‘Youth’ atau masa muda. Saat ditanyakan apakah arti dari masa muda, beberapa orang menjawab bahwa arti dari masa muda adalah ‘Mencari Cinta’. Saya tidak sepenuhnya mengatakan bahwa ‘Mencari Cinta’ itu salah.

Masalah percintaan atau romansa mungkin tidak dapat kita hindari, terutama bagi orang-orang yang masih berusia remaja. Karena gejolak emosi ditambah keinginan untuk mengeksplorisasi segala sesuatu yang belum pernah mereka temui.

Salah satunya adalah ‘cinta’, mungkin salah satu hal yang tidak dapat kita hindari pada usia muda. Karena baik pada novel, lagu, film, game, dan lain sebagainya yang anak muda gemari, banyak bertemakan atau menyinggung tentang kisah percintaan.

Saat ditanyakan sebuah pertanyaan kepada beberapa siswa atau siswi remaja bahkan orangtua pada saat mereka muda pun, kebanyakan dari mereka sudah pernah merasakan ‘Cinta Pertama’ pada saat usia mereka masih muda.

Karena, beberapa orang mungkin tidak nyaman hidup tanpa ‘cinta’, dan mereka akan bekerja keras bahkan sampai banyak pengorbanan terjadi karena ‘cinta’ karena hal tersebut sendiri adalah maksud dan tujuan mereka hidup di dunia ini.

Lebay…

Demi mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, entah itu hal-hal yang kecil maupun hal yang besar, memang membutuhkan pengorbanan. Namun ‘pengorbanan’ inilah yang kadang mereka lakukan salah dan menyimpang dari masa depan mereka.

Tujuan orangtua membanting tulang, yaitu supaya anak mereka dapat belajar sehingga kelak di masa yang akan mendatang nanti dapat bersaing dengan orang-orang dan menyenangkan hati orangtua mereka.

Saat anak muda mulai ‘berpacaran’, terkadang hal tersebut menghambat nilai-nilai dan prestasi mereka saat di sekolah. Bahkan ada yang sampai tega membolos dan berkelahi demi ‘pacar’ mereka.

 Ya, kalau ingin lihat banyak contoh perkelahian dapat Anda lihat pada internet.

Tidak hanya di sekolah, hubungan dengan keluarga pun mulai longgar akibat berpacaran. Kadang kalau ‘pacar’ mereka tidak selaras dengan apa yang orangtua mereka inginkan dalam hidupnya, bisa membuat bentrok dalam rumah.

Berpacaran yang ‘tidak memiliki batasan’ juga merupakan tindakan berbahaya bagi remaja. Karena pada usia remaja, gejolak emosi meledak-ledak tak terkendali layaknya kembang api pada malam tahun baru.

Hamil pada usia SMA lalu tidak dapat mengikuti Ujian Nasional ataupun Ujian Sekolah, sehingga tidak dapat berkuliah, dan bekerja layaknya gelandangan dan membuat malu orangtua, adalah ‘rute kehidupan’ bagi mereka yang tidak memiliki batasan dalam hidup mereka.

Tidak hanya membuat malu orangtua, bahkan keluarga besar Anda mungkin tidak akan mengakui bahwa kalian berada dalam garis keturunan mereka, orangtua yang sudah berjerih lelah, tiap tetes keringat mereka disia-siakan begitu saja.

Tidak ada orangtua ‘normal’ ingin masa depan anaknya hidup layaknya gelandangan, menjadi sampah masyarakat diinjak-injak dan menjadi bahan tertawaan bagi publik. Oleh karena itu, orangtua membanting tulang mereka demi anaknya, Ceteris Paribus.

Namun segala sesuatu yang manis pasti tidak akan bertahan lama, karena segala sesuatu pasti memiliki titik jenuh. Apalagi jika dihubungkan dengan ‘Relationship’ remaja adalah salah satu mahluk hidup yang paling cepat bosan.

Dan misalkan jika nilai dan prestasi Anda naik, saat terjadi ‘patah hati’ atau seseorang memutuskan hubungan, keadaan hati pasti akan memengaruhi segala sesuatu di sekeliling Anda, baik itu nilai, prestasi, hubungan sosial, keluarga Anda pasti akan menurun.

Remaja pasti selalu menginginkan hal-hal yang baru dalam hidup mereka, bahkan dari mereka tega memberontak dari orangtua, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, mungkin sampai berproses hingga hukum.

Ada pribahasa yang mengatakan, semakin dewasa mereka semakin bijak mereka dalam menentukan pilihan, Siapakah yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak dibandingkan Anda? Ya pastilah orangtua Anda.

Jadi ada baiknya jika kita menyempatkan waktu untuk mendengarkan apa yang menjadi nasihat dari orangtua kita, karena mereka pasti sudah berpengalaman dalam menghadapi soal-soal yang berhubungan dengan ‘percintaan’.

I live to fulfill people’s expectation from my life…

Karena tujuan hidup saya adalah untuk memenuhi ekspektasi orangtua dan segala orang yang telah bekerja keras bagi hidup saya, sehingga saya tidak boleh mengecewakan segala harapan mereka yang telah bergantung kepada saya.

Tidak semua orang menginginkan ada ‘cinta’ pada saat masa muda mereka, karena mengganggu tuntutan-tuntutan hidup sehingga tuntutan tersebut menahan bahkan menolak keinginan seseorang untuk merasakan ‘cinta.’

Terkadang penyakit itu menyelamatkan hidup kita…

Ada baiknya jika kita menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban tersebut terlebih dahulu baru kita menikmati hasil usaha kita di masa yang akan mendatang. Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian.

Setidaknya kita telah memenuhi bahkan melebihi ekspektasi orang-orang yang telah berinvestasi pada hidup kita terlebih dahulu, sehingga tidak hanya mereka yang bahagia melihat hasil investasinya berhasil dalam hidupnya.

Karena setelah kita sukses nanti pasti akan lebih mudah bagi kita untuk merasakan ‘cinta’ tersebut, karena kita sudah tidak bergantung lagi kepada orangtua untuk memberikan kita uang lagi, ditambah lagi jadwal kalian yang lebih renggang dibandingkan saat sekolah.

I cannot afford any failure on my future…