Sang Jenderal Dru-Zod alias Jenderal Zod dalam Man of Steel (2013) memang jahat. Itu jika dilihat dari sudut pandang warga Planet Bumi. 

Tetapi bagi warga Planet Krypton, seandainya mereka belum punah, Zod adalah seorang pahlawan yang sedang berjuang menyediakan tempat hidup yang layak di atas Planet Bumi demi keberlangsungan bangsa Krypton yang hanya menyisakan hitungan jari yang hidup.

Zod itu nama klan, klan yang sangat dihormati oleh warga Krypton. Setiap keturunan Zod dididik untuk menjadi pimpinan militer yang tegas dan mencintai negerinya tanpa syarat serta menjadi pejuang pelindung pemerintah dan rakyat Krypton dari bahaya apa pun. Mereka dididik secara fisik dan mental, termasuk Dru-Zod, keturunan terakhir dari klan Zod.

Dalam film seri Krypton (2018), diceritakan dengan baik bagaimana klan Zod mendidik anak-anaknya menjadi pejuang tangguh dan menjadi jenderal yang tegas. Jayna-Zod, neneknya Dru-Zod, ditempa secara fisik maupun mental oleh ayahnya untuk menjadi pejuang dan pimpinan militer.

Ia harus membunuh saudara kandungnya sendiri dalam ujian hidup dan mati, yang diatur ayahnya, untuk mengklaim nama besar Zod, menggantikan ayahnya. Emosi yang bersifat pribadi harus disingkirkan untuk menjadi seorang Jenderal Zod dan untuk menjalankan peran sebagai pimpinan tertinggi militer.

Seorang Zod bukan hanya dibentuk dari darah dan daging, tetapi yang paling utama adalah dibentuk oleh kehormatan. Seorang Zod harus mementingkan keberanian, kekuatan, dan kehormatan—kehormatan setia membela negara, di atas apa pun, bahkan keluarga. Cinta dan belas kasih adalah kelemahan bagi seorang pejuang dari klan Zod.

Itu menariknya film seri karya David S. Goyer ini. Ber-setting 200 tahun sebelum kelahiran Kal-El alias Superman, Krypton bukan hanya berhasil menjelaskan bagaimana kebudayaan dan kehidupan sosial Planet Krypto, tetapi juga menjelaskan dengan menarik peran-peran setiap klan dalam tatanan Krypton. Klan Zod memiliki peran yang sangat penting dalam tatanan Krypton.

Film seri Krypton membuat kita memandang Zod tidak secara hitam dan putih. Kita jadi mengerti kenapa Zod, pada Man of Steel, dengan dingin dan gigih ingin mengubah permukaan dan suhu Planet Bumi menjadi lingkungan yang dapat ditinggali oleh manusia Krypton.

Sayangnya, Dru-Zod, dalam Man of Steel, tidak bisa menghindarkan kepunahan bangsa Krypton yang diakibatkan oleh kehancuran Planet Krypton karena inti planetnya rusak. Jutaan penghuni Planet Krypton mati. Itu adalah pukulan berat buatnya sebagai orang berdarah Zod. Ia gagal melindungi planet dan warganya.

Yang bisa ia lakukan adalah membangun kembali peradaban Krypton di atas Planet yang memiliki sumber kehidupan seperti Planet Bumi. Dengan teknologi yang diciptakan oleh Jor-El, ia bisa menciptakan tanah Krypton dan "memproduksi" generasi-generasi baru bangsa Krypton.

Jika misi Zod berhasil, kehidupan di Bumi punah, berganti dengan struktur tanah dan lingkungan yang menunjang kehidupan orang-orang Krypton yang baru ia "produksi". 

Demi keberlangsungan bangsa Krypton yang menyisakan sangat amat sedikit manusia Krypton yang hanya hitungan jari, kepunahan seluruh kehidupan di Bumi sungguh layak dikorbankan. Nation first mengatasi belas kasih dan cinta.

Sayangnya, dalam Man of Steel, niat mulia Jenderal Zod direcoki oleh sesama bangsa Krypton lain, yakni Kal-El aka Clark Kent alias Superman, yang kebetulan hidup, besar, dan dididik sebagai manusia Bumi. 

Kal-El tidak melulu sedang melindungi Bumi, juga ia menaruh dendam pribadi pada Dru-Zod. Ayahnya, Jor-El, dibunuh oleh Dru-Zod karena tidak mau diajak bergabung mengudeta pemerintah yang ia anggap tidak becus dan menyebabkan kerusakan Planet Krypton.

Seandainya Superman tidak merecoki misi Jenderal Zod, masa depan Bangsa Krypton akan kembali bangkit. Jenderal Zod pun lepas dari beban hidupnya yang merasa gagal melindungi bangsa dan Planet Krypton, dan ia hidup bahagia sampai akhir hayatnya menyaksikan generasi baru bangsa Krypton tumbuh di atas tulang belulang seluruh manusia yang sebagian lagi ribut copras-capres, seluruh hewan dan seluruh kehidupan di Planet Bumi.

Sekali lagi, jika dilihat dari sudut pandang warga Krypton, jika mereka belum punah, upaya yang dilakukan oleh Dru-Zod itu mulia. Misinya digerakkan oleh semangat planetisme (perluasan dari kata nasionalisme). Toh warga Bumi, pada film fiksi lain seperti Avatar (2009), melakukan invansi ke Planet Pandora digerakan oleh semangat planetisme juga.

Tahun 2154 masehi, dalam film terlaris sepanjang masa ini, Bumi kehabisan sumber daya alam untuk energi. Mereka menambang di Planet Pandora, planet yang memiliki kehidupan dan peradaban. Manusia Bumi dengan kekuatan militer dan teknologi berupaya menambang mineral unobtanium yang berada tepat di bawah pohon besar, Hometree, tempat suku Na'vi tinggal.

Hometree bukan hanya pohon biasa. Hometree seperti induk kehidupan yang terhubung dengan pohon-pohon dan jaringan kehidupan di Pandora. Merusak dan membunuh pohon itu artinya merusak kehidupan Pandora dan semua penghuni Pandora.

Tetapi orang-orang Bumi ini tidak peduli. Planet Bumi membutuhkan mineral sumber bahan bakar dan energi untuk kehidupan di Bumi. Mereka tetap berupaya menghancurkannya. 

Ya, mereka menghancurkan kehidupan di Pandora bukan bertujuan menyelamatkan kehidupan manusia di Bumi, tetapi karena membutuhan bahan bakar mineral. Situasi yang jauh berbeda dengan yang dihadapi oleh Dru-Zod yang membutuhkan planet Krypton Baru untuk keberlangsungan bangsa Krypton yang sangat amat dekat dari kepunahan.

Kembali ke film seri Krypton, planetisme juga ditujukan oleh Adam Strange, manusia Bumi yang menjelajah waktu dan ruang ke masa Jayna-Zod atau 200 tahun sebelum Kal-El alias Superman lahir. Ia meminta kepada Seg-El muda (kakeknya Kal-El) dan Lyta-Zod (putri dari Jayna-Zod atau ibu dari Dru-Zod) untuk tidak membangkitkan Doomsday, meta-human super, yang kelak membunuh Superman di Bumi.

Ide membangkitkan Doomsday datang dari Dru-Zod yang juga melakukan perjalanan waktu dari masa depan. Doomsday dibangkitkan bertujuan untuk mencegah dan mengalahkan Braniac, karakter meta-human yang super kuat. 

Doomsday-lah yang menyebabkan Planet Krypton hancur. Ia mencerabut Kandor City/Ibu Kota Krypton, yang menyebabkan inti planet rusak dan menyebabkan kehancuran.

Adam Strange mencegah Seg-El dan Lyta-Zod membangkitkan Doomsday karena ia khawatir itu dapat merusak tatanan waktu di masa depan. Jika Doomsday berhasi mengalahkan Brainiac dan lalu Planet Krypton tidak rusak, maka kemungkinan besar, 200 tahun kemudian, bayi Kal-El tidak diluncurkan ayahnya ke Bumi.

Itu artinya Kal-El alias Superman tidak akan pernah ada di Bumi. Padahal pada masa Adam, sosok Superman sangat dibutuhkan untuk melindungi Bumi dari ancaman beberapa meta-human berbahaya yang dapat menghancurkan Bumi dan umat manusia. Itu mengapa ia keberatan dengan ide menyelamatkan Planet Krypton dari kehancuran yang terjadi 200 tahun mendatang.

Seg-El tentu saja lebih berpihak pada Dru-Zod. Mereka sama memiliki kepedulian pada Planet Krypton daripada warga dan planet yang asing baginya: Bumi. Kal-El, seandainya ia besar dan dididik di Krypton, juga akan melakukan hal yang sama dengan kakeknya (Seg-El), pamannya (Dru-Zod), dan neneknya (Lyta-Zod), daripada membela kehidupan di Bumi yang sama sekali tidak pernah ia kenali.