Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri, artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka.
Kesehatan mental seseorang dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu, tergantung pada banyak faktor yang ditemui atau dialami selama menjalani kehidupan. Begitu juga dengan kesehatan mental setiap individu yang berbeda - beda, tergantung tuntutan dan beban dalam kehidupannya.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional serta lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Kita tidak pernah tau bagaimana kesehatan mental seseorang dalam menghadapi kerasnya kehidupan, ada orang yang berusaha menyelesaikan masalah tetapi dengan cara menyakiti dirinya sendiri bahkan ada yang terpaksa memilih jalan keluar dengan melakukan bunuh diri.
Dibalik semua alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan aksi bunuh diri, sebenarnya dia sudah mencoba untuk tetap bertahan hidup, hanya saja ia kehilangan arah saat sudah tak ada orang yang ingin mendengarkan ceritanya, terlebih lagi jika mendapat tekanan dari orang - orang di sekitarnya.
Seseorang yang sedang di fase kesehatan mentalnya terganggu, percayalah mereka hanya ingin diperhatikan dan didengar oleh orang-orang di sekitar mereka, terlebih lagi oleh keluarga, bukan malah disepelekan, dianggap lemah, diremehkan atau bahkan dipandang sebelah mata.
Di dunia ini masih banyak orang yang selalu meremehkan masalah orang lain dengan mengatakan perkataan yang kurang enak untuk didengar, padahal dengan perkataan tersebut dapat menyakiti hati dan mendorong seseorang untuk melakukan aksi bunuh diri.
Masih banyak orang yang tidak memahami pentingnya menjaga kesehatan mental, padahal kesehatan mental itu sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang.
Ada orang yang saat kesehatan mentalnya terganggu ia mencoba untuk menyakiti dirinya sendiri dengan mengukir sebuah tulisan di tangan menggunakan pisau. Ada juga yang melampiaskannya dengan cara marah hingga tak terkendali hingga menyakiti orang lain.
Aksi bunuh diri mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita, tidak sedikit orang yang mengalami gangguan kesehatan mental, berpikir untuk melakukan bunuh diri.
Dilansir dari news.detik.com, belum lama ini terdengar kabar mengenai meninggalnya mahasiswa UGM yang bunuh diri dengan terjun dari lantai 11 Hotel Portal dan ditemukan bersama surat psikolognya. Dimata teman - temannya dia itu seorang yang ceria. Dapat dilihat bahwa yang di luar bahagia pun belum tentu ia benar benar bahagia.
Peran orang tua maupun keluarga menjadi yang terpenting dalam tercapainya kesehatan mental, karena merekalah yang seharusnya menjadi rumah dan pendengar yang baik saat anak dalam kondisi kesehatan mental yang sedang tidak baik-baik saja.
Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab gangguan kesehatan mental pada seseorang, antara lain tekanan atau masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak memiliki support system, perubahan fisik, gaya hidup yang tidak sehat, dan memiliki keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental.
Baru - baru ini kita semua juga digegerkan dengan meninggalnya mahasiswi UNHAS yang diduga gantung diri karena banyaknya tugas. Ia gantung diri di rumah kosong Jl. Biring Romang, Makassar. Saksi menyebutkan bahwa sebelum ia meninggal, ia sempat mengeluh sakit dan mengeluh banyaknya tugas.
Banyak orang beranggapan bahwa dengan bunuh diri semua masalah akan terselesaikan. Nyatanya saat seseorang memilih untuk bunuh diri, sebenarnya ia hanya lari dari sebuah permasalahan kehidupan.
Untuk seseorang yang entah kemarin, hari ini bahkan detik ini sedang hancur, tolong jangan jadikan bunuh diri sebagai pilihan dalam menyelesaikan semuanya, karena sebenarnya disaat kamu tidak bisa membanggakan orang yang kamu sayangi, justru dengan bunuh diri akan semakin mengecewakan mereka.
Menurut saya orang yang bunuh diri itu tidak hanya membunuh dirinya sendiri, tetapi juga keluarga, saudara, bahkan orang - orang terdekatnya, mungkin ia tidak membunuh mereka secara fisik tetapi ia membunuh mereka secara psikis.
Bunuh diri itu bukan jalan satu - satunya dalam menyelesaikan segala masalah dalam kehidupan. Di saat kesehatan mental kamu terganggu, sebenarnya kamu hanya butuh rumah dan pendengar yang baik agar segala keluh kesah yang sedang kamu rasakan dapat tersampaikan.
Tulisan ini aku buat untuk orang - orang yang saat ini sedang hancur ataupun kalian yang sedang tidak baik-baik saja, untuk tetap bertahan demi hal-hal baik dan luar biasa di depan sana.
Untuk kalian yang berpikir akan melakukan aksi bunuh diri, coba perhatikan hal-hal yang kamu impikan dan kamu senangi selama di dunia, bertahanlah untuk semua hal - hal indah itu.
Berhentilah menganggap dirimu tidak berguna bagi siapapun, karena mustahil Tuhan menciptakan manusia secara sia - sia.