Pada Dia yang memberi waktu aku mengadu
Kutitipkan asaku dalam bungkusan doa
Hari esok hanya dia Sang pemberi yang tahu
Kita hanya bisa berpengharapan
Apapun itu kelak saya percaya baik adanya
Karena sesungguhnya dariNyalah
kita belajar mencintai dan mengasihi
Medan, 28 November 2015
V281115