Setiap orang harus bisa menyesuaikan antara pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Hal itu penting dilakukan baik bagi orang yang belum menikah hingga sudah berumah tangga.
Salah satunya yaitu mengatur anggaran Memanajemen ketika masih berada di perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa, jika Anda melakukan hal tersebut, tentu Anda akan mengetahui untuk apa saja uang Anda digunakan dan dari mana saja Anda mendapatkan pemasukan.
Mengatur keuangan memang tidak mudah dan kita bisa saja melakukan kesalahan. Namun jangan sampai kesalahan tersebut dilakukan berulang kali.
Kalau kesalahan mengelola keuangan dilakukan terus-menerus, maka hidupmu akan terus berantakan. Karena itulah meski masih mahasiswa , kita mulai berusaha melatih diri mengelola keuangan secara serius.
Kali ini saya akan membahas beberapa kesalahan mengelola keuangan yang sering dilakukan oleh mahasiswa.
Berikut beberapa kesalahan keuangan yang sering dilakukan oleh mahasiswa:
1. Gaya hidup yang berlebihan
Di era milenial ini, kebanyakan mahasiswa lebih condong kepada gaya hidup yang berlebihan karena banyak mahasiswa yang tidak dapat mengontrol pengeluaran keuangannya yang dipengaruhi oleh keinginan mahasiswa itu sendiri untuk membelanjakan uang yang dimiliki. Pengaruh lainnya juga datang dari teman sebaya dan gaya hidup yang dijalani oleh mahasiswa tentang bagaimana mereka mengeluarkan uangnya. Seorang mahasiswa cenderung mengeluarkan uang sakunya tanpa melakukan perhitungan yang matang dan tanpa control yang sesuai
2. Uang jajan boros
Sebagian besar mahasiswa tidak bekerja, sehingga masih banyak yang mengandalkan segala biaya dari orang tuanya . Hal ini tentu membuat kita harus pandai mengelola uang saku. Namun, pada kenyataannya tidak jarang kita lebih sering tergoda mengeluarkan uang untuk nongkrong di kafe atau untuk kesenangan yang tidak jelas.
Banyak mahasiswa yang harus bertahan hidup hingga akhir bulan, karena uang jajan yang sudah habis tak bersisa.
3.Ngeprint tugas
Dosen itu macam-macam jenis dan karakternya. Termasuk saat mereka memberi tugas, ada yang dikerjain secara manual, ada juga yang dikerjain pakai komputer. (Biasanya dosen tidak mau repot baca tulisan tangan mahasiswa yang kayak baca resep dokter). Mau tidak mau kamu harus menambah pengeluaran untuk ngeprint tugas.
4. Biaya Hidup
Selama kuliah, kamu akan mengeluarkan biaya hidup yang jauh lebih besar. Apalagi jika kamu kuliah di tempat yang jauh dari rumah orang tua. Terpaksa kamu harus sewa kamar kos untuk tempat tinggal.
Kamu harus memilih tempat tinggal yang strategis karena merupakan kebutuhan mahasiswa untuk mempersiapkan segalanya sebelum berangkat kuliah. Di tempat tinggal yang kamu sewa nantinya, kamu akan mengatur segala pola hidup selama kuliah, baik mengerjakan tugas atau hanya sekedar untuk tempat istirahat.
Kalau sudah menjadi anak kos, tentu kamu tidak bisa makan di rumah. Kamu butuh biaya untuk makan, bisa masak sendiri atau catering. Pilihanmu nanti akan berpengaruh kepada besar pengeluaran yang kamu keluarkan untuk makan sehari-hari.
5. Biaya tak terduga
Apa kamu seorang mahasiswa plus anak kost? Bila jawabanmu iya, pasti pernah terjebak dalam situasi seperti ini. Biasanya, nih, mahasiswa yang baru menjadi anak kost sering mengalami kesulitan untuk membuat anggaran bulanan. Belum lagi kalau ternyata ada pengeluaran tak terduga yang bikin bujet berantakan.
Pengeluaran tak terduga ini bisa kamu temukan setiap minggu atau bahkan tidak pernah sama sekali. Ya namanya saja tidak terduga, maka nggak ada yang tahu pengeluaran ini akan terjadi, kan?.
Politeknik Negeri Semarang sebagai salah satu Politeknik terbaik di Indonesia, memiliki daya pikat tersendiri bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi, orang tua mahasiswa biasanya ingin mengetahui biaya hidup anaknya di suatu perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui besaran biaya hidup mahasiswa dan faktor yang mempengaruhi pengeluaran mahasiswa. Fakultas Teknik Sipil di pilih sebagai objek penelitian . Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pengeluaran mahasiswa sebesar Rp950.000 per bulan. Rata-rata pengeluaran konsumsi makanan sebesar Rp600.000 per bulan dan ratarata pengeluaran non makanan sebesar Rp350. 000per bulan. Berdasarkan hasil uji klasifikasi diketahui bahwa penghasilan orang tua berpengaruh terhadap pengeluaran mahasiswa.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat anggaran. Salah satunya bisa menganggarkannya melalui manual atau aplikasi. Namun, perlu diingat bahwa ketika kamu sudah membuat rencana anggaran tersebut, itu berarti kamu harus mematuhinya. Jangan sampai Anda melanggar apa yang sudah terencana dengan baik, terkecuali jika memang keadaan mendesak.
Tips Mengatasinya:
-Buatlah anggaran keuangan setiap bulannya dan tulis daftar pengeluaran dan estimasi besaran pengeluaran tersebut.
-Pastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi dari uang bulananmu.
-Setelah itu, catat setiap pengeluaran dan pemasukan yang kamu dapat setiap bulannya.
-Pastikan arus keuangan tersebut tercatat agar anggaran untuk bulan-bulan selanjutnya akan lebih akurat.
Melihat pengeluaran ketika masa remaja khususnya pada masa kuliah mungkin belum terlalu besar, mengapa tidak uang tersebut untuk Anda tabung. Justru masa-masa ketika tidak terlalu banyak pengeluaran itu, Anda akan lebih mudah menabung untuk masa depan. Selain itu, cobalah untuk belajar mengatur keuangan.
Prestasi dalam mengelola keuangan akan sama pentingnya dengan prestasimu di kampus, karena keduanya akan saling mendukung demi kesuksesanmu menghadapi masa-masa perkuliahan.